قال العلامة الإمام الفقيه محمد بن صالح العثيمين – رحمه الله تعالى – في ( شرح بلوغ المرام ) :
Ketika menjelaskan kitab Bulughul Maram, Syaikh Muhammad bin Shalih al Utsaimin mengatakan
واما ما يفعله بعض العوام من انه كلما أرادوا شيئا قالوا : الفاتحة ؛ وهذا والحمد لله لا يوجد عندنا ؛ لكن يوجد عند إخواننا الذين يفدون إلي البلاد ؛ كل شيء الفاتحة ؛ عند عقد النكاح الفاتحة ، وعند الصلح ، وعند أي شيء ، وهذا بدعة ؛ ولا يجوز ؛
“Adalah kebiasaan sebagian orang awam setiap kali hendak melakukan sesuatu mengatakan ‘alfatihah’. Alhamdulillah perilaku semacam ini tidak dilakukan oleh orang Saudi namun sebagian saudara kita kaum muslimin yang berada di Saudi itu apa apa al fatihah. Ketika akad nikah alfatihah, ketika berunding untuk damai alfatihah. Pokoknya apa apa serba alfatihah. Sikap semacam ini adalah bid’ah yang tidak boleh dilakukan.
لانه لو كانت خيرا لكان أول من يفعلها الرسول صلى الله عليه وسلم وأصحابه لكنها بدعة ، وليست مشروعة .
Alasannya jika perbuatan semacam ini adalah kebaikan tentu saja yang pertama kali melakukannya adalah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan para sahabatnya. Karena mereka tidak pernah melakukannya maka amalan seperti ini adalah bid’ah dan tidak dituntunkan”.
Sumber:
http://www.kulalsalafiyeen.com/vb/showthread.php?p=113402#post113402
Artikel www.ustadzaris.com
Assalammu’alaikumwarahmatullahiwabarakaatuh,
Pak ustadz setiap Imam sesudah solat berdzikirnya di akhirnya selalu baca Alfatihah, bifarokatil quran alfatihah, dan makmum pun ikut baca Alfatihah. Apakah itu juga bid’ah dan termasuk kepada tulisan di atas. Jadi,sikap makmum ketika sesudah solat Dzikir bersama imam dan mengminkannya, apakah kita boleh mengikuti Imam atau tidak ?
Assalamu`alaikum
Benar apa yang dikatakan dalam artikel di atas,bahkan lebih aneh lagi bacaan Al Fatihah dihadiahkan untuk orang mati. Benar-benar tanda kiamat sudah dekat ya habis ajaran Islam yang sunnah mulai ditinggalkan.
iya e mas,,,, trus baca apa nuw>>>
Sudah ada tuntunan yang jelas kok masih nyari yang lain. Apa kurang sempurna tuntunan Rasulullah?!!
Akh Ridho, membaca al-Fatihah pada waktu yg tidak disayriatkan tidak boleh, sprti artikel di atas, berdoa scara berjama’ah pun tidak boleh.
Dalam hal 16 Dr. Al Khumais berkata, “Termasuk bentuk zikir jama’i yang ada saat ini adalah berkumpulnya banyak orang di suatu masjid karena negeri tersebut telah terjadi bencana. Mereka lalu berdoa kepada Allah secara serempak agar bencana segera berakhir.” Pada akhir pembahasan di hal 54, Dr Muhammad Al Khumais mengatakan, “Jelaslah bahwa zikir jamaah itu tidak memiliki dasar dalam agama Allah, karena tidak ada riwayat yang menjelaskan bahwa Nabi dan para sahabat berzikir dengan berjamaah.” Hal tersebut juga tidak dilakukan oleh salafus shalih bahkan mereka mengingkari orang yang melakukannya.
wallohu a’lam.
afwan.
Adapun penyebab begitu merebak ny kegiatan di atas (apa-apa al fatihah) adalah hadits palsu yang berbunyi :
الفا ثحة لما قرءث له
Al Fatihah (di niatkan) untuk apa dia di baca.
Syaikh Ali al Qari berkata tentang hadits tersebut : Hadits yang tidak memiliki asal (Al Mashnu fi ma’rifatil hadits al maudhu’)
Assalamu’alaikum Pak Ustadz
Saya bingung dengan kata2 bid’ah, knapa perbuatan yg di jaman Rasulullah tidak dikerjakan disebut bid’ah dan tidak boleh dikerjakan? padahal amalan itu baik seperti doa bersama, baca alfatihah, tahlilan, baca ratib dll.
bukankah bid’ah itu ada yg baik dan ada yg buruk.
Terima kasih
wassalamu’alaikum warohmatullahi wabarokatuh
#nina
Nabi mengatakan bahwa semua bid’ah dalam syariat itu jelek
Saya masih menemukan banyak org yg blum paham apa yg disebut bid’ah. Buktinya banyak komentar2 yang mengatakan “bukankah bid’ah itu ada yg baik dan ada yg buruk.”, seperti yg dikatakan oleh nina diatas. Dan perkataan “kalo begitu mobil bidah, komputer bidah” dll ini mengisyaratkan bhw kita harus sabar memberi perngertian kpd masyarakat ttg ajaran nabi yg sebenarnya. Terkadang mereka ngeyel krn taklid kpd kiainya saja, shg jika disuruh membaca artikel yg sy cetak beralasan tidak sempat, pdhal banyak waktu dibuat ngobrol2 bhkan dngan lawan jenis bukan mahram termasuk org yg suka ngajar agama.
Ustadz, adakah pdpt ulama tentang mendoakan dgn membaca al-fatihah secara beramai-ramai/berjamaah agar lebih mustajab daripada sendiri2?
Sebab ditempat tinggal saya ada orang yg mengatakan demikian, terutama hal itu saya dengar setiap menjelang shalat Jum’at.
Syukron atas perhatiannya