• Blog
  • Home
  • Rekaman Kajian
    • Kajian Umum
    • Kajian Kitab
      • Kajian Kitab Ahkaamusy-Syitaa’
      • Kajian Kitab Fiqhul-Hasad
  • Subscription
  • Jadwal Kajian Rutin
  • Tanya Ustadz
  • BlogMap
  • About
Tegar Di Atas Sunnah
No Result
View All Result
No Result
View All Result
Tegar Di Atas Sunnah
No Result
View All Result
Home Adab

Sikap Berlebihan dalam Beragama

by abduh
2 November 2009
in Adab
57
608
SHARES
3.4k
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Berikut ini adalah contoh-contoh sikap berlebih-lebihan dalam beragama yang disampaikan oleh Syeikh Sholih al Fauzan.

و من مظاهر الغلو بين الشباب
1 ما ظهر بين بعضهم في الصلاة من تفريق رجليه إذا وقف في الصلاة حتى يضايق من بجانبيه.

Syeikh Sholih al Fauzan mengatakan, “Di antara bentuk-bentuk sikap berlebih-lebihan dalam beragama yang dilakukan oleh sebagian pemuda adalah sebagai berikut

  • Sikap sebagian anak muda yang melebarkan jarak antara kedua kakinya manakala berdiri di tengah-tengah shaf dalam shalat berjamaah sehingga menyusahkan orang yang ada di sebelah kanan atau kirinya.

2و حني رأسه في حال القيام في الصلاة إلي قريب من الركوع

  • Menundukkan kepala saat berdiri dalam shalat secara berlebihan sehingga seperti orang yang ruku

3 ومد ظهره في السجود حتى يكون كالمنبطح علي الأرض

  • Memanjangkan punggung ketika sujud sehingga seperti orang telungkup

4 ومن مظاهر الغلو عندهم المبالغة في الصلاة إلي السترة حتي إن بعضهم إذا دخل المسجد قبل الإقامة فإنه يترك الصف و يذهب إلي عمود أو جدار ليصلي إليه صلاة النافلة مع أن السترة سنة ليست بواجبة إن تيسرت و إلا فلا يكلفها و يترك فضيلة القيام في الصف خصوصا في الصف الأول و حصول مكانه فيه و قربه من الإمام. كل هذه الفضائل لا ينبغي إهدارها

  • Di antara sikap berlebih-lebihan dalam beragama yang dilakukan sebagian anak muda adalah sikap berlebih-lebihan terkait shalat dengan menghadap sutroh. Sebagian orang ketika masuk masjid sebelum iqomah tidak mau mengambil posisi di shaf sholat namun pergi menuju tiang atau tembok untuk mengerjakan sholat sunnah dengan menghadap sutroh padahal hukum sutroh dalam sholat itu sunnah jika memungkinkan dan tidak wajib. Karenanya kita tidak perlu memaksakan diri untuk sholat dengan menghadap sutroh dengan meninggalkan keutamaan berdiri di shaf terutama shaf yang paling depan dan mendapatkan posisi dekat dengan imam. Hal-hal afdhol tersebut tidak selayaknya disia-siakan.

5 بل إن بعضهم يدافع الناس عن المرور أمامه إذا قام يصلي في المسجد الحرام في وقت الزحام مع أن المرور أمام المصلي في المسجد الحرام و المواطن الشديد الزحام لا بأس به دفعا للحرج. ولله الحمد, فديننا دين اليسر.

  • Sebagian orang menolak orang yang lewat di depannya ketika dia mengerjakan sholat di Masjidil Haram saat masjid penuh sesak dengan banyak orang. Padahal lewat di depan orang yang shalat di Masjidil Haram dan tempat-tempat lain yang penuh sesak dengan manusia itu hukumnya tidak mengapa dalam rangka mencegah kesulitan bagi banyak orang. Alhamdulillah, agama kita itu penuh dengan kemudahan.

6 و من مظاهر الغلو تقصير الثياب إلي قريب من الركبتين مما يخشى معه انكشاف العورة و المشروع تقصيرها إلي نصف الساق أو إلي الكعبين

  • Di antara sikap berlebih-lebihan dalam beragama adalah laki-laki yang meninggikan kain sehingga hampir dekat dengan lutut. Dikhawatirkan aurat bisa tersingkap dengan perbuatan semacam ini. Yang sesuai dengan petunjuk syariat adalah meninggikan kain sampai setengah betis atau asalkan di atas mata kaki”.

