Tegar Di Atas Sunnah
No Result
View All Result
  • Home
  • Kajian
    • Kajian Kitab
    • Kajian Umum
  • Jadwal Kajian Rutin
  • Tanya Ustadz
  • About
SUBSCRIBE
  • Home
  • Kajian
    • Kajian Kitab
    • Kajian Umum
  • Jadwal Kajian Rutin
  • Tanya Ustadz
  • About
No Result
View All Result
No Result
View All Result
Home Kisah

Wahabi Dicaci Lantas Dipuji

23 May 2013
Reading Time: 2 mins read
3
Menghukum Anak Dengan Sambal
599
SHARES
3.3k
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

فتاوى ورسائل محمد بن إبراهيم آل الشيخ – (1 / 61)

وقال -بعد أَن ذكر إمكان نشر الدعوة إلى الله ولو بطريقة التنقل والسياحة وبيان حقيقة ما دعا إليه الشيخ محمد رحمه الله: وأَنا أَقص الآن قصة عبدالرحمن البكري من اَهل نجد- كان أَولا من طلاب العلم على العم الشيخ عبدالله(1) وغيره، ثم بدا له أَن يفتح مدرسة في عمان يعلم فيها التوحيد من كسبه الخاص فإذا فرغ ما في يده أخذ بضاعة(2) من أَحد وسافر إلى الهند وربما أخذ نصف سنة في الهند.

Syaikh Muhammad bin Ibrahim mengatakan, “Sekarang saya akan bercerita tentang Abdurrahman al Bakri. Beliau itu orang Najd dan penuntut ilmu yang belajar kepada pamanku, Syaikh Abdullah bin Abdullathif alu Syaikh dan ulama selainnya. Kemudia beliau membuka pesantren sendiri di Oman. Di sana beliau mengajarkan tauhid dengan pembiayaan yang beliau tanggung dari usaha beliau sendiri. Jika harta beliau habis maka beliau ngambil barang dagangan dari seseorang lantas pergi ke India untuk menjualnya. Terkadang beliau di India sampai setengah tahun lamanya.

قال الشيخ البكري: كنت بجوار مسجد في الهند وكان فيه مدرس إذا فرغ من تدريسه لعنوا ابن عبدالوهاب، وإذا خرج من المسجد مر بي وقال: أَنا أُجيد العربية لكن أحب أَن أَسمعها من أَهلها، ويشرب من عندي ماءً باردًا. فأَهمني ما يفعل في درسه،

Syaikh al Bakri menuturkan, ‘Di India aku tinggal di samping sebuah masjid. Di masjid tersebut terdapat seorang dai yang setiap kali selesai pengajian melaknat Muhammad bin Abdul Wahab. Jika dia keluar dari masjid dan melewatiku, dia mengatakan kepadaku, “Sebenarnya aku sudah pandai berbahasa Arab namun ingin langsung mendengarkannya dari orang Arab asli sehingga orang orang yang belajar kepadaku menjumpai ilmu yang kumiliki bagaikan air yang dingin”. Aku kepikiran dengan apa yang dia lakukan di setiap akhir pengajiannya.

قال: فاحتلت بأَن دعوته وأَخذت ((كتاب التوحيد)) (3) ونزعت ديباجته ووضعته على رف في منزلي قبل مجيئه، فلما حضر قلت: أَتأْذن لي أَن آتي ببطيخة. فذهبت، فلما رجعت إذا هو يقرأُ ويهز رأْسه فقال: لمن هذا الكتاب؟ هذه التراجم(4) شبه تراجم البخاري هذا والله نفس البخاري؟!

Aku lantas membuat siasat. Kuundang dia ke rumahku. Kuambil Kitab Tauhid karya Muhammad bin Abdul Wahab lantas sampulnya kubuang. Setelah itu buku tersebut kuletakkan di rak yang ada di rumahku sebelum kedatangannya. Setelah dia masuk ke dalam rumah, kukatakan kepadanya, “Izinkan aku untuk keluar rumah sebentar mencari semangka”. Setelah meminta izin aku baru pergi mencari buah semangka untuk suguhan tamu. Setelah aku kembali ke rumah kujumpai dia membaca buku Kitab Tauhid sambil menggeleng gelengkan kepalanya. Setelah aku masuk rumah dia bertanya, “Buku karya siapa ini? Judul judul bab di buku ini serupa dengan judul bab yang ada di Shahih Bukhari. Buku ini demi Allah sama persis dengan Shahih Bukhari”.

