Ali Alaihis Salam
Sebagian penceramah atau penulis ketika menyebut Ali atau Husain mengiringinya dengan kalimat doa alaihissalam yang artinya semoga keselamatan Allah limpahkan kepadanya. Apakah tindakan semacam ini dibenarkan dalam syariat? Benarkah bahwa tindakan semacam itu adalah indikator orang syiah atau terpengaruh ajaran Syiah? Simak jawabannya dalam kutipan fatwa berikut ini:
سُئل شيخنا الحلبي -حفظهُ اللهُ-:
هل مِن حرج فيأن نقول للحُسَين أو علي لفظة: (عليه السَّلام)؟
Pertanyaan:
Bolehkah kita katakan Husain ‘alaihis salam atau Ali ‘alaihissalam?
فأجاب:
ولا مِن حرج أن نقول لأبي بكر وعُمر: (عليه السَّلام).
لكن: تخصيص هذه الكلمة -بالاصطلاح العِلميِّ- مُتعلِّق -فقط- بالأنبياء.
Jawaban Syaikh Ali al Halabi:
Tidaklah mengapa kita katakan alaihissalam untuk Abu Bakar dan Umar akan tetapi dalam istilah ilmiah ungkapan ‘alaihissalam itu hanya ditujukan untuk para nabi.
أمَّا تخصيص عليٍّ أو الحسَن أو الحُسينِ بهذا -فقط- دون بقيَّة الصَّحابة؛ فهذه نفحةُ تَشيُّعٍ لا دليلَ عليها.
نعم، والله -تَعالى- أعلم.
[اللقاء الحادي عشر في غرفة القرآن الكريم على البالتوك، (18:29)].
Tindakan mengkhususkan ungkapan alaihissalam hanya untuk Ali, Hasan atau Husain tanpa shahabat selainnya adalah aroma syiah yang tidak berdalil
Sumber:
http://www.kulalsalafiyeen.com/vb/showthread.php?t=23878&page=9
dari kutipan fatwa di atas bisa kita simpulkan bahwa penggunaan alaihissalam untuk para shahabat adalah boleh boleh saja asalkan tidak dikhususkan pada sebagian shahabat tanpa yang lain. Yang bermasalah adalah pengkhususan untuk shahabat tertentu karena pengkhususan ini adalah ciri khas orang Syiah dan tidak ada dalil syariat yang mendukung kebenarannya. Oleh karenanya itu orang yang melakukannya boleh jadi syiah, terindikasi syiah atau orang latah yang hanya suka ikut-ikutan dan merasa baik apa yang dilakukan oleh orang lain tanpa melakukan pengecekan dan verifikasi terlebih dahulu.
Meskipun demikian kebiasaan para ulama dalam buku-buku karya mereka adalah mengkhususkan ungkapan alaihissalam untuk para nabi atau rasul. Meneladani mereka dalam hal semacam ini adalah satu hal yang baik dan tidak mengapa. Para ulama adalah salah satu ulil amri yang kita diperintahkan untuk mentaatinya selama bukan dalam hal yang nyata-nyata maksiat.