Perkataan Syeikh Sholih al Fauzan saya jumpai di buku berjudul al Ghuluw Mazhahiruhu Asbabuhu ‘Ilajuhu karya Muhammad bin Nashir al ‘Uraini hal 51-53.

Tags: fatawaghuluw
Previous Post

Pengajian Sembunyi-Sembunyi, Tanda Kesesatan

Next Post

Potongan, Pakaian Muslimah yang tidak Syar’i?

Next Post

Potongan, Pakaian Muslimah yang tidak Syar’i?

Comments 57

  1. Ummu hindun says:
    16 years ago

    Ust kalo makan pake 3 jari itu untuk kurma bukan? Jika menganggap makan nasi yg sunnah adalah 3 jari jg apakah itu termasuk berlebihan?

  2. wawan says:
    16 years ago

    Assalamu’alaikum ustadz Aris…
    Betul sekali penjelasan Syaikh Fauzan dan itulah yang ana jumpai sehari-hari. Ada sebagian orang yang karena ingin merapatkan shof, jadinya malah mengangkang -karena ingin “mengejar” kaki orang disebelah kanan dan kirinya- padahal sudah ada larangannya dari Rasulullah tentang hal tersebut (betul kan ustadz aris?).
    Dan yang sering ana lihat dikalangan teman-teman ana bahkan tidak mau sholat qobliyah maupun ba’diyah kalau tidak menemukan sutroh di masjid, karena mereka mengira hukum sutroh wajib. Dan “lucunya” tidak mau menerima masalah ini masih merupakan khilaf dikalangan ulama (padahal sudah ana kasi tahu). Bahkan setahu ana pendapat syaikh Utsaimin dan syaikh bin Bazz juga mengatakan hukum sutroh bukanlah wajib (betul ndak ustadz mohon koreksi?).
    Jazakallohu khoiron katsiro kepada Ustadz Aris atas artikel-artikelnya yang banyak mencerahkan…

  3. ustadzaris says:
    16 years ago

    Untuk Wawan
    Wa’alaikumussalam
    Bahkan mayoritas ulama berpendapat bahwa sutroh dalam sholat itu sunnah dan tidak wajib.

  4. Abuzaid Muhammad says:
    16 years ago

    barakallahu fik Ustadz, semoga kita dijauhkan dari sikap berlebihan tersebut…karena keterbatasan informasi dan ilmu yang kita miliki…sekali lagi Jazakallahu khairan.

  5. ustadzaris says:
    16 years ago

    Untuk Ummu Hindun
    Dianjurkan untuk makan dengan 3 jari untuk makanan-makanan yang memang mudah seandainya dimakan dengan 3 jari.

  6. Ummu Abdillah says:
    16 years ago

    Seharusnya mungkin bukan dengan melebarkan jarak antara kedua kaki, tapi merapatkan shof lebih tepatnya ya Ustadz? Shg diharapkan bahu maupun kaki juga bisa saling menyentuh. Afwan jika salah juga mohon diluruskan.
    Pertanyaan ana, jika kita berada di tengah2 shof, dmana kalau kita berusaha merapatkan shof ke sisi kanan maka sisi kiri kita celahnya makin besar, begitu juga sebaliknya. Dan jika kita tidak bergeser, maka jadi ada celah di kanan kiri kita. Apa yg sebaiknya kita lakukan?
    Jazakumullah khoir atas jwbnx Ust.

  7. ustadzaris says:
    16 years ago

    Untuk Ummu Abdillah
    1. Merapatkan shaf yang benar adalah bahu saling menempel disamping kaki saling bersentuhan
    2. Jika orang disebelah kita tidak mau diajak merapat maka agak renggang itu lebih baik dari pada sangat renggang.

  8. abu ashma' says:
    16 years ago

    Ustadz,berarti kalo hukum sutrah tidak wajib,maka bila kita sebagai masbuk yang berada di barisan ke-2 atau ke-3,bila imam salam dan di depan kita kosong,kita tidak perlu berjalan kedepan,ke shof pertama menghadap dinding?begitu?

  9. abang says:
    16 years ago

    semakin mengilmui, ternyata semakin banyak juga salah kaprah di kalangan salafiyyin.

