Tanya:
“Bagaimana cara menyamarkan/menghilangkan noda hitam di kening/di jidat karena sewaktu sujud dalam shalat terlalu menghujam sehingga ada bekas warna hitam?”
0281764xxxx
Jawab:
مُحَمَّدٌ رَسُولُ اللَّهِ وَالَّذِينَ مَعَهُ أَشِدَّاءُ عَلَى الْكُفَّارِ رُحَمَاءُ بَيْنَهُمْ تَرَاهُمْ رُكَّعًا سُجَّدًا يَبْتَغُونَ فَضْلًا مِنَ اللَّهِ وَرِضْوَانًا سِيمَاهُمْ فِي وُجُوهِهِمْ مِنْ أَثَرِ السُّجُودِ
Yang artinya, “Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengan Dia adalah keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka. kamu Lihat mereka ruku’ dan sujud mencari karunia Allah dan keridhaan-Nya, tanda-tanda mereka tampak pada muka mereka dari bekas sujud” (QS al Fath:29).
Banyak orang yang salah paham dengan maksud ayat ini. Ada yang mengira bahwa dahi yang hitam karena sujud itulah yang dimaksudkan dengan ‘tanda-tanda mereka tampak pada muka mereka dari bekas sujud’. Padahal bukan demikian yang dimaksudkan.
Diriwayatkan oleh Thabari dengan sanad yang hasan dari Ibnu Abbas bahwa yang dimaksudkan dengan ‘tanda mereka…” adalah perilaku yang baik.
Diriwayatkan oleh Thabari dengan sanad yang kuat dari Mujahid bahwa yang dimaksudkan adalah kekhusyukan.
Juga diriwayatkan oleh Thabari dengan sanad yang hasan dari Qatadah, beliau berkata, “Ciri mereka adalah shalat” (Tafsir Mukhtashar Shahih hal 546).
عَنْ سَالِمٍ أَبِى النَّضْرِ قَالَ : جَاءَ رَجُلٌ إِلَى ابْنِ عُمَرَ فَسَلَّمَ عَلَيْهِ قَالَ : مَنْ أَنْتَ؟ قَالَ : أَنَا حَاضِنُكَ فُلاَنٌ. وَرَأَى بَيْنَ عَيْنَيْهِ سَجْدَةً سَوْدَاءَ فَقَالَ : مَا هَذَا الأَثَرُ بَيْنَ عَيْنَيْكَ؟ فَقَدْ صَحِبْتُ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- وَأَبَا بَكْرٍ وَعُمَرَ وَعُثْمَانَ رَضِىَ اللَّهُ عَنْهُمْ فَهَلْ تَرَى هَا هُنَا مِنْ شَىْءٍ؟
Dari Salim Abu Nadhr, ada seorang yang datang menemui Ibnu Umar. Setelah orang tersebut mengucapkan salam, Ibnu Umar bertanya kepadanya, “Siapakah anda?”. “Aku adalah anak asuhmu”, jawab orang tersebut.
Ibnu Umar melihat ada bekas sujud yang berwarna hitam di antara kedua matanya. Beliau berkata kepadanya, “Bekas apa yang ada di antara kedua matamu? Sungguh aku telah lama bershahabat dengan Rasulullah, Abu Bakr, Umar dan Utsman. Apakah kau lihat ada bekas tersebut pada dahiku?” (Riwayat Baihaqi dalam Sunan Kubro no 3698)
عَنِ ابْنِ عُمَرَ : أَنَّهُ رَأَى أَثَرًا فَقَالَ : يَا عَبْدَ اللَّهِ إِنَّ صُورَةَ الرَّجُلِ وَجْهُهُ ، فَلاَ تَشِنْ صُورَتَكَ.
Dari Ibnu Umar, beliau melihat ada seorang yang pada dahinya terdapat bekas sujud. Ibnu Umar berkata, “Wahai hamba Allah, sesungguhnya penampilan seseorang itu terletak pada wajahnya. Janganlah kau jelekkan penampilanmu!” (Riwayat Baihaqi dalam Sunan Kubro no 3699).
