Tegar Di Atas Sunnah
No Result
View All Result
  • Home
  • Kajian
    • Kajian Kitab
    • Kajian Umum
  • Jadwal Kajian Rutin
  • Tanya Ustadz
  • About
SUBSCRIBE
  • Home
  • Kajian
    • Kajian Kitab
    • Kajian Umum
  • Jadwal Kajian Rutin
  • Tanya Ustadz
  • About
No Result
View All Result
No Result
View All Result
Home Adab

Status Riwayat “Senandung Al Qur’an”

29 July 2010
Reading Time: 2 mins read
10
624
SHARES
3.5k
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Berikut ini adalah penjelasan tentang status riwayat dari sebuah doa yang sangat populer di masyarakat kita. Oleh sebagian orang dijadikan sebagai bacaan puji-pujian sebelum shalat dan sebagian yang lain menjadikannya sebagian yang lain menjadikannya sebagai bacaan ‘wajib’ sebelum atau setelah pengajian. Bacaan ini di masyarakat kita dikenal dengan sebutan bacaan senandung al Qur’an.

معضل داود بن قيس:
Hadits mu’dhal (ingat mu’dhal termasuk hadits yang lemah karena sanadnya tidak bersambung, pent) yang dibawakan oleh Daud bin Qois

أن النبي  كان يدعو عند ختم القرآن: ((اللهم ارحمني بالقرآن, واجعله لي إماماً, ونوراً, وهدى ورحمةً, اللهم ذَكِّرْني منه ما نسيت, وعلّمني منه ما جهلت, وارزقني تلاوته آناء الليل, واجعله لي حجة يا رب العالمين)).

Sesungguhnya Nabi jika khataman al Qur’an biasa mengucapkan kalimat berikut ini:
Allhummarhamni bilqur’an. Waj-‘alhu li imaman wa nuran wa hudan wa rohmah. Allhumma dzakkirni minhu ma nasitu wa ‘allimni minhu ma jahiltu warzuqni tilawatahu aana-allaili waj-‘alhu li hujatan ya rabbal ‘alamin.

Artinya, “Ya Allah sayangilah aku dengan sebab al Qur’an dan jadikanlah al Qur’an untukku sebagai pemimpin, cahaya, petunjuk dan rahmat. Ya Allah, ingatkanlah aku akan ayat-ayat al Qur’an yang kulupa, ajarilah aku tentang isi al Qur’an yang tidak aku ketahui dan berilah aku nikmat bisa membacanya di waktu malam. Jadikanlah al Qur’an sebagai membelaku wa tuhan semesta alam”.

ذكره الغزالي في: الإِحياء( ), ولما ترجمه السبكي في: الطبقات( ) ساق الأحاديث التي لم يجد لها إسناداً في: الإِحياء, وذكر منها هذا الحديث( ).

Hadits ini disebutkan oleh al Ghazali dalam Ihya Ulumuddin 1/278. Tatkala as Subki membahas biografi al Gazali dalam Thabaqat as Syafiiyyah al Kubro 6/286-386, beliau menyebutkan hadita-hadits yang tercantum dalam kitab Ihya Ulumuddin namun pada realitanya tidak memiliki sanad. Di antara yang hadits yang disebutkan oleh as Subaki adalah hadits di atas. Lihat Thabaqat as Syafiiyyah al Kubro 6/301.

لكن في تخريج العراقي لأحاديث الإِحياء قال( ): (رواه أبو منصور المظفر بن الحسين الأرجاني, في: فضائل القرآن, وأبو بكر بن الضحاك في: الشمائل, كلاهما من طريق أبي ذر الهروي, من رواية: داود بن قيس, معضلاً) اهـ.

Namun dalam Takhrij kitab Ihya Ulumuddin untuk hadits-hadits yang ada dalam kitab Ihya’ Ulumuddin pada 1/287 al Hafizh al ‘Iraqi mengatakan, “Hadits di atas diriwayatkan oleh Abu Manshur al Muzhaffar bin al Husain al Arjani dalam kitabnya Fadha-il al Qur’an dan Abu Bakr bin al Dhahhak dalam al Syama-il. Sanad yang ada di dua kitab tersebut semuanya bersumber dari abu Dzar al Harawi dari Dawud bin Qois secara mu’dhal (ada dua perawi dalam sanadnya yang gugur secara berturut-turut)”.

والزركشي في ((البرهان))( ) عزاه للبيهقي في ((الدلائل)) ولم أره في كتاب الدلائل المطبوع عام 1405هـ وذكره الغافقي في: فضائل القرآن ولم يذكر مخرجه كعادته. مخطوط. فالله أعلم.

Sedangkan al Zarkasyi dalam buku al Burhan 1/475 mengatakan bahwa hadits di atas diriwayatkan oleh al Baihaqi dalam Dala-il al Nubuwwah akan tetapi aku tidak menjumpai hadits tersebut dalam kitab Dala-il al Nubuwwah yang dicetak tahun 1405 H. Hadits di atas juga disebutkan oleh al Ghafiqi dalam kitabnya Fadha-il al Qur’an -yang masih berupa manuskrip-, akan tetapi beliau tidak menyebutkan siapa yang meriwayatkannya sebagaimana kebiasaan beliau.

Sumber: Juz fi Marwiyat Du-a Khatmi al Qur’an karya Syaikh Bakr Abu Zaid Hal 16-17.

