Tegar Di Atas Sunnah
No Result
View All Result
  • Home
  • Kajian
    • Kajian Kitab
    • Kajian Umum
  • Jadwal Kajian Rutin
  • Tanya Ustadz
  • About
SUBSCRIBE
  • Home
  • Kajian
    • Kajian Kitab
    • Kajian Umum
  • Jadwal Kajian Rutin
  • Tanya Ustadz
  • About
No Result
View All Result
No Result
View All Result
Home Fiqih

Semir Rambut Dengan Warna Hitam

8 June 2013
Reading Time: 3 mins read
9
Hukum Laki Laki Gondrong
592
SHARES
3.3k
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

حكم صبغ الشعر باللون الأسود

Hukum Mengubah Uban dengan Warna Hitam

الحمد لله من المعلوم أنه الراجح والله أعلم أنه لم يثبت عن النبي-صلي الله عليه وسلم- حديث صحيح في منع الصبغة بالسواد إلا حديث أو حديثين من ذلك ما رواه زهير بن معاوية عن أبي زبير عن جابر أن النبي- صلى الله عليه وسلم- قال: غيروا هذا الشيب وجنبوا السواد

Syaikh Abdullah bin Nashir al Sulmi mengatakan:

Suatu hal yang patut diketahui bahwa tidak ada hadits shahih dari Nabi yang melarang mengubah uban dengan warna hitam kecuali satu atau dua hadits.

Diantaranya adalah hadits yang diriwayatkan oleh Zuhair bin Muawiyah dari Abu Zubair dari Jabir, Nabi bersabda, “Ubahlan uban ini namun hindarilah warna hitam”.

قال أبو حيثمة لأبي زبير هل هذا قاله رسول الله؟

قال: لا

Abu Haitsamah bertanya kepada Abu Zubair, “Apakah ini diucapkan oleh Rasulullah?”. Jawaban Abu Zubair, “Tidak”.

فدل ذلك على أن الزيادة وجنبوا السواد ليست مرفوعة

Keterangan ini menunjukkan bahwa tambahan “hindarilah warna hitam” bukanlah sabda Nabi.

وأما ما جاء في صحيح مسلم فإنما رواه ابن جريج وأوزاعي كلاهما عن أبي زبير وأبو زبير بين أنه ليست مرفوعة عن النبي- صلى الله عليه وسلم-

Sedangkan hadits yang ada dalam Shahih Muslim maka hadits tersebut diriwayatkan oleh Ibnu Juraij dan Auzai, keduanya dari Abu Zubair. Padahal Abu Zubair telah menjelaskan bahwa tambahan tersebut bukan sabda Nabi.

فدل ذلك على أن الحديث إنما المرفوع: غيروا هذا الشيب.

Jadi yang merupakan sabda Nabi adalah “Ubahlah uban ini”.

الثاني أنه من المعلوم أن حديث ابن عباس عند الترمذي وسنده صحيح أن النبي- صلى الله عليه وسلم- قال : سيكون في آخر الزمان قوم يصبغون بالسواد كحواصل الطير لا يجدون رائحة الجنة

Hadits kedua adalah yang hadits dari Ibnu Abbas yang diriwayatkan oleh Tirmidzi dengan sanad yang shahih, Nabi bersabda, “Akan ada di akhir zaman nanti sekelompok orang yang mengubah ubannya dengan warna hitam sebagaiman tembolok burung. Mereka tidak akan mencium bau surga”.

وهذا الحديث يدل على الذم وليس يدل على التحريم لأن من صفات هؤلاء الذين لا يجدون رائحة الجنة أنهم يتشبعون بما لم يعط. والقاعدة في المتشبع بما لم يعط القاعدة أنه مكروه

Hadits ini menunjukkan celaan, tidak menunjukkan hukum haram karena diantara sifat orang orang yang tidak mendapati bau surga adalah mengesankan diri dengan sesuatu yang tidak senyatanya. Sedangkan kaedah mengenai orang yang mengesankan diri dengan sesuatu yang tidak senyatanya hukumnya makruh.

على هذا فالراجح والله أعلم أن الصبغة بالسواد مكروه وليس بمحرم

Berdasarkan uraian di atas maka pendapat yang lebih kuat mengubah uban dengan warna hitam hukumnya makruh, tidak sampai derajat haram.

وقد كان كثير من السلف كسعد بن أبي وقاص وروي عن الحسن والحسين وقيل أن أبا بكر رضي الله عنه- كان يصبغ بالكتم

Banyak ulama salaf semisal Saad bin Abi Waqqash dan diriwayatkan dari al Hasan dan al Husain [cucu Nabi] dan dikatakan bahwa Abu Bakr mengubah ubannya dengan tumbuhan bernama katm.