عَنْ أَبِى عَوْنٍ قَالَ : رَأَى أَبُو الدَّرْدَاءِ امْرَأَةً بِوَجْهِهَا أَثَرٌ مِثْلُ ثَفِنَةِ الْعَنْزِ ، فَقَالَ : لَوْ لَمْ يَكُنْ هَذَا بِوَجْهِكِ كَانَ خَيْرًا لَكِ.
Dari Abi Aun, Abu Darda’ melihat seorang perempuan yang pada wajahnya terdapat ‘kapal’ semisal ‘kapal’ yang ada pada seekor kambing. Beliau lantas berkata, ‘Seandainya bekas itu tidak ada pada dirimu tentu lebih baik” (Riwayat Bahaqi dalam Sunan Kubro no 3700).
عَنْ حُمَيْدٍ هُوَ ابْنُ عَبْدِ الرَّحْمَنِ قَالَ : كُنَّا عِنْدَ السَّائِبِ بْنِ يَزِيدَ إِذْ جَاءَهُ الزُّبَيْرُ بْنُ سُهَيْلِ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ عَوْفٍ فَقَالَ : قَدْ أَفْسَدَ وَجْهَهُ ، وَاللَّهِ مَا هِىَ سِيمَاءُ ، وَاللَّهِ لَقَدْ صَلَّيْتُ عَلَى وَجْهِى مُذْ كَذَا وَكَذَا ، مَا أَثَّرَ السُّجُودُ فِى وَجْهِى شَيْئًا.
Dari Humaid bin Abdirrahman, aku berada di dekat as Saib bin Yazid ketika seorang yang bernama az Zubair bin Suhail bin Abdirrahman bin Auf datang. Melihat kedatangannya, as Saib berkata, “Sungguh dia telah merusak wajahnya. Demi Allah bekas di dahi itu bukanlah bekas sujud. Demi Allah aku telah shalat dengan menggunakan wajahku ini selama sekian waktu lamanya namun sujud tidaklah memberi bekas sedikitpun pada wajahku” (Riwayat Baihaqi dalam Sunan Kubro no 3701).
عَنْ مَنْصُورٍ قَالَ قُلْتُ لِمُجَاهِدٍ (سِيمَاهُمْ فِى وُجُوهِهِمْ مِنْ أَثَرِ السُّجُودِ) أَهُوَ أَثَرُ السُّجُودِ فِى وَجْهِ الإِنْسَانِ؟ فَقَالَ : لاَ إِنَّ أَحَدَهُمْ يَكُونُ بَيْنَ عَيْنَيْهِ مِثْلُ رُكْبَةِ الْعَنْزِ وَهُوَ كَمَا شَاءَ اللَّهُ يَعْنِى مِنَ الشَّرِّ وَلَكِنَّهُ الْخُشُوعُ.
Dari Manshur, Aku bertanya kepada Mujahid tentang maksud dari firman Allah, ‘tanda-tanda mereka tampak pada muka mereka dari bekas sujud’ apakah yang dimaksudkan adalah bekas di wajah?
Jawaban beliau, “Bukan, bahkan ada orang yang ‘kapal’ yang ada di antara kedua matanya itu bagaikan ‘kapal’ yang ada pada lutut onta namun dia adalah orang bejat. Tanda yang dimaksudkan adalah kekhusyu’an” (Riwayat Baihaqi dalam Sunan Kubro no 3702).
Bahkan Ahmad ash Showi mengatakan, “Bukanlah yang dimaksudkan oleh ayat adalah sebagaimana perbuatan orang-orang bodoh dan tukang riya’ yaitu tanda hitam yang ada di dahi karena hal itu adalah ciri khas khawarij (baca: ahli bid’ah)” (Hasyiah ash Shawi 4/134, Dar al Fikr).
Dari al Azroq bin Qois, Syarik bin Syihab berkata, “Aku berharap bisa bertemu dengan salah seorang shahabat Muhammad yang bisa menceritakan hadits tentang Khawarij kepadaku. Suatu hari aku berjumpa dengan Abu Barzah yang berada bersama satu rombongan para shahabat. Aku berkata kepadanya, “Ceritakanlah kepadaku hadits yang kau dengar dari Rasulullah tentang Khawarij!”.