  10. Gunawan says:
    16 years ago

    Assalamu’alaikum ustadz aris. Kalau boleh ana menambahkan tentang hukum sutroh. Ulama yang berpendapat hukum sutroh tidak wajib berdalil dengan hadits yang diriwayatkan Imam Bukhori yakni :
    Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam shalat di Mina tanpa menghadap tembok, maka aku lewat di hadapan sebagian shaff lalu aku gembalakan keledaiku dahulu, lalu aku masuk ke barisan, namun tidak ada yang mengingkari itu.” (HR. Bukhari No. 76, 471, 823, 1758, 4150)
    Berkata Al Hafidz Ibnu Hajar mengomentari hadits tersebut :
    “Maksud ,“tanpa menghadap tembok,” adalah tanpa menghadap sutrah, demikianlah perkataan Asy Syafi’i, dan bentuk kalimat menunjukkan hal itu. Lantaran Ibnu Abbas telah menyampaikan sisi pendalilannya tentang lewatnya dihadapan orang shalat tidaklah memutuskan shalat.
    Hal ini di dukung oleh riwayat Al Bazzar: “Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam melakukan shalat wajib dan di hadapannya tidak ada sesuatu untuk menghalanginya.” (Fathul Bari, 1/171. Darul Fikr)

  11. ustadzaris says:
    16 years ago

    Untuk Abu Ashma
    Sholat dengan menghadap sutroh itu tidak wajib menurut mayoritas ulama dan inilah pendapat yang dipilih Ibnu Baz.
    Masbuq tidak perlu mencari sutroh.

  12. Muhammad Alfuraihani says:
    16 years ago

    Bismillah.
    Ana ingin brtanya;
    Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam bersbda:”jangnlh engkau shalat kcuali(mnghdap)sutrah….dan strusnya.
    Ustadz,kata”Jangan”bknkah itu trmsuk pelarangan?
    Selain itu ana jg menanyakan adkh ulama yg mewajibkannya?

  13. ustadzaris says:
    16 years ago

    Untuk al Furaihani
    Benar, hadits tersebut dijadikan dalil oleh sebagian ulama untuk mewajibkan bersutroh dalam sholat. Sedangkan jumhur ulama membawakan dalil lain yang memalingkan perintah dalam dalil atau dalil semisal pada makna anjuran. Lihat komentar Gunawan.
    Diantara ulama yang mewajibkan bersutroh dalam sholat adalah asy Syaukani dan al Albani.

  14. abu ashma' says:
    16 years ago

    Ustadz…jika sutroh tidak wajib,lalu bagaimana mengkompromikan hadits tentang larangan lewat di depan orang yang sedang solat,juga hadits agar kita menolak dengan keras orang yang lewat di depan kita bila kita sedang solat di masjid selain di masjidil Harom,ya umumnya masjid-masjid di negara kita ini ??bagaimana pengamalannya?

  15. ustadzaris says:
    16 years ago

    Untuk Abu Ashma
    Perlu diketahui bahwa lewat dihadapan orang yang sedang sholat itu haram baik dia memiliki sutroh ataupun tidak.

  16. asyrop qomarudin says:
    16 years ago

    ya ustad, apakah “berjalannya masbuq untuk mencari sutroh” termasuk bid’ah?

  17. ustadzaris says:
    16 years ago

    Untuk Asyrop
    Bukan bid’ah cuma pendapat yang kurang kuat. Wallahu a’lam.

  18. abng says:
    16 years ago

    kalu berjalan di dpn orang shalat tanpa sutroh tapi jaraknya jauh dari kita , atau minimal tidak akan menghalangi ruang sujud dia, boleh kah ? kadang mereka sholat ngga kira2 posisinya, ‘maksa’ kita nunggu dia selesai sholat baru kita bisa lewat….

  19. ustadzaris says:
    16 years ago

    Untuk Abng
    Yang terlarang adalah lewat di hadapan orang yang sedang shalat. Kalo cukup jauh di depan orang yang sedang shalat hukumnya boleh.

