يقول الشيخ العلامة ابن
عثيمين رحمه الله
لا أعلم هذا واردا عن السلف أعني قول الخطيب إذا انتهي من الخطبة أقم الصلاة إن الصلاة تنهي عن الفحشاء والمنكر
Syaikh Ibnu Utsaimin mengatakan, “Aku tidak mengetahui riwayat dari para ulama salaf mengenai hal ini. Yaitu mengenai ucapan khatib jumat jika telah selesai menyampaikan khutbah “Aqimish shalah innas shalata tanha ‘anil fahsya’ wal munkar”– Tegakkan shalat sungguh shalat itu mencegah dari perbuatan keji dan munkar-.
وعلى هذا فلا ينبغي للإمام أن يقولها ولكن إذا انتهى من الخطبة نزل ثم أقيمت الصلاة كما كان النبي عليه الصلاة والسلام يفعله وكذلك خلفاؤه الراشدون
Menimbang hal tersebut, tidak sepatutnya bagi seorang khatib Jumat untuk mengucapkan kalimat tersebut.
Akan tetapi jika khutbah jumat sudah selesai khatib bisa langsung turun kemudian iqomah dikumandangkan. Demikianlah yang dilakukan oleh Nabi dan para khulafaur rasyidin.
وأما هذه الزيادة التي لم ترد عن رسول الله صلى الله عليه وسلم ولا عن الخلفاء الراشدين ولا قالها أحد من الأئمة فإنه ينهى عنها.
Adapun ucapan tambahan tersebut yang tidak ada dalilnya dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, khulafaur rasyidin atau keterangan dari satu pun ulama maka tambahan tersebut adalah tambahan yang terlarang”.
Sumber:
http://www.ibnothaimeen.com/all/noor/article_3461.shtml
Artikel www.ustadzaris.com
Ooo iya ya, terima kasih atas informasinya
assalamualaikum mau nanya.
1. dalam kitab nailul autor disebutkan bahwa hadits salam ketika naik mimbar jumat bagi khotib adalah dhoif. bagaimana pendapat antum ? tolong dijelaskan.
2. kalimat penutup dalam khutbah kedua yang sering saya dengar salah satunya di atas. dan ini jelas menyalahi sunnah. untuk kalimat ‘ibadallah innallaha yakmurukum….ila akhiri ayah apa sudah sesuai sunnah ?