Fatwa Al Islam Sual wa Jawab Hukum Wisma Muslimah
Ø³ÙØ± المرأة لطلب العلم بلا Ù…ØØ±Ù…
Muslimah Bersafar untuk Menuntut Ilmu Tanpa Mahram
ما ØÙƒÙ… الإسلام ÙÙŠ Ø³ÙØ± المرأة لطلب العلم بغير Ù…ØØ±Ù… ØŸ.
Pertanyaan, “Apa hukum seorang muslimah yang mengadakan safar untuk menuntut ilmu tanpa mahram?â€
الØÙ…د لله
أولا :
دلت الأدلة الصØÙŠØØ© Ø§Ù„ØµØ±ÙŠØØ© على أن المرأة ليس لها أن ØªØ³Ø§ÙØ± إلا مع Ù…ØØ±Ù… ØŒ وهذا من كمال الشريعة وعظمتها ØŒ ÙˆÙ…ØØ§Ùظتها على الأعراض ØŒ وتكريمها للمرأة ØŒ واهتمامها بها ØŒ ÙˆØ§Ù„ØØ±Øµ على صيانتها ÙˆØÙظها ووقايتها من أسباب Ø§Ù„ÙØªÙ†Ø© ÙˆØ§Ù„Ø§Ù†ØØ±Ø§Ù ØŒ سواء كانت Ø§Ù„ÙØªÙ†Ø© لها أو بها .
Jawaban, “Terdapat banyak hadits yang sahih dan tegas yang menunjukkan bahwa seorang wanita itu dilarang safar tanpa mahram. Itu di antara bukti menunjukkan betapa sempurna dan agungnya ajaran Islam. Islam menjaga kehormatan wanita, memuliakan dan memperhatikan wanita serta sangat antusias untuk menjaga, melindungi dan menyelamatkan wanita dari berbagai sebab penyimpangan akhlak dan kerusakan moral baik kerusakan yang melanda wanita ataupun kerusakan karena sebab wanita.
ومن هذه الأدلة : ما رواه البخاري (1729) ومسلم (2391) عَنْ ابْن٠عَبَّاس٠رَضÙÙŠÙŽ اللَّه٠عَنْهÙمَا قَالَ : قَالَ النَّبÙÙŠÙÙ‘ صَلَّى اللَّه٠عَلَيْه٠وَسَلَّمَ : ( لا ØªÙØ³ÙŽØ§ÙÙØ±Ù’ الْمَرْأَة٠إÙلا مَعَ ذÙÙŠ Ù…ÙŽØÙ’رَم٠، وَلا يَدْخÙل٠عَلَيْهَا رَجÙÙ„ÙŒ Ø¥Ùلا وَمَعَهَا Ù…ÙŽØÙ’رَمٌ .
Di antara dalil tentang hal ini adalah sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim dari Ibnu Abbas, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Seorang wanita itu tidak boleh bersafar melainkan bersama mahram dan tidak boleh menemui tamu laki-laki kecuali bersama mahramâ€.
Ùَقَالَ رَجÙÙ„ÙŒ : يَا رَسÙولَ اللَّه٠، Ø¥ÙÙ†Ùّي Ø£ÙØ±Ùيد٠أَنْ Ø£ÙŽØ®Ù’Ø±ÙØ¬ÙŽ ÙÙÙŠ جَيْش٠كَذَا وَكَذَا وَامْرَأَتÙÙŠ ØªÙØ±Ùيد٠الْØÙŽØ¬ÙŽÙ‘ . Ùَقَالَ : Ø§Ø®Ù’Ø±ÙØ¬Ù’ مَعَهَا ) .
Ada seorang laki-laki yang bertanya, “Ya Rasulullah, aku ingin ikut bersama pasukan perang ini anu sedangkan istriku ingin menunaikan ibadah hajiâ€. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Berangkatlah haji bersama istrimuâ€.
وبناء على ذلك Ùلا يجوز للمرأة أن ØªØ³Ø§ÙØ± لطلب العلم بغير Ù…ØØ±Ù… ØŒ وعليها أن ØªØØµÙ‘Ù„ العلم الواجب عليها بالطرق الكثيرة Ø§Ù„Ù…ØªØ§ØØ© ØŒ كالاستماع للأشرطة ØŒ وسؤال أهل العلم عن طريق الهات٠، ونØÙˆ ذلك مما يسره الله تعالى ÙÙŠ هذه الأزمنة .
Berdasarkan penjelasan di atas, seorang muslimah tidak diperbolehkan bersafar untuk menuntut ilmu tanpa mahram. Solusinya untuk mendapatkan ilmu agama yang wajib atas dirinya seorang muslimah hendaknya memanfaatkan berbagai sarana yang memungkinkan semisal mendengarkan kaset atau CD kajian, bertanya kepada ustadz via telepon dan berbagai sarana lain yang Allah mudahkan di zaman ini.
