Penjelasan menarik dari Syaikh ‘Abdul ‘Aziz bin ‘Abdillah bin Baz rahimahullah.
من زاد عن الحد المعروف في السرعة فمات فهو مشارك في قتل نفسه
Siapa yang mati karena ngebut, dia berarti mati bunuh diri.
من قتل وهو مسرع السرعة الزائدة عن الحد المعروف، هل يعتبر قاتلاً لنفسه؟
Syaikh Ibnu Baz rahimahullah mendapatkan pertanyaan sebagai berikut, “Orang yang mati karena ngebut apakah dia dinilai mati bunuh diri?”
لا شك أنه مشارك في قتل نفسه، لكن أنه في هذا ظالم، ومتعدي ويعتبر قاتلاً لنفسه من حيث تعاطي أسباب القتل،
Jawaban beliau,
“Tidaklah diragukan bahwa orang tersebut terhitung bunuh diri. Orang tersebut telah melakukan tindakan kezaliman, kelewat batas dan dinilai bunuh diri karena dia telah melakukan hal yang menyebabkan kematiannya.
والنبي -صلى الله عليه وسلم- يقول: (من قتل نفسه بشيء عذب به يوم القيامة)،
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Siapa saja yang bunuh diri dengan suatu alat maka dia akan disiksa dengan alat tersebut pada hari kiamat nanti”.
فالتعدي في السير، والتهور في السير زيادة عن القدر المحدود لا شك أنه ساعد في قتل نفسه، وظلم، وجريمة يستحق عليها صاحبها العقوبة،
Orang yang melanggar aturan lalu lintas dan ngebut di jalan tidaklah diragukan bahwa dia telah melakukan tindakan yang menyebabkan kematiannya, berbuat zalim dan melakukan kejahatan sehingga orang tersebut selayaknya mendapatkan hukuman dari pihak yang berwajib.
فالواجب على السائقين سواء كانوا في سيارات خصوصية، أو في سيارات الأجرة الواجب على الجميع التقيد بما حد لهم، أو ينخفضوا عنه بعض الشيء حتى يتباعدوا عن الخطر، وليس لهم الزيادة، ولا تجاوز الإشارة لما في ذلك من الخطر، والعدوان على النفس، وعلى الغير.
Wajib hukumnya bagi para pengemudi baik sopir mobil pribadi ataupun sopir taksi untuk mentaati peraturan lalu lintas dan tidak ngebut sehingga terhindar dari hal yang membahayakan. Semua pengendara tidak boleh ngebut yang kelewat batas tidak pula melanggar lampu merah. Itu semua adalah tindakan berbahaya, menganiaya diri sendiri dan orang lain”.
Sumber: http://www.ibnbaz.org.sa/mat/11896
Artikel www.ustadzaris.com
Ustadz, bagaimana jika ada polisi yang ngebut lantaran mengejar penjahat. Namun dalam pengejaran tersebut sang polisi meninggal akibat kecelakaan. Apakah polisi tersebut masuk dalam orang yang bunuh diri?
untuk khoirul
Mudah-mudahan dia termasuk dalam pengecualian dalam hal ini.
Mengejar penjahat adalah kewajiban polisi. Jika kewajiban trsbt tdk dpt trlaksana kcuali dgn ngebut,mk hukum ngebut dlm kondisi tsb menjadi wajib. Selanjutnya jika meninggal dlm melaksanakan kewajiban tsb, mk bukan mati bunuh diri. Bahkan bisa dikategorikan mati syahid. Wallähu a’lam.
info menarik pak Ustadz. Jadi kuatir mau ngebut walaupun ada perlu.
Bagaimana kalau kita ngebut karena di kejar polisi? Apakah bila terjadi kecelakaan termasuk dalam kategori di atas?
untuk abu
Ya, termasuk dalam fatwa di atas.
Oleh karena itu, jangan langgar aturan lalu lintas.
ustadz, terkadang saya sering ngebut karena takut terlambat mendatangi kajian ustadz2 salafiyyin karena terkadang memang ada urusan di rumah dan sebab2 lainnya, bgmn hukumnya?
untuk hamba
Jangan mepet-mepet
Assalamu’alaikum wr. wb
Pak ustad, sy tertarik dengan artikel tsb. sehubungan dgn artikel tsb, kmrn sabtu 27 Nopember tmn sy kecelakaan dalam perjalanan pulang sewaktu di tol cikampek. di dalam mobil ada 5 org teman sy, sy dgr dr saksi mata bahwa mobil tersebut dijalankan dlm kecepatan yg tinggi/ngebut oleh sopirnya. krn dijalan sedang hujan dan mobil slip akhirnya terjadi tabrakan hingga 3 org teman sy meninggal ditempat, sdgkan 1 org dalam keadaan koma dan akhirnya meninggal jg. dan satu org lagi Alhamdulillah hanya lecet2 saja dan skrg dalam kondisi sehat wal’afiat. yg ingin sy tanyakan berdasarkan artikel pak ustad tersebut, bahwa teman sy yg menyetir itu ngebut dan itu bs dikategorikan dalam bunuh diri, sedangkan teman sy yg lain, yg hanya menumpang itu apakah bs dikatakan bunuh diri jg atau mati syahid?? krn tmn sy yg lain bukan yg membawa/menyetir mobil tsb. terimakasih, mohon penjelasannya.
Wass. wr. wb.
#ardi
Tergantung mereka setuju dengan ulah temannya yang ngebut ataukah tidak
ustadz, kalo mati ngebut di arena balap motor, apakah termasuk mati bunuh diri?. Jazaakallahu khoiron.
#zed
Ya, termasuk suul khatimah
Ustadz, bagaimana kalo kita yang ditabrak, tapi justru yang menabrak yang terluka/meninggal, apakah kita berdosa dengan hal tsb? biasanya polisi berdalih bahwa dalam undang-undang tertulis “menyebabkan” bukan “menabrak”, jadi walaupun tidak menabrak tapi kalo ada kendaraan menabrak trus yang menabrak terluka/meninggal, kita masuk kategori menyebabkan orang lain terluka/meninggal, sehingga kita dianggap salah oleh polisi menurut undang-undang, bagaimana menurut ustadz dengan kasus tsb? jazakallah
#imam
Dalam Islam yang jadi tolak ukur adalah mutasabbib alias yang menabrak.
Ustadz, mau tanya bagaimana hukumnya balapan motor liar/resmi mulai dari pengendara motornya, montir yang merakit motor balapnya dan orang yang mensponsori balapan motor tersebut .. mohon penjelasan ustadz ..