  20. abu ashma' says:
    16 years ago

    Afwan ustadz….beberapa waktu lalu saya denger kajian antum lewat mp3  yaitu ‘umdatul ahkam dari pustaka muslim tentang bab lewat di depan orang yang sedang solat,bab sutrah.Antum disitu menjelaskan kalau sutrah itu hukumnya wajib,tetapi dalam tulisan diatas tidak wajib.Apakah tulisan diatas merupakan revisi dari kajian di mp3.?Kalau benar begitu saya ingin tahu  lebih banyak lagi yang di revisi dalam mp3 ‘umdatul ahkam,soalnya terus terang jadi agak bingung saat dengar kajian2 di bab yang lain..Syukron .

  21. ustadzaris says:
    16 years ago

    Untuk Abu Ashma
    Insya Allah pendapat yang kuat dalam masalah ini adalah pendapat yang mengatakan wajibnya sutroh dalam shalat. Yang ada dalam tulisan di atas adalah pendapat Syeikh Shalih al Fauzan dalam masalah ini.
    Khusus untuk permasalahan sutroh shalat, pendapat beliau perlu kita telaah ulang.
    Pendapat beliau dalam masalah ini kami tampilkan dengan beberapa tujuan.
    Di antaranya adalah anggapan bahwa sutroh shalat adalah ciri khas sholat ala salafi merupakan anggapan yang tidak benar. Semoga bisa mengurangi kebingungan.

  22. manusia biasa says:
    16 years ago

    ustadz: 1.jika bacaan tasyahud awal kita hanya sampai pada wa asyhadu anna muhammadan ‘abduhu wa rasuuluh, apakah shalat kita sah? mengingat terkadang imam sholat jamaah terlalu cepat bacaannya
    2. saya pernah sholat di suatu masjid dan imamnya ketika membaca bacaan yang harokatnya panjang seperti akhir al-fatihah, dia terlihat agak menggeleng2kan kepala (mungkin karena nafasnya tidak kuat tapi itu hanya sangkaan saya saja)  dan terkadang melihat ke depan, apakah shalatnya makmum sah?
     

  23. ustadzaris says:
    16 years ago

    Untuk Manusia
    1. Sah karena shalawat untuk tasyahud awal hukumnya dianjurkan, tidak wajib.
    2. Shalat makmum sah.

  24. manusia biasa says:
    16 years ago

    ustadz,, saya pernah mendapati dari suatu situs yang menyatakan bahwa hadist “bila kita telah ruku 1 rakaat bersama imam maka kita telah dapat 1 rakaat” menurut situs itu adalah hadist lemah sehingga 1 rakaat yang benar adalah apabila al-fatihahnya sempurna?apa benar demikian

  25. ustadzaris says:
    16 years ago

    Untuk Manusia
    Bahkan salah satu dalil pendapat jumhur ini ada di shahih bukhari. Mungkin ada dalil yang lain yang mereka lemahkan.

  26. manusia biasa says:
    16 years ago

    1.berarti meskipun al-fatihah kita belum selesai, kita sudah mendapat 1 rakaat krn sudah ruku bersama imam?
    2.lalu bgmn dengan hukum shalawat dan doa mohon keselamatan dari 4 hal pada tahiyat akhir ketika shalat berjamaah?apakah wajib? krn berdasarkan penjelasan syaikh albani 2 bacaan itu wajib namun saya belum mengetahui hukumnya dalam shalat berjamaah, serta saya terkadang tertinggal jauh dengan salamnya imam bila harus membaca shalawat dan doa 4 keselamatan tersebut

  27. ustadzaris says:
    16 years ago

    Untuk Manusia
    1. betul
    2. wajib, agak telat dari imam itu diperbolehkan.

  28. hamba Allah says:
    16 years ago

    ustadz,, terkadang saya menemui imam yg membaca kalimat takbir adalah Allahu Akhbar,,apakah benar dan sah sholat jamaahnya?

  29. ustadzaris says:
    16 years ago

    Untuk hamba
    Takbir ihramnya tidak sah sehingga shalatnya juga tidak sah.

  30. hamba Allah says:
    16 years ago

    lalu apakah saya harus mengqadha semua sholat yg pernah saya lakukan bersama imam itu?

  31. ustadzaris says:
    16 years ago

    Untuk Hamba
    Tidak perlu tapi jangan diulangi.

