Pahami Dua Macam Sujud

Syeikh Ali bin Yahya al Hadadi mengatakan:

كان السجود للتحية مباحاً في شريعة بني إسرائيل

Sujud dalam rangka memberi penghormatan dahulu dalam syariat Bani Israil diperbolehkan.

ومنه سجود نبي الله يعقوب لا بنه يوسف عليهما السلام المذكور في قوله تعالى (ورفع أبويه على العرش وخروا له سجداً)

Contohnya adalah sujud yang dilakukan oleh Nabi Allah Ya’qub kepada anaknya Yusuf ‘alaihimas salam sebagaimana yang Allah sebutkan dalam FirmanNya di surat Yusuf ayat 100 yang artinya “Dan ia menaikkan kedua ibu-bapanya ke atas singgasana. Dan mereka (semuanya) merebahkan diri seraya sujud kepada Yusuf”.

ثم حرم في هذه الشريعة حماية لجناب التوحيد

Kemudian sujud dalam rangka penghormatan itu diharamkan dalam syariat Muhammad dalam rangka menjaga kemurnian tauhid.

قال عليه الصلاة والسلام (لو كنت أمرت أحداً أن يسجد لأحد لأمرت المرأة أن تسجد لزوجها)

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Andai aku boleh memerintahkan seseorang untuk bersujud kepada orang lain tentu akan kuperintahkan seorang isteri untuk bersujud kepada suaminya”

الحديث رواه ابن ماجه وغيره وقال الألباني إسناده صحيح على شرط مسلم السلسلة الصحيحة (3/202ح1203).

Hadits ini diriwayatkan oleh Ibnu Majah dan lainnya. Al Albani mengatakan, “Sanadnya sahih sesuai dengan kriteria Muslim” (Silsilah Shahihah jilid 3 hal 202 hadits nomor 1203).

Demikian keterangan Syeikh Ali al Hadadi dalam buku beliau, al Ghuluw wa Mazhahiruhu fi al Hayah al Mu’ashiroh ‘Ardhun wa Naqdhun hal 14 pada catatan kaki no 3. Buku ini bisa dijumpai di situs resmi beliau di sini.

Simpulan:

Sujud itu ada dua macam: [1] sujud ibadah dan [2] sujud penghormatan.

Sujud ibadah adalah haram dalam semua syariat para nabi karena dalam masalah tauhid ajaran para nabi seluruhnya sama.
Sedangkan sujud penghormatan itu boleh hukumnya dalam syariat Bani Israil.
Hukum ini dibatalkan oleh syariat Muhammad yang mengharamkan sujud kepada selain Allah meski dalam rangka sekedar penghormatan kepada orang tersebut.
Pengharaman sujud penghormatan dalam syariat Muhammad adalah dalam rangka saddan li dzariah atau menutup jalan menuju kemungkaran semisal kemusyrikan.

Artikel www.ustadzaris.com