Tegar Di Atas Sunnah
No Result
View All Result
  • Home
  • Kajian
    • Kajian Kitab
    • Kajian Umum
  • Jadwal Kajian Rutin
  • Tanya Ustadz
  • About
SUBSCRIBE
  • Home
  • Kajian
    • Kajian Kitab
    • Kajian Umum
  • Jadwal Kajian Rutin
  • Tanya Ustadz
  • About
No Result
View All Result
No Result
View All Result
Home Aqidah

Angkat Tangan dalam Doa

5 March 2013
Reading Time: 2 mins read
10
Do’a Setelah Kajian
595
SHARES
3.3k
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

يقول: متى يرفع يده في الدعاء ومتى لا يرفع؟

Pertanyaan, “Kapankah angkat tangan dalam doa dan kapan tidak perlu angkat tangan?”

التى ورد فى رفع اليدين ثلاث صور:
دعاء الاستسقاء، الأصل أو العارض
ودعاء القنوت
ودعاء المسألة

Jawaban Syaikh Ali al Halabi, “Yang berdalil, angkat tangan dalam doa hanya dilakukan dalam tiga keadaan, ketika doa minta hujan baik dalam shalat Istisqa atau pun sekedar doa minta hujan tanpa shalat Istisqa, doa qunut dan doa permohonan.

ودعاء المسألة غير مقيد بالزمان أو المكان. ممكن للإنسان في وسط النهار فى أوله فى أخره في أي لحظة من لحظاته يرفع يده. كما قال النبي عليه الصلاة والسلام: إن الله ليستحي أن يرد يدي عبده صفرا إذا رفعهما إليه
هذا الدعاء مسألة

Doa permohonan adalah doa yang pelaksanaannya tidak terikat dengan waktu dan tempat tertentu. Mungkin saja seorang itu berdoa sambil mengangkat tangannya saat tengah siang, awal siang, akhir siang atau pun setiap saat yang dia mau. Sebagaimana dalam sabda Nabi, “Sungguh Allah malu untuk mengembalikan tangan yang dipanjatkan kepadanya dalam kondisi kosong”. Inilah doa permohonan.

أما دعاء العبادة التى هو متعلق بالأذكار أو الصلاة على النبى عليه الصلاة والسلام أو مثلا دخول المسجد أو الخروج من المسجد، دعاء السوق، فهذا لم يرد فيه رفع لليدين.

Sedangkan doa dalam rangka ibadah, itulah doa yang terkait dengan dzikir dalam sikon tertentu, atau terkait bacaan shalawat, dzikir yang dibaca ketika masuk masjid, keluar masjid atau pun ketika masuk ke pasar, doa dalam semisal kasus-kasus di atas tidak ada dalil yang menuntunkan untuk angkat tangan.

إذا ما ورد فيه الرفع في يدين لا يخرج من ثلاث صور: إما دعاء المسألة، أو دعاء الاستسقاء سواء أكان أصليا أو طارئا، أو دعاء القنوت.

Jadi angkat tangan ketika doa yang ada dalilnya tidak lepas dari tiga keadaan, doa dalam rangka mengajukan permohonan, doa minta hujan baik dalam konteks shalat istisqa atau pun di luar itu atau doa qunut.

أما الأدعية الأخرى وهى مقيدة في الغالب بالزمان والمكان سوى ما ذكرت فهذه لا يسن فيها رفع الأيدي.

Adapun doa-doa lain yang biasanya terkait dengan waktu dan tempat tertentu selain tiga hal yang telah saya sebutkan, angkat tangan ketika itu tidaklah dianjurkan” [Fatwa di atas adalah jawaban untuk pertanyaan terakhir dalam ceramah ilmiah yang disampaikan oleh Syaikh Ali Hasan dengan judul ad Du-a wa Atsaruhu. Fatwa di atas bisa disimak pada menit 01:10:37-01:11:59 dalam rekaman video dari ceramah di atas].

Tags: angkat tangan berdoahukum berdoa
Previous Post

Apa-Apa Pakai Bismillah

Next Post

Haramkah Foto?

Related Posts

Manfaat Bagi Mayit, Kiriman Pahala Baca al-Quran
Aqidah

Manfaat Bagi Mayit, Kiriman Pahala Baca al-Quran

19 December 2015
Beda Musyrik dengan Kafir
Aqidah

Beda Musyrik dengan Kafir

13 February 2015
Tidak Jadi Maksiat Karena Manusia
Aqidah

Tidak Jadi Maksiat Karena Manusia

13 February 2015
Tidak Jadi Safar Karena Ramalan Cuaca
Aqidah

Tidak Jadi Safar Karena Ramalan Cuaca

13 February 2015
nama setan asyhab
Aqidah

Asyhab, Nama Setan

15 January 2015
Next Post
Haramkah Foto?

Haramkah Foto?