ومن المعلوم أن الكتم وحده إذا صبغ فإنه قريب من السواد أو هو سواد.

Mengubah uban hanya dengan katm akan menghasilkan warna serupa dengan hitam atau bahkan hitam.

كما قال أنس رضي الله عنه رأيت النبي- صلى الله عليه وسلم- وخلفه أبو بكر وقد صبغ لحيته بالكتم وهذا يدل على أن أبا بكركان يصبغ بالكتم والكتم هو سواد أو قريب منه.

Anas mengatakan Aku melihat Nabi dan dibelakangnya ada Abu Bakr. Abu Bakr mengubah uban jenggotnya dengan katm.

Riwayat ini menunjukkan bahwa Abu Bakr mengubah ubannya dengan katm dan warna yang dihasilkan oleh katm adalah hitam atau serupa dengan hitam.

ومن المعلوم أن أفضل ما يغير به الشيب كما جاء ذلك عند أهل السنن: إن أفضل ما غيرتم به الشيب الحناء والكتم.

Bahan terbaik untuk mengubah uban adalah sebagaimana yang terdapat dalam hadits yang diriwayatkan oleh ashabus sunan 'sesungguhnya bahan yang paling baik yang kalian pergunakan untuk mengubah uban adalah hina' alias pacar dan katm.

فهذا أفضل فإن غير بغير ذلك مما ليس بالسواد فهو جائز

Inilah bahan yang terbaik. Jika diubah dengan menggunakan bahan yang lain asalkan tidak menghasilkan waran hitam, hukumnya boleh.

وتغيير البياض سنة كما قال النبي- صلى الله عليه وسلم- في صحيحين: إن اليهود والنصاري لا يصبغون فخالفوهم

Mengubah uban yang berwarna putih hukumnya dianjurkan sebagaimana sabda Nabi yang terdapat dalam shahih Bukhari dan Muslim, “Sesungguhnya Yahudi dan Nasrani itu tidak mengubah warna ubannya maka selisihilah mereka”.

إلا أن في السواد مكروه وليس بمحرم.

هذا الذي يظهر والله أعلم وهذا مذهب جمهور الفقهاء-والله أعلم-.

Namun menggunakan warna hitam hukumnya makruh, tidak sampai derajat haram.

Inilah pendapat yang lebih kuat. Mengubah uban dengan warna hitam hukumnya makruh merupakan pendapat mayoritas ulama fikih.

Sumber:

http://www.youtube.com/watch?v=HRCEBbxmLkk&list=UUky9PNmAxTX6iqPDV7-0oZQ&index=8&feature=plcp

Tags: semir rambuttasyabbuh
Previous Post

Hukum Merapikan Jenggot

Next Post

Pengertian Jenggot

Related Posts

harta haram bercampur dg halal dalam madzhab syafi'i
Fiqih

Harta Bercampur Dalam Mazhab Syafii

12 November 2018
hukum beasiswa lpdp dalam islam
Fiqih

Hukum bea siswa LPDP

11 October 2018
utang orang tua
Fiqih

Tidak Wajib Lunasi Hutang Ortu

17 July 2017
mengusap wajah setelah berdoa
Fiqih

Anjuran Mengusap Wajah Dalam Doa

6 July 2017
hukum gambar jantung love rasul dan nabi
Fiqih

Hukum Gambar Jantung Sebagai Simbol Cinta

17 February 2017
Next Post
Pengertian Jenggot

Pengertian Jenggot

Jamaah Sesama Wanita di Rumah Berpahala?

Cara Benar Baca Dzikir Pagi Petang

Comments 9

  1. Abdullah says:
    11 years ago

    Assalaamu’alaikum ustadz.
    Bolehkah menyemir rambut (selain warna hitam) bagi pemuda yang rambutnya belum beruban selama tidak tasyabuh?

  2. Anto says:
    11 years ago

    Mohon penjelasannya ustadz mengenai kalimat ‘tidak mencium bau surga’, apakah hal itu bukan berarti suatu hal yang sangat buruk bagi seorang hamba, karena jangankan untuk mendekati ataubahkan memasuki, sedangkan mencium baunya saja tidak bisa, padahal wangi surga tercium dari jarak yang sangat jauh?