Beliau berkata, “Akan kuceritakan kepada kalian suatu hadits yang didengar sendiri oleh kedua telingaku dan dilihat oleh kedua mataku. Sejumlah uang dinar diserahkan kepada Rasulullah lalu beliau membaginya. Ada seorang yang plontos kepalanya dan ada hitam-hitam bekas sujud di antara kedua matanya. Dia mengenakan dua lembar kain berwarna putih. Dia mendatangi Nabi dari arah sebelah kanan dengan harapan agar Nabi memberikan dinar kepadanya namun beliau tidak memberinya.
Dia lantas berkata, “Hai Muhammad hari ini engkau tidak membagi dengan adil”.
Mendengar ucapannya, Nabi marah besar. Beliau bersabda, “Demi Allah, setelah aku meninggal dunia kalian tidak akan menemukan orang yang lebih adil dibandingkan diriku”. Demikian beliau ulangi sebanyak tiga kali. Kemudian beliau bersabda,
يَخْرُجُ مِنْ قِبَلِ الْمَشْرِقِ رِجَالٌ كَانَ هَذَا مِنْهُمْ هَدْيُهُمْ هَكَذَا يَقْرَءُونَ الْقُرْآنَ لاَ يُجَاوِزُ تَرَاقِيَهُمْ يَمْرُقُونَ مِنَ الدِّينِ كَمَا يَمْرُقُ السَّهْمُ مِنَ الرَّمِيَّةِ ثُمَّ لاَ يَرْجِعُونَ فِيهِ سِيمَاهُمُ التَّحْلِيقُ لاَ يَزَالُونَ يَخْرُجُونَ
“Akan keluar dari arah timur orang-orang yang seperti itu penampilan mereka. Dia adalah bagian dari mereka. Mereka membaca al Qur’an namun alQur’an tidaklah melewati tenggorokan mereka. Mereka melesat dari agama sebagaimana anak panah melesat dari binatang sasarannya setelah menembusnya kemudia mereka tidak akan kembali kepada agama. Ciri khas mereka adalah plontos kepala. Mereka akan selalul muncul” (HR Ahmad no 19798, dinilai shahih li gharihi oleh Syeikh Syu’aib al Arnauth).
Oleh karena itu, ketika kita sujud hendaknya proporsonal jangan terlalu berlebih-lebihan sehingga hampir seperti orang yang telungkup. Tindakan inilah yang sering menjadi sebab timbulnya bekas hitam di dahi.
Alangkah baiknya jika sholat sujudnya ditempat yang lembut, jangan ditekan ke tanah, insya alloh tanda hitam ngak ada. Wallahu’alam
assalamu’alaikum..ustadz izin share ya ustadz,semoga artikel ini bermanfaat buat ana pribadi dan selurus kaum muslim dimana berada,,semoga ALLAH senantiasa melimpahkan rahmad dan hidayahnya kepada ustadz skeluarga dan dalam lindungannya…
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Subhanallah, tks ustadz, Alhamdulillah bertambah lg ilmu sy. Mohon izinkan sy utk share ya ustadz. Tks. Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
ilmu yang belum pernah terfikirkan selama belajar…
terimakasih atas ilmunya
Ijin Share ya tadz…
Assalamualaikum.
ijin copas buat blog ane ya tadz.
Thnk you.
Trmkasih ustad atas ilmunya, akhirnya menjawab apa yang terjadi pada saya, sekitar Juni lalu sy merasa sakit kepala luar biasa selama 3 hari, di hari ke empat tiba-tiba ada muncul tanda bulat hitam sebesar bulat jari kelingking di tengah kening, sy kwatir itu sejenis kanker, tapi dokter bilang bukan penyakit kulit, lagi pula tidak terasa apa2, sudah pakai pemutih tidak juga hilang, sy pasrah saja tapi sy terganggu dengan anggapan teman dan tetangga bahwa itu tanda bekas sujud, istilahnya cap mushalla karena jelas sekali sujud (ibadah) sy masih sangat kurang dibanding orang-orang lain, terus terang ke mesjid juga jarang, anggapan tersebut jadi beban juga, tapi penjelasan di atas membantu saya menerangkan hal tsb pada orang lain.
