Terkait artikel ‘Pengertian Jenggot’ yang ada di blog ini, masukan pembaca blog saya sampaikan kepada Syaikhuna Dr Abdullah al Sulmi. Lantas beliau memberikan tanggapan via email pada tanggal 29 Februari 2012 sebagai berikut:
وأخذ شيء منها داخل في المعصية؛
Memangkas atau memotong rambut rambut tersebut adalah maksiat.
لأن النبي صلى الله عليه وسلم قال: ” أعفوا اللحى” وأرخوا اللحى” ” ووفروا اللحى” وأوفوا اللحى “
Hal ini dikarenakan sabda Nabi, “Biarkanlah lihyah tumbuh”, “Biarkan lihyah tumbuh lebat”.
وهذا يدل على أنه لا يجوز أخذ شيء منها، وهذا ما ذهب إليه شيوخنا كالشيخ ابن باز والشيخ ابن العثيمين رحمهما الله تعالى وغيرهما.
Hadits di atas menunjukkan tidak bolehnya memangkas lihyah meski hanya sedikit. Inilah pendapat guru guru kami, Syaikh Ibnu Baz, Syaikh Ibnu Utsaimin dll”.
Termasuk rambut yang tumbuh didagu, tidak boleh dirapikan ya Ustadz?
#kartika
Ya, betul
Ustadz, bagaimana kalau memakai obat khusus untuk merangsang cepat tumbuhnya rambut pada jenggot?
sukron
#dee
terlarang, dinilai termasuk tindakan ghuluw.
makasih banyak pak buat penjelasannya….
kalau dalam kondisi pekerjaan yang tidak bisa memelihara jenggot, bagaimana ustad? (perhotelan contohnya). terima kasih
@arie
Upayakan untuk sambil pekerjaan yang lebih kondusif