Hukum Zakat Emas Perhiasan

Hukum Zakat Emas Perhiasan

Comments 10

  1. Mustava says:
    12 years ago

    Ustadz, bagaimana dengan doa di antara adzan dan iqamah, apakah disyariatkan mengangkat tangan atau tidak?

  2. abu fattah says:
    12 years ago

    Ustadz

    Bagaimanakah hukum berdoa mengangkat tangan setiap setlh selesai sholat wajib.

    Bagaimana tatacara mengangkat tangan dlm berdoa, apakah telapak tangan dirapatkan atau direnggangkan dan setinggi apa? Lalu kemana arah wajah kita ketika berdoa. Mohon bimbingannya.

    Wassalam

    Abu fattah

  3. ustadzaris says:
    12 years ago

    #mustava
    Dituntunkan karena termasuk doa masalah atau doa permohonan

  4. ayub says:
    12 years ago

    apakah berdoa setelah shalat wajib 5 waktu tidak perlu mengangkat tangan?

  5. wawan says:
    12 years ago

    Di tempat ana, ada sebagian ikhwah yang “sangat alergi” dengan mengangkat tangan waktu berdoa. Bahkan menjadikannya ukuran salafi tidaknya seseorang. Padahal jika membaca perincian dari Syaikh Ali Hasan diatas maka tidaklah ia dilarang secara mutlak. Dulu ana pernah juga membaca pembahasan masalah ini di majalah Al-Furqon dengan penjelasan yang hampir mirip. Sayang, walau mereka juga membacanya tapi tidak juga mengubah pendirian mereka.
    Hanya sekedar pengalaman pribadi di tempat ana. Mungkin tidak berlaku di tempat ikhwah lainnya..

  6. abu faiz says:
    12 years ago

    tanya ustadz :
    berdoa setelah sholat wajib tidak dg menganggkat tangan karna tidak ada contohnya dari nabi, dan doa yg dibaca adalah doa setelah sholat wajib yang ada dalam hadist yg shahih.
    Bagaimana kalau ketika kita berdoa diatas ada doa2 yang ingin kita mohonkan (doa permohonan) diselipkan diakhir doa yang ada hadistnya tersebut ?
    apakah disyariatkan menganggkat tangan ?
    Jazakallahu khairan…

  7. artikelislami says:
    12 years ago

    ثُمَّ رَفَعَ بِيَدِهِ حَتَّى رَأَيْنَا عُفْرَةَ إِبْطَيْهِ اللَّهُمَّ هَلْ بَلَّغْتُ اللَّهُمَّ هَلْ بَلَّغْتُ ثَلَاثًا
    Kemudia Beliau mengangkat tangan Beliau sehingga terlihat oleh kami ketiak Beliau yang putih, (dan berkata): “Ya Allah bukankah aku sudah sampaikan, bukankah aku sudah sampaikan….” sebanyak tiga kali. [Shahih Bukhari no. 2407 dari Abu Humaid as-Sa’idiy]
     
    عَنْ أَبِي عُثْمَانَ ، عَنْ سَلْمَانَ ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى الله عَليْهِ وسَلَّمَ قَالَ : إِنَّ رَبَّكُمْ حَيِيٌّ كَرِيمٌ ، يَسْتَحْيِي مِنْ عَبْدِهِ أَنْ يَرْفَعَ إِلَيْهِ يَدَيْهِ ، فَيَرُدَّهُمَا صِفْرًا
     
    Dari Abu ‘Utsman (an-Nahdhi), dari Salman (al-Farisi), dari Nabi shollallohu ‘alayhi wa sallam, bersabda: Sesungguhnya Rabbmu itu Pemalu yang Mahadermawan, Dia malu terhadap hamba-Nya yang mengangkat tangannya kepada-Nya, lalu menurunkan kembali kedua tangannya dengan hampa. [Sunan ibnu Maajah no.3865, Shahih ibnu Hibbaan no.876, Sunan at-Tarmidzi no. 3556, Sunan Abu Dawud no.1488]
    عَنْ أَبِي عُثْمَانَ، قَالَ: كَانَ عُمَرُ يَقْنُتُ بِنَا بَعْدَ الرُّكُوعِ، وَيَرْفَعُ يَدَيْهِ حَتَّى يَبْدُوَ ضَبْعَاهُ، وَيُسْمَعَ صَوْتُهُ مِنْ وَرَاءِ الْمَسْجِدِ
     