Subhanallah.
ustad, aku mohon izin untuk share ya
ustad, izin share artikel ini ya
Subhanallah !!!!!!!!!!!!!
mohon izin untuk share ustadz,,,,,,,
banyak yg belum baca haditz diatas dan banyak yang ikut2an karena tidak tau.
assalamu’alaikum
sungguh suatu anugerah bahwasanya saya bisa menemukan blog ini. Terima kasih Ustad karena sangat bermanfaat utk saya dan juga saudara saudara saya. izin share
baarokallahu fi ya syai zaman syaikhonaaa
sekedar usul alangkah baiknya permasalahn ini juga di tanyakan kepada masyayikh kibar zaman ini biar nggak terjadi salah faham dan semakin jelas permasalahannya!
dan mohon izin copy. jazakumullahu khoiran
mohon izin copy
subkhanalloh penjelsan yang mencerahkan hati, ada hadits yang jelas dan atsar yang menyejukkan ruhani
Alhamdulillah akhirnya menemukan pembahasan mengenai tanda hitam di dahi, semoga Allah menjaga kita semua dari penyakit riya dan memperbaiki kita untuk tdk terjerumus kepada hal itu ….Hamba memohon ampunan dan berlindung dari Riya baik yg disadari maupun tdk amin
Mohon izin Ust, ane copy
Subhanallah, mksh atas penjelasan ustadz karena selama ini saya slalu berfikir tanda hitam itu muncul karena benar2 khusyu’ saat sujud diwaktu shalat,,, smg Allah memberi petunjuk untuk kita semua.Amin Ya Rabbal ‘alamin.
Mohon izin Ust, ane copy
Alhamdulillah… tambah ilmu ku..
penjelasan bagus bagus banget, tapi tlong jelaskan sujud yg proposonal itu bagaimana..???
#faisal
https://ustadzaris.com/sujud-dengan-menekan
Assalamu’alikum..
Subhanallah… Pak Ustadz,,,,saya bukan bermaksud riya,tetapi di dahi saya juga ada noda hitam di kening.. Awalnya saya tidak mempermasalahkan tanda ini, namun lambat laun mengakibatkan ada sedikit rasa yang tidak enak dari diri saya terhadap saya sendiri..(mohon maaf bahasa kalimatnya aneh ya,Pak Usatadz..). Ditambah saya membaca pencerahan dari Pak Ustadz ini, waduh… saya tambah bingung dengan tanda di kening saya harus bagaimana..
Sekali lagi,saya mohon pencerahan dari Pak Ustadz..
Suwun
Wassalam
assalamkum wr wb
ijin share y ustadz, masykur
Subhanallah… lengkap sekali dan jelas sekali… moga2 para pemimpin umat dalam menyampaikan ilmu dan pendapatnya selalu didasarkan kepada al-quran dan atau Hadits Rasul seperti ini.
Assalamu’alaikum..Bismillah,Terima kasih ustadz atas tambahan ilmunya..mohon izin copy artikelnya ya ustadz..
Assalamualaikum Uztadz Aris…
Mohon izin share
Pengetahuan yg sangat bermanfaat… dan saya perlu pemutih kulit, saya merasa shalat saya biasa2 aja sesuai seperti seharusnya tidal terlalu di tekan2 apalagi sampai digosok2.
tadinya saya sempat risau dgn tanda tersebut dan saya fikir akan hilang dgn sendirinya, ternyata lama2 semakin gelap tandanya.
Saya fikir ini memang sudah resikonya (krn belakangan ini saya perbanyak shalat sunnah), akhirnya saya biarin aja. walaupun kadang jadi malu krn dileledekin sama teman2 krn jidat ini bertanda.
Sekalai lagi terimaksih.
wa’assalamualaikum
Assalamu’alaikum Uztadzaris,
Mohon izin share
Trimakasih atas ilmunya, saya punya problem yg sama seperti sdr. Ibnu Mz.. utk sayurhaseum trimaksih sarannya.
Wa’asaalamualaikum
Assalamualaikum ustadz.. BaarakAllah feek wa JazaakAllah khairan atas pencerahan ini.. Ini pertama kali ana mendengar pembahasan ini, Masya Allah..
ustadz, izinkan ana berkomentar tentang atsar dibawah ini,
عَنْ أَبِى عَوْنٍ قَالَ : رَأَى أَبُو الدَّرْدَاءِ امْرَأَةً بِوَجْهِهَا أَثَرٌ مِثْلُ ثَفِنَةِ الْعَنْزِ ، فَقَالَ : لَوْ لَمْ يَكُنْ هَذَا بِوَجْهِكِ كَانَ خَيْرًا لَكِ.