  3. fahrul says:
    11 years ago

    Assalamu`alaikum
    Ustadz ana mau tanya hadits
    Diantaranya adalah hadits yang diriwayatkan oleh Zuhair bin Muawiyah dari Abu Zubair dari Jabir, Nabi bersabda, “Ubahlan uban ini namun hindarilah warna hitam”.
    قال أبو حيثمة لأبي زبير هل هذا قاله رسول الله؟
    قال: لا
    Abu Haitsamah bertanya kepada Abu Zubair, “Apakah ini diucapkan oleh Rasulullah?”. Jawaban Abu Zubair, “Tidak”.
     
    Fahrul bertanya: kok dalam kalimat pendahuluan Nabi bersabda “Ubahlan uban ini namun hindarilah warna hitam”. Kemudian Abu Haitsamah bertanya kepada Abu Zubair, “Apakah ini diucapkan oleh Rasulullah?”. Jawaban Abu Zubair, “Tidak”.
    Nah pertanyaan saya (Fahrul) apakah hadits ini masih bisa dinyatakan shahih padahal ada ucapan tambahan yang bukan berasal dri Nabi Muhammad tapi seolah2 diucapkan Nabi Muhammad dari sang perawi? Mohon penjelasan ustadz

  4. ustadzaris says:
    11 years ago

    #anto
    Namun dalam hadits tersebut tidak ada pernyataan yang menunjukkan bahwa mereka tidak mencium bau surga karena mengubah uban dengan warna hitam

  5. ustadzaris says:
    11 years ago

    #abd
    Apa tidak tergolong tidak bersyukur dengan nikmat memiliki rambut berwarna hitam?

  6. oni says:
    11 years ago

    Ustadz bolehkah kalo pakai peci dengan salah satu maksud menutupi uban ?

  7. Anto says:
    11 years ago

    kalimat yg ini bagaimana ustadz?
    Hadits kedua adalah yang hadits dari Ibnu Abbad yang diriwayatkan oleh Tirmidzi dengan sanad yang shahih, Nabi bersabda, “Akan ada di akhir zaman nanti sekelompok orang yang mengubah ubannya dengan warna hitam sebagaiman tembolok burung. Mereka tidak akan mencium bau surga”.

  8. Konadi says:
    11 years ago

    ustadz…
    bagaimana ini?? saya jadi bingung?
    Jelas dari jumhur ‘Ulama warna hitam itu = MAKRUH, namun dgn Katm menyebabkan rambut menjadi agak hitam bahkan hitam?
    bukankah Nabi ataupun sahabat Abu Baqr tidak akan mengerjakan sesuatu yg makruh?
    Tlg penjelasannya.
    Jazakallahu khairan…

  9. ustadzaris says:
    11 years ago

    #oni
    Boleh jika tidak ada tendensi menipu

Recommended Stories

Manfaat Bagi Mayit, Kiriman Pahala Baca al-Quran

Manfaat Bagi Mayit, Kiriman Pahala Baca al-Quran

19 December 2015
Tidak Jadi Safar Karena Ramalan Cuaca

Tidak Jadi Safar Karena Ramalan Cuaca

13 February 2015
nama setan asyhab

Asyhab, Nama Setan

15 January 2015

Popular Stories

  • acara 17 agustus

    Hukum Acara Agustusan

    1668 shares
    Share 667 Tweet 417
  • Ucapan "Alhamdulillah ‘ala Kulli Hal"

    1468 shares
    Share 587 Tweet 367
  • Bulu Wajah

    1441 shares
    Share 576 Tweet 360
  • Apakah Halaman Masjid Termasuk Masjid?

    1423 shares
    Share 569 Tweet 356
  • Fikih Ciuman …

    1278 shares
    Share 511 Tweet 320
Tegar Di Atas Sunnah

Official website ustadz DR. Aris Munandar, MPi.

Bantu dakwah kami berkembang dengan cara share dengan mencantumkan sumber link. Jazakumullah khairan

Recent Posts

  • Selamat Idul Fitri 1444 H / 2023 M
  • Pernikahan Sebagai Tanda Kekuasaan Allah
  • 60 Amalan Shalih yang Bisa Dilakukan di Bulan Ramadhan

Categories

  • Adab
  • Aqidah
  • Bimbingan Islam
  • Fiqih
  • Info
  • Kajian Audio
  • Keluarga
  • Kisah
  • Konsultasi
  • Manhaj
  • Mu'amalah
  • Nasehat
  • Puasa
  • Ramadhan
Currently Playing

© 2022 Ustadzaris.com - Developed By TIM IT Cyber Dakwah.

No Result
View All Result
  • Home
  • Tanya Ustadz
  • About

© 2022 Ustadzaris.com - Developed By TIM IT Cyber Dakwah.