    Dari Abu ‘Utsman (an-Nahdhi), berkata: ‘Umar (bin Khaththab) berqunut dengan kami setelah ruku’, dan mengangkat kedua tangannya sehingga tersingkap kedua dhob’anya. Dan terdengar suaranya dari belakang Masjid. [HR. Ibnu Abi Syaibah no.7041]
    عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ ، قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى الله عَليْهِ وسَلَّمَ : إِذَا دَعَوْتَ اللَّهَ , فَادْعُ بِبَاطِنِ كَفَّيْكَ ، وَلاَ تَدْعُ بِظُهُورِهِمَا ، فَإِذَا فَرَغْتَ , فَامْسَحْ بِهِمَا وَجْهَكَ
     
    Dari ibnu Abbas, berkata: Bersabda Rasulullah shollallohu ‘alayhi wa sallam: “Jika engkau meminta (kebaikan) kepada Allah, maka mintalah dengan telapak tanganmu, dan janganlah engkau meminta dengan punggung kedua tanganmu. Jika telah selesai, maka usaplah dengan kedua telapak tanganmu itu akan wajahmu.” [Sunan ibnu Maajah no.1181,3866]

  8. Ummu Aisyah says:
    12 years ago

    Assalamu’alaikum ustadz..
    Bagaimana dgn berdo’a mengangkat tangan setelah sholat fardhu? Apakah termasuk do’a mengajukan permohonan? Bagaimana hukumnya ustadz?

  9. saif says:
    12 years ago

    Bukankah Islam yg kita anut adalah dari Wali Songo( Wali 9), Beliaulah yg
    Mengajarkan Islam ke pada pendahulu kita dan mereka juga orang pilihan dan
    sangat mengerti agama yg akan beliau ajarkan kepada pendahulu kita,
    kenapa kita harus debatkan masalah angkat tangan dan tidak, padahal Beliau juga yg manganjurkan utk mengangkat tangan pada waktu Berdoa…….
    Semoga Allah selalu meridoi dan Merestui bagi Umatnya yg selalu mengangkat Tangan dalam BERDOA..Aminn…………

  10. ustadzaris says:
    12 years ago

    #saif
    Seorang muslim, beragama mengikuti Nabi, bukan wali jika ajaran wali tidak sesuai dengan ajaran Nabi.
    Adakah bukti valid dengan sanad yang shahih mengenai ajaran para wali??

Recommended Stories

Manfaat Bagi Mayit, Kiriman Pahala Baca al-Quran

Manfaat Bagi Mayit, Kiriman Pahala Baca al-Quran

19 December 2015
Tidak Jadi Safar Karena Ramalan Cuaca

Tidak Jadi Safar Karena Ramalan Cuaca

13 February 2015
nama setan asyhab

Asyhab, Nama Setan

15 January 2015

Popular Stories

  • acara 17 agustus

    Hukum Acara Agustusan

    1666 shares
    Share 666 Tweet 417
  • Ucapan "Alhamdulillah ‘ala Kulli Hal"

    1462 shares
    Share 585 Tweet 366
  • Bulu Wajah

    1437 shares
    Share 575 Tweet 359
  • Apakah Halaman Masjid Termasuk Masjid?

    1418 shares
    Share 567 Tweet 355
  • Fikih Ciuman …

    1272 shares
    Share 509 Tweet 318
Tegar Di Atas Sunnah

Official website ustadz DR. Aris Munandar, MPi.

Bantu dakwah kami berkembang dengan cara share dengan mencantumkan sumber link. Jazakumullah khairan

Recent Posts

  • Selamat Idul Fitri 1444 H / 2023 M
  • Pernikahan Sebagai Tanda Kekuasaan Allah
  • 60 Amalan Shalih yang Bisa Dilakukan di Bulan Ramadhan

Categories

  • Adab
  • Aqidah
  • Bimbingan Islam
  • Fiqih
  • Info
  • Kajian Audio
  • Keluarga
  • Kisah
  • Konsultasi
  • Manhaj
  • Mu'amalah
  • Nasehat
  • Puasa
  • Ramadhan
Currently Playing

© 2022 Ustadzaris.com - Developed By TIM IT Cyber Dakwah.

No Result
View All Result
  • Home
  • Tanya Ustadz
  • About

© 2022 Ustadzaris.com - Developed By TIM IT Cyber Dakwah.