وقد سئلت اللجنة الدائمة : هل خروج المرأة لتعلم الطب إذا كان واجبا أو جائزا ØŒ إذا كانت سترتكب ÙÙŠ سبيله هذه الأشياء مهما ØØ§ÙˆÙ„ت تلاÙيها
Lajnah Daimah mendapatkan pertanyaan sebagai berikut, “Seorang wanita ketika meninggalkan rumah untuk belajar ilmu kedokteran – baik belajar ilmu kedokteran itu hukumnya wajib ataupun diperbolehkan- akan terjerumus dalam hal-hal berikut ini meski dia sudah semaksimal mungkin untuk menghindarinya.
أالاختلاط مع الرجال : ÙÙŠ الكلام مع المريض – معلم الطب – ÙÙŠ المواصلات العامة.
Pertama, ikhtilat dengan laki-laki untuk keperluan berbincang dengan pasien laki-laki atau dosen laki-laki di kendaraan (baca:bis) umum
Ø¨Ø§Ù„Ø³ÙØ± من بلد مثل السودان إلى مصر ØŒ ولو كانت ØªØ³Ø§ÙØ± بطائرة ØŒ أي لمدة ساعات وليست لمدة ثلاثة أيام.
Kedua, safar dari suatu negara misal Sudan ke Mesir meski safar ditempuh dengan menggunakan pesawat terbang artinya ditempuh hanya dalam beberapa jam saja dan tidak sampai tiga hari.
ج- هل يجوز لها الإقامة Ø¨Ù…ÙØ±Ø¯Ù‡Ø§ بدون Ù…ØØ±Ù… من أجل تعلم الطب ØŒ وإذا كانت إقامة ÙÙŠ وسط جماعة من النساء مع الظرو٠السابقة.
Ketiga, apakah diperbolehkan bagi seorang muslimah untuk tinggal di tempat rantauan sendirian tanpa mahram untuk mempelajari ilmu kedokteran? Bagaimana jika muslimah tersebut tinggal bersama sekelompok wanita (baca: di wisma atau kost khusus putri) di samping kondisi-kondisi di atas (yaitu ikhtilat dan safar tanpa mahram)?
ÙØ£Ø¬Ø§Ø¨Øª :
أولا : ” إذا كان خروجها لتعلم الطب ينشأ عنه اختلاطها بالرجال ÙÙŠ التعليم أو ÙÙŠ ركوب المواصلات اختلاطا ØªØØ¯Ø« منه ÙØªÙ†Ø© Ùلا يجوز لها ذلك Ø› لأن ØÙظها لعرضها ÙØ±Ø¶ عين ØŒ وتعلمها الطب ÙØ±Ø¶ ÙƒÙØ§ÙŠØ© ØŒ ÙˆÙØ±Ø¶ العين مقدم على ÙØ±Ø¶ Ø§Ù„ÙƒÙØ§ÙŠØ©
Jawaban Lajnah Daimah:
Pertama, jika kepergian seorang muslimah itu menyebabkan dia ber-ikhtilat yang menyebabkan kerusakan akhlak dengan laki-laki di ruang kuliah atau ketika menaiki kendaraan umum maka hal tersebut hukumnya tidak diperbolehkan. Menjaga kehormatan sehingga tidak ternoda hukum wajib ain sedangkan belajar kedokteran hukumnya wajib kifayah. Menunaikan wajib ain itu lebih didahulukan dari pada melaksanakan wajib kifayah.
وأما مجرد الكلام مع المريض أو معلم الطب Ùليس Ø¨Ù…ØØ±Ù… ØŒ وإنما Ø§Ù„Ù…ØØ±Ù… أن تخضع بالقول لمن تخاطبه وتلين له الكلام ØŒ Ùيطمع Ùيها من ÙÙŠ قلبه مرض Ø§Ù„ÙØ³ÙˆÙ‚ ÙˆØ§Ù„Ù†ÙØ§Ù‚ ØŒ وليس هذا خاصا بتعلم الطب .
Sedangkan semata-mata berkata-kata dengan pasien laki-laki atau dosen laki-laki tidaklah haram. Yang haram adalah melembut-lembutkan suara di hadapan laki-laki yang diajak bicara dan berbicara dengan nada ‘manja‘ sehingga laki-laki yang di dalam hatinya terdapat penyakit kefasikan dan kemungkinan akan memiliki keinginan yang tidak-tidak. Larangan ini tidak hanya pada saat belajar kedokteran.
