حكم قيام الليل جماعة
Hukum Shalat Malam Berjamaah
السؤال:
مجموعة من الشباب تعودوا قيام الليل جماعة عند أحدهم مرة في الشهر فهل يجوز هذا
Pertanyaan, “Sejumlah anak muda telah terbiasa mengadakan shalat malam berjamaah di rumah salah satu dari mereka. Demikian itu dilakukan sekali dalam sebulan. Apakah hal ini dibolehkan?
الجواب
لا تشرع صلاة الجماعة في النافلة إلا ما أذن به الشرع الحنيف كصلاة التراويح ، وصلاة الاستسقاء ونحو ذلك
Jawaban Syaikh Abu Said al Jazairi, “Tidaklah disyariatkan shalat sunah dengan berjamaah kecuali yang diizinkan oleh syariat semisal shalat Tarawih dan shalat Istisqa.
ويجوز أحيانا أداء النافلة جماعة لكن بدون قصد لذلك ولا موعد ، وإنما جاء عرضا والدليل على هذا هو عمل الصحابة رضي الله عنهم وفهمهم الصحيح للدين
Dibolehkan namun kadang-kadang shalat sunah dengan berjamaah dengan syarat tanpa ada unsur kesengajaan dan tidak ada janjian terlebih dahulu. Jadi hal tersebut terjadi karena kebetulan. Dalil tentang hal ini adalah praktek para sahabat dan pemahaman para sahabat yang tentu saja merupakan pemahaman yang tepat terhadap ajaran agama.
Sumber:
http://www.abusaid.net/index.php/fatawi-sites/395-2010-02-25-13-32-13.html
Artikel www.ustadzaris.com
agar berfaidah bagi kami, mohon di perinci kutipan diatas ust. Seperti apakah praktik para sahabat rodhiyallohu ‘anhumaa.
baarokallohu fiik !
#abul
Yang dipraktek oleh Shahabat bersama Nabi adalah shalat tahajud berjamaah karena kebetulan. Ibnu Abbas menginap di rumah Maimunah lalu Ibnu Abbas menjumpai Nabi shalat tahajud lantas beliau bermakmum kepada Nabi.
Ada yang tanya ustadz, Berjama’ah dengan suami juga tidak boleh ustadz? untuk menambah semangat…
#ummu
Suami isteri boleh tahajud berjamaah, ada hadits khusus dalam masalah ini.
1.Apakah unsur “Kebetulan” hanya berlaku pada sholat tahajud saja? Karena dalam hadits-hadits lain Rosul dan Shahabat pernah melakukan sholat tathowu’ dg berjamaah dan sengaja.
Contoh Hadits:
قوموا فلأصلي بكم؟
جاء النبي وأبو بكر معه، فلم يجلس حتى قال: ” أين تحبُّ أن أصلّيَ من بيتك؟
Setahu saya kalau dalam rangka mendidik itu diperbolehkan seperti yang dilakukan oleh para kyai untuk mendidik santri2nya agar terbiasa sholat malam
Kalau dalam rangka mendidik itu dibolehkan di pondok kayaknya diluar pondok jg dibolehkan
selama itu untuk mendidik
Mohon pencerahannya ustadz
Jazakumullohukhoiron
#mujahid
Yang namanya latihan tentu saja seharusnya tidak berbulan-bulan apalagi bertahun-tahun
Afwan ustadz sebenarnya kata “بدون قصد لذلك ولا موعد “ inilah yang masih debateble karena ada kontradiktif dengan dalil :
قوموا فلأصلي بكم؟
جاء النبي وأبو بكر معه، فلم يجلس حتى قال: ” أين تحبُّ أن أصلّيَ من بيتك؟
Dua dalil ini menunjukan adanya unsur kesengajaan dari Nabi.
Afwan kata ونحو ذلك kayaknya perlu diterjemahkan jg karena dikhawatirkan terkesan membatasi hanya pada dua sholat bagi yang membaca terjemahnya saja.
Allohu a’lam.
Ustadz,bagaimana dengan Sholat Sunat pada saat tengah malam berjamaah di masjidil haram yang dilakukan setelah sholat tarawih ketika ramadhan?syukron
#jayyid
Saya belum punya pengetahuan detail tentang masalah ini. Mungkin anda bisa berbagi?
bagaiman hadits yang tentang sahabat uzaifah dan satu lagi dari abu wail.sholat dibelakang nabi, karena terlalu panjang bacaannya, lalu berniat duduk, yang pernah ana dengar, bahwa bacaannya dari albaqoroh sampai attaubah,. apakah hadits ini lemah atau tidak, berarti jika sahabat udzaifah tau bacaannya maka sudah pasti bacaan rasulullah terdengar, dan apakah ini bukan dalil untuk sholat berjamaah dalam tahajud?
#akrom
Pertanyaan anda sudah terjawab dalam tulisan di atas.