Dari Abi Aun, Abu Darda’ melihat seorang perempuan yang pada wajahnya terdapat ‘kapal’ semisal ‘kapal’ yang ada pada seekor kambing. Beliau lantas berkata, ‘Seandainya bekas itu tidak ada pada dirimu tentu lebih baik” (Riwayat Bahaqi dalam Sunan Kubro no 3700).
ثفنة . جمع : ثفنات .:
1 – من الدابة: الجزء الذي يصيب الأرض من جسمها فيغلظ. 2 – ركبة. 3 – من الخيل: موصل الفخذ في الساق من باطنها. 4 – جماعة من الناس.
المعجم: الرائد
Jadi, menurut ana, wallahu a’lam, yang zohir dari arti tsafinah adalah tanda bekas (hitam) di lututnya binatang berkaki empat disebabkan seringnya dia duduk di atas tanah.. adapun kapal, maka, wallahu a’lam, dalam arab safinah dengan huruf ‘sin’ bukan ‘tsaa’..
ini, wallahu a’lam hanya yang ana tahu.. jika ana tersilap, ana harap diluruskan melalui email ana yang diberikan di atas..
baarakAllah feekum..
#ahmed
tanda bekas (hitam) di lututnya binatang berkaki empat disebabkan seringnya dia duduk di atas tanah.. ini dalam bahasa JAWA disebut dengan kapal atau kapalen.
Jadi kapal di sini tidak ada hubungannya dengan safinah.
Ikhwati… larangan dlm nash2 di atas adalah menyengaja utk menjdikn jidad hitam saat sujud.. adapun jika tidak ada unsur kesengajaan.. maka tidak mengapa.. Apakah 3 imam tabi’in yg punya jidad hitam krn atsar sujud juga dikenakan hadits2 di atas itu..??
Abu Mu’awiyah :
وقال أبو معاوية المغربي : رأيت عطاء بن أبي رباح بين عينيه أثر السجود
“Aku melihat Atho’ bin Robbah ada bekas sujud di antara dua matanya.”
(Lihat at Thobaqot al Kubro : 5/469)
=====
Abdurrohman bin Abi Bakr al Maliki :
قال عبد الرحمن بن أبي بكر المليكي : رأيت طاوسا وبين عينيه أثر السجود
“Saya melihat Thowus dan di antara kedua matanya ada tanda sujud.” (Ada pula di Majallah Dauriyah, ma’aha Mulhaq Bitarojim al A’lam wal Amkinah, bab : Thowus)
=====
Ibnu Abid Dun-ya dlm kitab al Khulafaa’ :
قال ابن أبي الدنيا في كتاب ” الخلفاء ” : صلبوا ابن الزبير منكسا ، وكان آدم ، نحيفا ، ليس بالطويل ، بين عينيه أثر السجود . بعث عماله إلى المشرق كله والحجاز
“Mereka mensalib Ibnu Zubair setengah tiang.. beliau berkulit sawo matang.. kurus.. tidak tinggi.. dan di antara kedua matanya ada tanda sujud.. dia pernah mengutus pekerjanya ke seluruh Masyriq dan Hijaz..”
=====
Wallahu a’lam..
Alhamdullilah.
Dia lantas berkata, “Hai Muhammad hari ini engkau tidak membagi dengan adil”.
Mendengar ucapannya, Nabi marah besar. Beliau bersabda, “Demi Allah, setelah aku meninggal dunia kalian tidak akan menemukan orang yang lebih adil dibandingkan diriku”.
Tolong di edit bagian “nabi marah besar”. Nabi muhammad bukankah sangat sabar? Ketika dilempar tahi pun ia tak marah. Syukran jzk
Bismillah
Klo dari pengalaman ana, bekas hitam di jidat tu smacam daki (bolot; bhs.jawa) di bagian tubuh laen.