  32. manusia biasa says:
    16 years ago

    di kampung saya ada suatu masjid yang terkadang imamnya benar bacaan al-fatihahnya dan ada pula imam lain yang bacaan al-fatihahnya salah,,kemudian saya tny kpd teman saya, dan teman ana menjawab ” lebih baik antum tetap sholat di masjid itu untuk menjaga fitnah, dan bila kepepetnya mendapati imam yg bacaan al-fatihahnya salah maka antum ulangi sholat di rumah” apakah saya boleh menuruti nasehat teman saya?

  33. manusia biasa says:
    16 years ago

    o, y satu lagi ustadz,,saya pernah melakukan sholat maghrib, kemudian setelah isya saya baru ingat kalau ada salah satu bacaan doa memohon 4 kesalamatan yg salah lafal,,apakah sholat maghrib saya harus diulang?

  34. ustadzaris says:
    16 years ago

    Untuk Manusia
    Tidak perlu, menurut jumhur ulama bacaan tersebut hukumnya sunah, tidak wajib.

  35. ustadzaris says:
    16 years ago

    Untuk Manusia
    Jika memang menimbulkan ‘fitnah’ maka nasehat kawan anda tadi bisa anda laksanakan.

  36. manusia biasa says:
    16 years ago

    tapi bukannya menurut syaikh albani hukumnya adalah wajib untuk membaca shalawat dan mohon 4 keselamatan?

  37. ustadzaris says:
    16 years ago

    Untuk Manusia
    Menurut Thawus dan al Albani taawudz dari empat hal hukumnya wajib. Sedangkan mayoritas ulama mengatakan, hukumnya dianjurkan.

  38. manusia biasa says:
    16 years ago

    ustadz,, terkadang di masjid tempat saya bacaan al-fatihah imam  ketika sholat jamaah adalah lahn jali sehingga saya tidak mengucapkan aaminn karena saya khawatir nantinya malah bacaan al-fatihah yg saya aminkan itu artinya salah sehingga saya malah terkena dosa,,apakah benar anggapan saya ustadz?

  39. ustadzaris says:
    16 years ago

    Untuk Manusia
    Kalo yang terjadi adalah lahn jali maka anda tidak boleh shalat bersamanya.

  40. hotel jogja says:
    16 years ago

    untuk imam yg bacaannya lahn jali.
    biasanya di jawa ini imam yg ‘medhok’ bahasa jawanya, mengucapkan huruf   ‘ain  , dia baca ‘nga’
    seperti alhamdulillahirabbil ngalamin
    apa bacaan seperti ini lahn jali ?

  41. ustadzaris says:
    16 years ago

    Untuk Hotel
    Insya Allah, ya. pastinya, coba tanyakan pada ustadz yang pakar tajwid.

  42. manusia biasa says:
    16 years ago

    namun terkadang di masjid saya terkadang imamnya ada yg benar bacaannya,,tapi tidak diketahui pasti kapan org tersebut menjadi imam, lantas apa yg hrs saya lakukan ustadz? jika memang lahn jali saya sholat bersama mereka lantas saya ulangi di rumah boleh tidak?

  43. ustadzaris says:
    16 years ago

    Untuk Manusia
    Jika lahn jali terjadi pada surat al fatihah maka sholat perlu diulangi.

  44. abu aisyah says:
    15 years ago

    Bismillah.
    1.Jika kita sholat jama’ah dua(2) orang, tiba-tiba ada tambahan makmum lagi, apakah ana sebagai imam maju kedepan atau makmum disamping ana mundur kebelakang 1 shaf dengan makmum baru?
    2.Jika kita sholat Sunnah tiba-tiba ada seseorang menepuk pundak kita agar menjadi makmun,  apakah bacaan sholatnya menjadi Jahr atau Sir?
    Jaazakallah Khairan Katsira

  45. ustadzaris says:
    15 years ago

    Untuk Abu
    1. Salah satu dari dua pilihan tersebut boleh dilakukan.
    2. Jika itu adalah shalat sunnah yang sirr maka tetap sirr.

  46. manusia biasa says:
    15 years ago

    1. Tangan saya pernah terkena lem, dan saya sudah maksimal menghilangkannya, namun stlh sholat ternyata masih ada lem yg ukurannya kecil masih nempel di tangan saya, akhirnya wudhu dan sholat saya ulangi lagi, tapi setelah diulangi lagi ternyata masih ada yg nempel juga ustadz,,lalu saya harus bagaimana ustadz?