فقلت لا أدري، ثم قلت أَلا نذهب للشيخ الغزوي لنسأَله –وكان صاحب مكتبة وله رد على جامع البيان- فدخلنا عليه فقلت للغزوي كان عندي أَوراق سأَلني الشيخ من هي له؟ فلم أَعرف، ففهم الغزوي المراد، فنادى من يأْتي بكتاب ((مجموعة التوحيد)) فأُتي بها فقابل بينهما فقال هذا لمحمد بن عبدالوهاب.

Jawabanku, “Aku tidak tahu. Bagaimana kalau kita pergi menemui Syaikh al Ghazawi untuk bertanya kepadanya-karena beliau adalah seorang pemilik toko buku-“. Setelah kami bertemu dengan Syaikh al Ghazawi aku berkata kepadanya, “Aku punya beberapa lembaran kertas. Syaikh ini bertanya kepadaku siapakah penulis buku tersebut. Aku tidak mengetahuinya”. Al Ghazawi faham apa yang kumaksudkan. Dia lantas memanggil pelayan toko buku untuk membawakan kitab Majmuatut Tauhid. Setelah buku yang dimaksudkan sudah dibawakan beliau membandingkan diantara keduanya. Lantas al Ghazawi mengatakan, “Buku ini karya Muhammad bin Abdul Wahab”.

فقال العالم الهندي مغضبًا وبصوت عال: الكافر. فسكتنا وسكت قليلاً. ثم هدأَ غضبه فاسترجع. ثم قال: إن كان هذا الكتاب له فقد ظلمناه. ثم إنه صار كل يوم يدعو له ويدعوا معه تلاميذه وتفرق تلاميذ له في الهند وإذا فرغوا من القراءة دعوا جميعًا للشيخ ابن عبدالوهاب. اهـ.………(تقرير) (5)

Sang ulama India tadi dengan marah dan bersuara keras berkomentar, “Yang kafir itu?”. Kami hanya diam dan dia pun dian sesaat. Setelah amarahnya mereda dia mengucapkan innalillahi wa inna ilaihi rajiun. Kemudian beliau mengatakan, “Jika buku ini adalah karyanya maka sungguh kami telah menzaliminya”. Setelah itu setiap hari beliau mendoakan kebaikan untuk Muhammad bin Abdul Wahab bersama murid muridnya. Murid muridnya pun tersebar ke seluruh India. Mereka semua setiap kali selesai memberi pengajian juga selalu mendoakan kebaikan untuk Muhammad bin Abdul Wahab” [Majmu Fatawa wa Rasail Syaikh Muhammad bin Ibrahim 1/61, Syamilah].

Tags: wahabi
Previous Post

Ralat Pengertian Jenggot

Next Post

Hukum Ziarah Masjid Aqsha Saat Ini

Related Posts

Ulama dan Waktu Pagi
Adab

Ulama dan Waktu Pagi

2 September 2014
Gara Gara Perang
Kisah

Gara Gara Perang

10 May 2013
Shalat Shubuh Shahabat Nabi
Kisah

Shalat Shubuh Shahabat Nabi

20 October 2018
Antara Dua Arbain
Kisah

Hanya di Masjid

15 May 2013
Beda Salafi dengan Takfiri
Kisah

Iri dengan Orang Fasik

25 May 2013
Next Post
Hukum Ziarah Masjid Aqsha Saat Ini

Hukum Ziarah Masjid Aqsha Saat Ini

Pengertian Guru

Ibnu Taimiyah Membuat Bidah?