Assalamua’alaikum. ust saya ingin tahu dalil tentang kehususan solat tahajud berjamaah ketiaka 10 hari terahir d bln Ramadhan
-knpa menhususkan 10 hri terahir wktnya 1/3 ahir mlm.
-knpa hrs berjamaah d masjid
adakah dalil tentang kehususan itu?trutama ana msh d saudi stiap rmadhan mengalaminya.
mohn di jlaskan krena sdh sring ana tnyakan tpi semuanya blum memuaskan.sukron
#abdul hadi
Maaf saya tidak tahu
1. Shalat sunnah yang utama adalah shalat sunnah yang dilakukan secara munfarid (sendiri) dan lebih utama lagi dilakukan di rumah, sebagaimana sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,
فَصَلُّوا أَيُّهَا النَّاسُ فِى بُيُوتِكُمْ ، فَإِنَّ أَفْضَلَ الصَّلاَةِ صَلاَةُ الْمَرْءِ فِى بَيْتِهِ إِلاَّ الْمَكْتُوبَةَ
“Hendaklah kalian manusia melaksanakan shalat (sunnah) di rumah kalian karena sebaik-baik shalat adalah shalat seseorang di rumahnya kecuali shalat wajib.” (HR. Bukhari no. 731)
2. Terdapat shalat sunnah tertentu yang disyari’atkan secara berjama’ah seperti shalat tarawih.
3. Shalat sunnah selain itu –seperti shalat Dhuha dan shalat tahajud- lebih utama dilakukan secara munfarid dan boleh dilakukan secara berjama’ah namun tidak rutin atau tidak terus menerus, akan tetapi kadang-kadang.
4. Jika memang ada maslahat untuk melakukan shalat sunnah secara berjama’ah seperti untuk mengajarkan orang lain, maka lebih utama dilakukan secara berjama’ah.
Wallahu a’lam bish showab.
tentang “kebetulan” itu tadz,
bagaimana dengan riwayat ‘Itban bin Malik yang beliau meminta kepada Rosulullah datang ke kaumnya untuk sholat sunnah mengimami mereka (brarti disengaja),
yg dipakai oleh sbagian sodara kita yg menyatakan bahwa sholat sunnah yg dilakukan secara berjama’ah itu tdk mengapa walaupun sudah disengaja,
(namun tetap yg lbh baik adalah munfarid).
mohon tanggapan ustadz.
barokallahufiik..
#abu
Apakah nabi pernah shalat tahajud berjamaah dengan tanpa kebetulan??
Pernahkah ustadz zaris solat tarawih di masjidil haram? Disana, solat tarawih 20 rakaat 10 salam, kemudian beristirahat dua tiga jam, dan dilanjutkan dengan 8 salam solat tahajud berjamaah, kedmuaian dilanjutkan dengan solat witir 3 rakaat, jadi gimana hukumnya para imam di masjid tersebut?
mengkhususkan bahwa shalat malam boleh berjamaah jika tidak kebetulan adalah sesuatu yang ditambah tambahkan… inilah bid’ah…. cukuplah bahwa nabi pernah melakukannya beberapa kali bersama sahabat Ra, maka itu menjadi sunnah, menambah peraturan peraturan khusus berarti bid’ah
#abu
Cobalah pake kaedah anda tentang sunnah Nabi dalam masalah yang lain:
Nabi pernah jamak zhuhur dan ashar, maghrib dan isya tanpa sebab sebagaimana dalam shahih muslim.
berdasarkan kaedah anda tentang sunnah ‘cukuplah bahwa nabi pernah melakukannya beberapa kali bersama sahabat Ra, maka itu menjadi sunnah, menambah peraturan peraturan khusus berarti bid’ah’ bisakah disimpulkan tidaklah mengapa membiasakan diri shalat jamak zhuhur ashar, maghrib isya tanpa sebab bahkan melakukannya setiap hari karena itulah sunnah Nabi.
menambahkan peraturan khusus ‘bahwa jamak tanpa sebab hanya boleh dilakukan kadang-kadang’ berarti bid’ah?
Demikiankah makna yang anda inginkan dari kaedah yang anda tetapkan di atas?
Jika demikian mengapa dibedakan ‘menambah peraturan khusus’ dalam kasus ini dengan kasus di atas??
# andulhadi
# ustatdzaris
Hemat ana, pertanyaan #abdulhadi muncul krn penyebutan Tarawih pada Qiyam Romadhan yg mana istilah tsb sebenarnya tdk ada di jaman Nabi.
Paham ana, Qiyam Romadhan Nabi berjamah. Jadi Qiyam Ramadhan di Masjidil Haram jg jama’ah ada sesuai ajaran Nabi.
Bagaimana jika ada yg sholat tahajud berjamaah tetapi saya sholat nya sendirian. Apakah boleh ?