Kesimpulan
Bacaan yang dikenal dengan sebutan senandung al Qur’an adalah berdasarkan hadits lemah yang tidak boleh dijadikan dalil dalam beragama dan beribadah kepada Allah.

Artikel www.ustadzaris.com

Tags: al qur'an
Previous Post

Kata Sepakat Ulama dalam Haramnya Musik

Next Post

Apa yang Dimaksud Istilah Jama’ah?

Related Posts

minum dari tutup botol
Adab

Hukum Minum dari Mulut Botol

13 February 2015
Ulama dan Waktu Pagi
Adab

Ulama dan Waktu Pagi

2 September 2014
hukum menyingkat shalawat
Adab

Bolehnya Menyingkat Shalawat

11 September 2013
tidur siang
Adab

Tidur Siang

17 October 2013
ramadhan bulan quran
Adab

Ramadhan Bulan al Quran

30 July 2013
Next Post

Apa yang Dimaksud Istilah Jama'ah?

Bacaan Al Qur'an untuk Ringtone dan Nada Tunggu

Comments 10

  1. ichwan says:
    13 years ago

    jazakumullahu khairan ustadz.
    afwan, untuk lafadz “nasitu” apakah memang “nasitu” atau “nussitu (saya dilupakan)”?
    makasih atas jawabannya ustadz

  2. ustadzaris says:
    13 years ago

    untuk ikhwan
    Yang biasa dibaca oleh orang-orang yang membacanya adalah ‘nasitu’.

  3. Ummu Zahra says:
    13 years ago

    Ustadz, jika hanya menyenandungkannya sendiri (bukan sebagai doa penutup bacaan Qur’an), boleh atau tidak, ya…?

  4. ustadzaris says:
    13 years ago

    untuk ummu
    Doa kepada Allah itu dilakukan dengan serius, bukan dengan dinyanyikan.

  5. Ummu Muadz says:
    13 years ago

    Assalamualaikum… ana mau tau jika ada doa khatam AlQuran yang sohih. yang ditulis di mushaf Alquran itu sohih atau tidak doanya? shukran

  6. ustadzaris says:
    13 years ago

    utk ummu
    Wa’alaikumussalam
    Doa khataman al Qur’an itu bebas, tidak ada pakrt doa khusus dari Nabi.

  7. Hadi says:
    12 years ago

    Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh,.., pa Ustad
    ((..Bacaan yang dikenal dengan sebutan senandung al Qur’an adalah berdasarkan hadits lemah yang tidak boleh dijadikan dalil dalam beragama dan beribadah kepada Allah..))
    hadist diatas kenapa tidak boleh di jadikan dalil… bukannya hadist diatas lebih menerangkan dan menjelaskan tentang fungsi Al Qur’an itu sendiri… waj alhu liy imaa man wa nuran wa hudan wa rahmat (jadikan lah (Al qur’an) sebagai imam (pemimpin), sebagai pelita (Cahaya), sebagai petunjuk (pedoman Hidup), sebagai rahmat..
    bukannya itu fungsi Al qur’an…
    Terima Kasih
     

  8. ojan says:
    11 years ago

    ustadz, bagaimana jika hadits itu dijadikan do’a biasa?
    bukannya hukumnya mubah, karena tidak mengandung hal yang bertentangan dengan syariat (syirik, ghulu, tawassul yang diharamkan).

  9. ustadzaris says:
    11 years ago

    #ojan
    Ya, mubah

  10. wahyu says:
    10 years ago

    aku suka website ini

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Recommended Stories

Manfaat Bagi Mayit, Kiriman Pahala Baca al-Quran

Manfaat Bagi Mayit, Kiriman Pahala Baca al-Quran

19 December 2015
Tidak Jadi Safar Karena Ramalan Cuaca

Tidak Jadi Safar Karena Ramalan Cuaca

13 February 2015
nama setan asyhab

Asyhab, Nama Setan

15 January 2015

Popular Stories

  • acara 17 agustus

    Hukum Acara Agustusan

    1666 shares
    Share 666 Tweet 417
  • Ucapan "Alhamdulillah ‘ala Kulli Hal"

    1460 shares
    Share 584 Tweet 365
  • Bulu Wajah

    1436 shares
    Share 574 Tweet 359
  • Apakah Halaman Masjid Termasuk Masjid?

    1416 shares
    Share 566 Tweet 354
  • Fikih Ciuman …

    1268 shares
    Share 507 Tweet 317
Tegar Di Atas Sunnah

Official website ustadz DR. Aris Munandar, MPi.

Bantu dakwah kami berkembang dengan cara share dengan mencantumkan sumber link. Jazakumullah khairan

Recent Posts

  • Selamat Idul Fitri 1444 H / 2023 M
  • Pernikahan Sebagai Tanda Kekuasaan Allah
  • 60 Amalan Shalih yang Bisa Dilakukan di Bulan Ramadhan

Categories

  • Adab
  • Aqidah
  • Bimbingan Islam
  • Fiqih
  • Info
  • Kajian Audio
  • Keluarga
  • Kisah
  • Konsultasi
  • Manhaj
  • Mu'amalah
  • Nasehat
  • Puasa
  • Ramadhan
Currently Playing

© 2022 Ustadzaris.com - Developed By TIM IT Cyber Dakwah.

No Result
View All Result
  • Home
  • Tanya Ustadz
  • About

© 2022 Ustadzaris.com - Developed By TIM IT Cyber Dakwah.