ثانيا : إذا كان معها Ù…ØØ±Ù… ÙÙŠ Ø³ÙØ±Ù‡Ø§ لتعلم الطب ØŒ أو لتعليمه ØŒ أو لعلاج مريض جاز. وإذا لم يكن معها ÙÙŠ Ø³ÙØ±Ù‡Ø§ لذلك زوج أو Ù…ØØ±Ù… كان ØØ±Ø§Ù…ا ØŒ ولو كان Ø§Ù„Ø³ÙØ± بالطائرة Ø› لقول النبي صلى الله عليه وسلم : ( لا ØªØ³Ø§ÙØ± المرأة إلا مع ذي Ù…ØØ±Ù… ) متÙÙ‚ على ØµØØªÙ‡ ØŒ ولما تقدم من إيثار Ù…ØµÙ„ØØ© Ø§Ù„Ù…ØØ§Ùظة على الأعراض على Ù…ØµÙ„ØØ© تعلم الطب أو تعليمه … إلخ .
Kedua, jika wanita tersebut ditemani mahram pada saat bersafar untuk belajar ilmu kedokteran atau mengajarkannya atau untuk mengobati orang yang sakit maka hukumnya boleh. Jika tidak ada mahram ataupun suami dalam safar tersebut maka hukumnya adalah haram meski safar itu ditempuh dengan menggunakan pesawat terbang. Dalilnya adalah sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Wanita itu tidak boleh safar melainkan jika bersama mahram†(HR Bukhari dan Muslim). Di samping pertimbangan yang telah disebutkan di atas yaitu menjaga kesucian wanita itu lebih didahulukan dari pada kepentingan belajar dan mengajarkan ilmu kedokteran dst
ثالثا : إذا كانت إقامتها بدون Ù…ØØ±Ù… مع جماعة مأمونة من النساء من أجل تعلم الطب أو تعليمه ØŒ أو مباشرة علاج النساء جاز ØŒ وإن خشيت Ø§Ù„ÙØªÙ†Ø© من عدم وجود زوج أو Ù…ØØ±Ù… معها ÙÙŠ غربتها لم يجز. وإن كانت تباشر علاج رجال لم يجز إلا لضرورة مع عدم الخلوة ”
Ketiga, jika seorang muslimah tinggal di tempat rantauan tanpa mahram namun tinggal bersama sejumlah wanita yang bisa dipercaya dengan tujuan belajar kedokteran atau mengajarkannya atau untuk mengobati pasien wanita maka hukum hal ini adalah diperbolehkan. Namun jika ditakutkan akan timbul bahaya karena tidak ada suami atau mahram yang menemaninya untuk tinggal di daerah rantauan maka hukumnya berubah menjadi tidak boleh. Seorang muslimah tidak boleh mengobati pasien laki-laki kecuali dalam kondisi terpaksa dan dalam keadaan tidak khalwahâ€.
انتهى من “ÙØªØ§ÙˆÙ‰ الجنة الدائمة” (12/178) .
Demikian yang termaktub dalam Fatawa al Lajnah al Daimah jilid 12 hal 178.
Sumber: http://islamqa.com/ar/ref/82392/
Artikel www.ustadzaris.com
terkadang kita tidak sengaja menyentuh tangan ato tubuh wanita di tempat keramaian spt di toko,pasar,dll apakah tetap kena dosa ustadz pdhl saya telah berusaha menghindarinya?
#sedang
Jika tidak sengaja tentu saja tidak berdosa
Ustadz, bagaimana dengan akhawat yang baru mengenal manhaj salaf ketika kuliah? Sehingga pada awal kuliah mereka tidak mengetahui larangan safar tanpa mahram. Dan mereka “terlanjur” kuliah dan jauh dari mahram. Jazakallahu khairan.
utk ummu
Hendaknya tinggal di wisma muslimah yang memiliki aturan ketat dan ketika mudik ke kampung atau balik ke tempat kuliah ada mahram yang menemani perjalanannya.
Assalamualaykum
Ustadz , kalau begitu hukum TKW / BMI adalah haram karna bersafar tanpa mahram ?
lalu bagaimana jika sudah terlanjur bekerja ? menyelsaikan kontrak kerja atau memutuskan kontrak kerja ?
utk pelangi
Wa’alaikumussalam
Selesaikan kontrak dan segera bertaubat serta memperbaiki diri.
Afwn Ust,,jarak shafar yg wajib ditemani mahram it yg paling rajih pndpatny brp km?jazakallohkhoiir.
#ummu
Tolak ukurnya adalah ‘urf, bukan jarak
assalamu’alaykum
ustadz, bagaimana jika seorang muslimah bersafar bersama rombongan dalam rangka penelitian yang di dalamnya terdiri dari akhwat dan ikhwan yang bukan muhrim. bagaimana sebaiknya ustadz? apakah safar tersebut diperbolehkan karena dalam rangka menuntut ilmu atau sebaiknya ditinggalkan?
jazakallah khair
#azizah
Seharusnya tidak dilakukan
Assalamu’alaykum wa rahmatullahi wa barakatuh
Jika ada akhwat yang ingin ngekost ke suatu daerah tempat ia kuliah tanpa mahram , tetapi tempat kuliahnya tidak sampai jarak safar
Semisal jaraknya sekitar 35 km kurang lebih