Comments 3

  1. ummu Ahmad says:
    11 years ago

    Assalamu’alaikum Wa Rahmatullahi Ustadz Aris Munandar……barakallahu feekum Ustadz…..afwan skrg ana baru tahu ttg ” Wahabi ” yang byk sebagian orang2 yg tdk bertanggung memberikan gelar kepada golongan2 yang tidak sesuai dengan golongan/kelompoknya…..ana sendiri pernah ditanya apakah ana ” Wahabi”, ana bingung Ustadz…..karena ana hanyalah seorang hamba ALLAH AZZA WA JALLA dan sebagai Ibu Rumah Tangga, yang ana tau hanyalah taqwa dan ibadah ana hanyalah untuk ALLAH AZZA WA JALLA sesuai dengan sunnah rassulullah shallallahu ‘allaihi wassalam…….sesuai dengan ayat2 ALLAH AZZA WA JALLA yang diulang2 terus menerus :
    Sesungguhnya aku adalah seorang rasul kepercayaan [yang diutus] kepadamu, maka bertakwalah kepada ALLAH AZZA WA JALLA dan ta’atlah kepadaku. Dan aku sekali-kali tidak minta upah kepadamu atas ajakan-ajakan itu; upahku tidak lain hanyalah dari Rabb semesta alam. Maka bertakwalah kepada ALLAH AZZA WA JALLA dan ta’atlah kepadaku”. (26;107-110)
    Sesungguhnya aku adalah seorang rasul kepercayaan [yang diutus] kepadamu, maka bertakwalah kepada ALLAH AZZA WA JALLA dan ta’atlah kepadaku. Dan sekali-kali aku tidak minta upah kepadamu atas ajakan itu; upahku tidak lain hanyalah dari Rabb semesta alam. (26;125-127)
    Sesungguhnya aku adalah seorang rasul kepercayaan [yang diutus] kepadamu, maka bertakwalah kepada ALLAH AZZA WA JALLA dan ta’atlah kepadaku. Dan aku sekali-kali tidak minta upah kepadamu atas ajakan itu, upahku tidak lain hanyalah dari Rabb semesta alam. (26;143-145)
    Sesungguhnya aku adalah seorang rasul kepercayaan [yang diutus] kepadamu, maka bertakwalah kepada ALLAH AZZA WA JALLA dan ta’atlah kepadaku. Dan aku sekali-kali tidak minta upah kepadamu atas ajakan itu; upahku tidak lain hanyalah dari Rabb semesta alam. (26;162-164)
    Sesungguhnya aku adalah seorang rasul kepercayaan [yang diutus] kepadamu, maka bertakwalah kepada ALLAH AZZA WA JALLA dan ta’atlah kepadaku; dan aku sekali-kali tidak minta upah kepadamu atas ajakan itu; upahku tidak lain hanyalah dari Rabb semesta alam. (26;178-180)
    Jazaakallahu khairan….wassalamu’alaikum wa rahmatullahi wabarakatuhu…….

  2. anung says:
    11 years ago

    afwan ustadz, sedikit masukan.  kata “فاحتلت” lebih tepatnya diterjemahkan: “maka aku pun membuat siasat””. karena kata itu berasal dari kata حيلة yang artinya lebih dekat kepada makna “siasa”t. sebab tipu daya itu konotasinya negatif sedangkan siasat itu tidak begitu.

  3. ustadzaris says:
    11 years ago

    #anung
    Sudah saya perbaiki.
    Terima kasih atas koreksiannya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Recommended Stories

Manfaat Bagi Mayit, Kiriman Pahala Baca al-Quran

Manfaat Bagi Mayit, Kiriman Pahala Baca al-Quran

19 December 2015
Tidak Jadi Safar Karena Ramalan Cuaca

Tidak Jadi Safar Karena Ramalan Cuaca

13 February 2015
nama setan asyhab

Asyhab, Nama Setan

15 January 2015

Popular Stories

  • acara 17 agustus

    Hukum Acara Agustusan

    1667 shares
    Share 667 Tweet 417
  • Ucapan "Alhamdulillah ‘ala Kulli Hal"

    1465 shares
    Share 586 Tweet 366
  • Bulu Wajah

    1438 shares
    Share 575 Tweet 360
  • Apakah Halaman Masjid Termasuk Masjid?

    1419 shares
    Share 568 Tweet 355
  • Fikih Ciuman …

    1275 shares
    Share 510 Tweet 319
Tegar Di Atas Sunnah

Official website ustadz DR. Aris Munandar, MPi.

Bantu dakwah kami berkembang dengan cara share dengan mencantumkan sumber link. Jazakumullah khairan

Recent Posts

  • Selamat Idul Fitri 1444 H / 2023 M
  • Pernikahan Sebagai Tanda Kekuasaan Allah
  • 60 Amalan Shalih yang Bisa Dilakukan di Bulan Ramadhan

Categories

  • Adab
  • Aqidah
  • Bimbingan Islam
  • Fiqih
  • Info
  • Kajian Audio
  • Keluarga
  • Kisah
  • Konsultasi
  • Manhaj
  • Mu'amalah
  • Nasehat
  • Puasa
  • Ramadhan
Currently Playing

© 2022 Ustadzaris.com - Developed By TIM IT Cyber Dakwah.

No Result
View All Result
  • Home
  • Tanya Ustadz
  • About

© 2022 Ustadzaris.com - Developed By TIM IT Cyber Dakwah.