• Blog
  • Home
  • Rekaman Kajian
    • Kajian Umum
    • Kajian Kitab
      • Kajian Kitab Ahkaamusy-Syitaa’
      • Kajian Kitab Fiqhul-Hasad
  • Subscription
  • Jadwal Kajian Rutin
  • Tanya Ustadz
  • BlogMap
  • About
Tegar Di Atas Sunnah
No Result
View All Result
No Result
View All Result
Tegar Di Atas Sunnah
No Result
View All Result
Home Kisah

Membenci Pujian

by mudha
9 June 2009
in Kisah
6
614
SHARES
3.4k
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Seorang penyair arab kenamaan di masanya, Syaikh Dr. Muhammad Taqiyuddin Al Hilali pernah menulis untaian bait-bait syair panjang berisi pujian untuk Syaikh Ibnu Baz secara khusus dan kabilah Baaz secara umum. Ketika Syaikh bin Baaz mengetahui hal ini beliau menulis bantahan untuk untaian syair tersebut.

Beliau mengatakan,

“Aku telah mentelaah untaian syair yang disebarluaskan oleh jurnal Jamiah Islamiah di India pada edisi yang ke-9 yang ditulis oleh yang terhormat Dr. Taqiyuddin Al-Hilali. Keberadaan untaian bait-bait syair tersebut sungguh sangat menggelisahkanku. Sunguh sangat kusayangkan bait-bait syair semacam itu ditulis oleh orang semisal beliau karena dalam bait-bait syair tersebut terkandung pujian yang berlebihan terhadapku dan kabilahku….
Kunasehatkan kepada beliau yang terhormat agar tidak mengulangi perbuatan semacam itu lagi dan memohon ampun kepada Allah atas apa yang telah terjadi”.

Renungkanlah akhlak seorang ulama sejati di atas, bagaimana beliau menyalahkan orang yang memuji dirinya. Perhatikan pula tutur kata beliau yang lembut tatkala menyalahkan orang lain. Dua sikap di atas adalah sikap yang sangat sulit kita dapatkan di zaman ini.

Alih-alih membenci pujian, banyak orang sekarang malah memburu pujian dari orang lain.
Ketika mengkritik dan menyalahkan orang lain banyak orang yang tidak bisa mengontrol lisan dan emosinya. Hanya manusia pilihan Allah yang bisa tetap bertutur kata lembut ketika mengungkapan kejengkelannya dengan sikap orang lain yang tidak dia sukai.

Ada seorang penuntut ilmu agama yang menulis bait-bait syair pujian untuk Syaikh Ibnu Baz. Bait-bait syair tersebut dibacakan oleh Fahd Bakrani dari majalah Ad Dakwah di hadapan beliau.

Komentar beliau,

“Apakah engkau ingin memuatnya di majalah Ad Dakwah?”. “Jika engkau mengizinkannya wahai Syaikh”, kata Fahd. Syaikh Ibnu Baz mengatakan, ‘Jangan, jangan, jangan. Robek saja kertas itu. Robek saja!”.

Kemudian Syaikh Ibnu Baz memalingkan wajahnya ke arah lain, tidak lagi menghadap Fahd. Setelah itu beliau beristighfar dan berulang kali mengucapkan laa haula wa laa quwwata illa billah sambil roman wajah beliau berubah.

Pada tahun 1415H koran Al Madinah mengisi suplemen hari Rabu tentang Syaikh Ibnu Baz. Setelah materi suplemen sudah lengkap dan tinggal naik cetak Syaikh Ibnu Baz baru mengetahu hal tersebut. Begitu tahu beliau melarang munculnya suplemen tersebut. Permintaan beliau ini disampaikan berulang kali ke pihak surat kabar. Beliau sampaikan kepada pihak surat kabar bahwa seorang hamba itu membutuhkan keikhlasan dan menyembunyikan amal. Sehingga semoga Allah menerimanya. Pada akhirnya pihak surat kabar merespon positif permintaan beliau sehingga suplemen tersebut tidak jadi dicetak.

Beliau adalah seorang yang suka menyembunyikan berbagai amal shalih yang beliau lakukan namun Allah berketetapan untuk memunculkannya karena Dia mengetahui niat tulis yang beliau miliki dan kesungguhan beliau untuk berjihad di jalanNya. Hal ini bukanlah suatu hal yang aneh. Dalam hadits disebutkan,

عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ عَنِ النَّبِىِّ – صلى الله عليه وسلم – قَالَ « إِذَا أَحَبَّ اللَّهُ الْعَبْدَ نَادَى جِبْرِيلَ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ فُلاَنًا فَأَحْبِبْهُ . فَيُحِبُّهُ جِبْرِيلُ ØŒ فَيُنَادِى جِبْرِيلُ فِى أَهْلِ السَّمَاءِ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ فُلاَنًا فَأَحِبُّوهُ . فَيُحِبُّهُ أَهْلُ السَّمَاءِ ØŒ ثُمَّ يُوضَعُ لَهُ الْقَبُولُ فِى الأَرْضِ » .