Bisa dihilangkan dengan dibasahi pake air trus digosok-gosok pake tangan. memang ga bisa hilang seketika tapi kalo rutin dilakukan lama-lama hilang. (kalo pengen iseng, cium aja, baunya agak sangit -spt abu-) :)
Terlihatnya warna hitam di jidat sebagian muslimin mukhlisin bisa jadi karena faktor tempat sujud atau kebiasaan dalam membersihkan wajah. Tentunya seseorang akan lebih berhati-hati saat membersihkan wajah dan tidak akan memperlakukannya seperti saat membersihkan leher atau anggota tubuh lainnya.
Ana juga sempat meragukan hubungan antara warna hitam di jidat dengan kualitas ibadah seseorang, karena tanpa ibadah yang hebat pun warna hitam di jidat tetap bisa muncul.
Artikel ini sangat menarik, mengingat banyak orang mengaitkan antara bekas hitam di jidat dengan kualitas ibadah, bahkan ada yang sampai mengupayakan agar hitam di jidatnya lebih terlihat dan menganggap kalo masih samar-samar berati ibadahnya belum sempurna.
Afwan ustadz, saya izin copy artikelnya dan saya posting di blog saya.
Assalamu’alaikum Ustadz Aris, semoga Allah Ta’ala memberi umur panjang dan barokah kpd ustadz
Ana juga punya tanda hitam di kening/dahi ustadz karena bekas sujud
ana sudah berusaha untuk menghilangkan tanda hitam tersebut
tpi karena saya sujud agak lama dan terus menerus sujud artinya ada tambahan sholat sunah, maka tanda hitam itu muncul lagi dan muncul lagi, bagaimana dengan kondisi ana ini ustadz..??krn ana pernah mendengar kulit manusia berbeda beda dan jenis kulit yg mudah menghitam krn sujud itu krn kulitnya tipis. Mohon solusinya ustadz ana sering ditanya orang kenapa dahimu menghitam? dan ana hanya tersenyum saja, ana takut riya’ dgn kondisi yg ana alami. Jazakumullah khoiron katsiron…wassalamu’alaikum
Mohon ijin untuk share ustadz….. info yg sangat bermanfaat….
jazakallah.. izin share ya ustadz..
Dhilangkan pake pemutih kulit boleh ga Ustadz?
#aldi
Boleh
assalamu’alaikum wr.wb
subhanallah….
izin share ya ustadz….
Assalamualaikum,
artikel nya banyak membuka wawasan sukron dan
ijin copas ustad buat blog ana.
barakallahu fikum
Assalamu’alaikum
izin share ya ustadz
Assalamoalaekom, ane juga pernah ngalamin, tapi bisa di ilangin pokonya sehabis shalat rutin jidat di gosok2 insya allah akan hilang soalnya yang menghitam itu adalah bagian kulit luar baca kulit ari bagian kulit paling tipis dr tubuh… mudah2an membantu wassalamoalaekom.
Assalamu’alaikum wr.wb
Alhamdulillah, terima kasih Ustadz, selama ini saya pernah bertanya langsung pada yang
memiliki tanda hitam itu, tetapi hanya senyum2 saja. Memang kemungkinan besar akan
terbersit riya (astaghfirullah, naudzubillahiminzaalik).
Sekali lagi terima kasih ustadz atas penjelasan ini dan mohon ijin untuk saya copy.
Wassalamu’alaikum wr.wb
pendapat ustadz senada dengan fatwa saudara kita dari kalangan nahdiyin
http://solusinahdliyin.net/ibadah/93-bekas-sujud-di-jidat.html
assalmualaikum,.,mhon izin share ustad.,.
Artikel yang bagus dan menambah keilmuan dien ini.. Jazakalloh
Assalamu alaikum..
Semoga kita semua terhidar dari sifat riya..
Saya punya pengalaman seperti itu, bekas sujud muncul karena shalatnya di masjid yang sajadahnya sedikit keras (tidak lembut), namun hal itu bisa dihilangkan dengan krim pemutih/pelembab p*nds punya istri saya, biasanya saya pake kalo mau tidur.
Demikian, semoga membantu
Assalamu’alaikum .. mohon ijin copy paste ya ustadz
Subhanallaah..
Mohon ijin copas ya ustadz?