  47. hamba Allah says:
    15 years ago

    ustadz,,apabila sebelum dzuhur salah satu hidung kita mampet shg air tidak bisa terhisap ketika berwudhu utk sholat dzuhur namun stlh sholat dzuhur hidung kita sudah tidak mampet lagi,,nah apakah boleh wudhu sblm sholat dzuhur tersebut digunakan utk sholat ashar krn stlh sholat dzuhur hidungnya tidak mampet lagi?

  48. ustadzaris says:
    15 years ago

    Untuk Hamba
    Boleh.

  49. P Anto says:
    15 years ago

    “Insya Allah pendapat yang kuat dalam masalah ini adalah pendapat yang mengatakan wajibnya sutroh dalam shalat. Yang ada dalam tulisan di atas adalah pendapat Syeikh Shalih al Fauzan dalam masalah ini.”

    Saya pernah mendengar komentar dari seseorang pada saat dibacakan kajian tentang sutroh, demikian, “..itu adalah pendapat yang muncul belakangan (ttg wajibnya sutroh), karena kalau memang itu wajib, tentunya Rasulullah atau para ulama jaman dahulu telah memasukkannya ke dalam syarat atau rukun sholat…, dan itu adalah pendapat kelompok yang terlalu keras dalam menerapkan syariat.., yang kalau diterapkan akan memberatkan umat…”
    Mohon bantuan ustadz untuk membantah komentar tersebut, karena saya merasa kurang berilmu dan orang yang berkomentar tersebut pandai berargumentasi, sehingga jama’ah yang hadir lebih mendengarkan pendapatnya.
    Syukron.

  50. ustadzaris says:
    15 years ago

    untuk atho
    wajib dalam shalat belum tentu menjadi syarat atau rukun shalat.
    Kita hormati yang mengambil pendapat yang menganjurkan karena itu adalah pendapat mayoritas ulama.

Previous

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Recommended Stories

Manfaat Bagi Mayit, Kiriman Pahala Baca al-Quran

Manfaat Bagi Mayit, Kiriman Pahala Baca al-Quran

19 December 2015
Tidak Jadi Safar Karena Ramalan Cuaca

Tidak Jadi Safar Karena Ramalan Cuaca

13 February 2015
nama setan asyhab

Asyhab, Nama Setan

15 January 2015

Popular Stories

  • acara 17 agustus

    Hukum Acara Agustusan

    3921 shares
    Share 1568 Tweet 980
  • Apakah Halaman Masjid Termasuk Masjid?

    2834 shares
    Share 1134 Tweet 709
  • Ucapan "Alhamdulillah ‘ala Kulli Hal"

    2712 shares
    Share 1085 Tweet 678
  • Potongan Badan, Dikubur atau Dibuang

    2267 shares
    Share 907 Tweet 567
  • Bulu Wajah

    1920 shares
    Share 768 Tweet 480
Tegar Di Atas Sunnah

Official website ustadz DR. Aris Munandar, MPi.

Bantu dakwah kami berkembang dengan cara share dengan mencantumkan sumber link. Jazakumullah khairan

Recent Posts

  • Selamat Idul Fitri 1444 H / 2023 M
  • Pernikahan Sebagai Tanda Kekuasaan Allah
  • 60 Amalan Shalih yang Bisa Dilakukan di Bulan Ramadhan

Categories

  • Adab
  • Aqidah
  • Bimbingan Islam
  • Fiqih
  • Info
  • Kajian Audio
  • Keluarga
  • Kisah
  • Konsultasi
  • Manhaj
  • Mu'amalah
  • Nasehat
  • Puasa
  • Ramadhan
  • Blog
  • Home
  • Rekaman Kajian
  • Subscription
  • Jadwal Kajian Rutin
  • Tanya Ustadz
  • BlogMap
  • About

© 2025 JNews - Premium WordPress news & magazine theme by Jegtheme.

No Result
View All Result
  • Blog
  • Home
  • Rekaman Kajian
    • Kajian Umum
    • Kajian Kitab
      • Kajian Kitab Ahkaamusy-Syitaa’
      • Kajian Kitab Fiqhul-Hasad
  • Subscription
  • Jadwal Kajian Rutin
  • Tanya Ustadz
  • BlogMap
  • About

© 2025 JNews - Premium WordPress news & magazine theme by Jegtheme.