Dari Abu Hurairah, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda, “Jika Allah mencintai seseorang maka Allah memanggil Jibril dan berfirman, ‘Sungguh Allah mencintai fulan maka cintailah dirinya’. Jibril pun lantas mencintainya. Jibril kemudian berseru kepada para malaikat penghuni langit, ‘Sesungguhnya Allah mencintai fulan maka hendaknya kalian semua mencintainya’. Seluruh penduduk bumi pun lantas mencintainya. Setelah itu penduduk bumi juga mencintainya” (HR Bukhari no 5693 dan Muslim no 6873).

Tags: pujiansyaikh bin baaz
Previous Post

Antara Canda dan Tangis Syaikh Ibnu Baz

Next Post

Bijak dalam Khilaf

Next Post

Bijak dalam Khilaf

Comments 6

  1. perindu Allah & Rasul says:
    16 years ago

    Masya Allah,, Subhanallah
    Astaghfirullaha waatubuilaih
    jazakallahukhairan..

  2. rahma says:
    16 years ago

    jauh skali dari MU ROB, kadang hati ini ingin pujian dari org lain atas amal q, padahal q tdk tahu engkau terima amalan ku,astaghfirulloh

  3. ari kunori says:
    16 years ago

    asslm…jk berkenan tanya,apa hukum memuji orang lain dlm rangka membuat orang lain agr mjd percaya diri?

    sukron

  4. ustadzaris says:
    16 years ago

    Untuk Ari
    Insya Allah, boleh.

  5. Pingback: Membenci Pujian « Idup Semangat !!!
  6. Agung says:
    15 years ago

    Assalamu’alaikum…
    Bismillah, saya ijin copy dan share ya untuk beberapa artikel.. Jazakallahu khair…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Recommended Stories

Manfaat Bagi Mayit, Kiriman Pahala Baca al-Quran

Manfaat Bagi Mayit, Kiriman Pahala Baca al-Quran

19 December 2015
Tidak Jadi Safar Karena Ramalan Cuaca

Tidak Jadi Safar Karena Ramalan Cuaca

13 February 2015
nama setan asyhab

Asyhab, Nama Setan

15 January 2015

Popular Stories

  • acara 17 agustus

    Hukum Acara Agustusan

    3921 shares
    Share 1568 Tweet 980
  • Apakah Halaman Masjid Termasuk Masjid?

    2834 shares
    Share 1134 Tweet 709
  • Ucapan "Alhamdulillah ‘ala Kulli Hal"

    2712 shares
    Share 1085 Tweet 678
  • Potongan Badan, Dikubur atau Dibuang

    2267 shares
    Share 907 Tweet 567
  • Bulu Wajah

    1920 shares
    Share 768 Tweet 480
Tegar Di Atas Sunnah

Official website ustadz DR. Aris Munandar, MPi.

Bantu dakwah kami berkembang dengan cara share dengan mencantumkan sumber link. Jazakumullah khairan

Recent Posts

  • Selamat Idul Fitri 1444 H / 2023 M
  • Pernikahan Sebagai Tanda Kekuasaan Allah
  • 60 Amalan Shalih yang Bisa Dilakukan di Bulan Ramadhan

Categories

  • Adab
  • Aqidah
  • Bimbingan Islam
  • Fiqih
  • Info
  • Kajian Audio
  • Keluarga
  • Kisah
  • Konsultasi
  • Manhaj
  • Mu'amalah
  • Nasehat
  • Puasa
  • Ramadhan
  • Blog
  • Home
  • Rekaman Kajian
  • Subscription
  • Jadwal Kajian Rutin
  • Tanya Ustadz
  • BlogMap
  • About

© 2025 JNews - Premium WordPress news & magazine theme by Jegtheme.

No Result
View All Result
  • Blog
  • Home
  • Rekaman Kajian
    • Kajian Umum
    • Kajian Kitab
      • Kajian Kitab Ahkaamusy-Syitaa’
      • Kajian Kitab Fiqhul-Hasad
  • Subscription
  • Jadwal Kajian Rutin
  • Tanya Ustadz
  • BlogMap
  • About

© 2025 JNews - Premium WordPress news & magazine theme by Jegtheme.