Berikut ini transkrip bahasan Syeikh Abul Hasan al Ma’ribi tentang baiat. Masalah ini beliau bahas ketika beliau memberikan pelajaran Mukhtashor Shahih al Bukhari. Rekaman kajian ini ada pada kami tepatnya di rekaman nomor dua pada menit 20:34-36:21
قال- رØÙ…Ù‡ الله- قوله “بايعوني” المبايعة عبارة عن المعاهدة سميت بذلك تشبيها بالمعاوضة المالية-يعني سميت المعاهدة مبايعة تشبيها بالمعاوضة المالية كالبيع Ùˆ الشراء-كما ÙÙŠ قوله تعالى ( إن الله اشترى من المؤمنين Ø£Ù†ÙØ³Ù‡Ù… وأموالهم بأن لهم الجنة ) .
Ibnu Hajar rahimahullah -dalam Fathul Bari- mengatakan bahwa yang dimaksud dengan mubaya’ah atau bai’at adalah saling mengikat janji. Saling mengikat janji disebut demikian dengan tujuan diserupakan dengan transaksi tukar menukar barang -seperti jual beli- sebagaimana firman Allah Ta’ala, “Sesungguhnya Allah telah membeli jiwa dan harta orang-orang yang beriman dan surga itu untuk merekaâ€.
هذه بيعة صØÙŠØØ©. Ùˆ Ø£ØØ¨ أن أنبه وإن كان خارج موضوع الدرس. أن البيعات التي تتخذها كثير من الجماعات الإسلامية علي المنتسبين إليها أو الموالين لها أنها بيعة غير شرعية. Ùˆ أن استدلالهم بعموم الأدلة الواردة ÙÙŠ أن النبي-عليه الصلاة Ùˆ السلام- كان يبايع Ø£ØµØØ§Ø¨Ù‡ Ùˆ منها هذا Ø§Ù„ØØ¯ÙŠØ« Ùˆ غيره استدلال ÙÙŠ غير موضعه.
Bai’at kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah bai’at yang sah. Aku ingin mengingatkan satu hal meski hal tersebut di luar topik bahasan bahwa bai’at yang diadakan oleh berbagai kelompok terhadap orang-orang yang menisbatkan diri kepada kelompok tersebut dan orang-orang yang loyal dengannya adalah bai’at yang tidak dibenarkan oleh syariat. Dasar pijakan mereka adalah berdalil dengan dalil-dalil yang bersifat umum yang menunjukkan bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam itu membai’at para shahabatnya dan di antaranya adalah hadits yang kita kaji saat ini, namun ini adalah menggunakan dalil tidak pada tempatnya yang tepat.
ÙØ¨ÙŠØ¹Ø© Ø§Ù„ØµØØ§Ø¨Ø© للنبي- عليه الصلاة Ùˆ السلام -بيعة للنبي المرسل ولوالي الأمر الممكن Ùˆ ØØªÙ‰ بيعتهم له قبل أن يمكن Ùلأنهم ÙÙŠ مجتمع ÙƒØ§ÙØ± وهذه ÙØ¦Ø© مؤمنة التى قال عنها النبي- عليه الصلاة Ùˆ السلام-يوم بدر “اللهم إن تهلك هذه العصابة Ùلن تعبد ÙÙŠ الأرض بعد اليوم”. هذه ÙØ¦Ø© مؤمنة ÙÙŠ مجتمع ÙƒØ§ÙØ± بايعوا نبيا مرسلا Ùلا غبار ÙÙŠ ذلك.
Bai’at para shahabat kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah bai’at kepada seorang nabi yang sekaligus menjadi rasul di samping merupakan penguasa yang memiliki kedaulatan. Sedangkan bai’at para shahabat kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam sebelum beliau menjadi penguasa adalah dikarenakan mereka tinggal di tengah-tengah masyarakat kafir. Sekelopok manusia beriman inilah yang Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam doakan pada saat perang Badar, “Ya Allah, jika kelompok ini kalah perang saat ini maka Engkau tidak akan pernah lagi disembah di muka bumi ini setelah hari iniâ€. Sehingga yang terjadi adalah bai’at sekelompok orang yang beriman yang hidup di tengah-tengah masyarakat kafir dan membai’at seorang nabi sekaligus rasul. Tidaklah diragukan bahwa hal ini diperbolehkan.
وأما أن يقاس على ذلك رجل غايته أن يكون عالما أو داعية أو ØµØ§Ù„ØØ§ ÙÙŠ Ù†ÙØ³Ù‡ ثم يبرز Ù†ÙØ³Ù‡ للناس Ùˆ يطلب منهم أن يبايعوه ÙÙŠ وسط مجتمعات مسلمة Ùˆ ÙØ¦Ø© مؤمنة Ùيختص هو Ùˆ هذه الجماعة أو هذه العصابة أو هذه Ø§Ù„Ø·Ø§Ø¦ÙØ© دون بقية الناس بأنواع من الولاء Ùˆ أنواع من Ø§Ù„Ù…ØØ¨Ø© Ùˆ أنواع من الوصل Ùˆ العطاء إلي غير ذلك ثم يترتب علي ذلك أمور أخري سأذكرها أيضا-إن شاء الله-. القياس بعيد, قياس مع Ø§Ù„ÙØ§Ø±Ù‚. وليس Ùيه اتباعا للنبي- عليه الصلاة Ùˆ السلام-. هذا الأمر الأول.
Sedangkan menyamakan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dengan seorang yang paling banter adalah seorang ulama, dai atau orang sholih yang menampilkan dirinya di hadapan banyak orang lalu meminta mereka agar membai’atnya di tengah-tengah masyarakat muslim dan mukmin. Setelah itu, dirinya dan anggota kelompoknya memiliki loyalitas, kecintaan, hubungan dan pemberian serta yang lainnya yang bersifat khusus dan tidak diberikan kepada orang di luar kelompoknya. Kemudian muncul dampak-dampak lain yang akan kami sebutkan. Analog dalam hal ini adalah analog yang tidak tepat karena menyamakan dua hal yang berbeda. Perbuatan ini tidaklah mengikuti Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Ini alasan yang pertama.
الأمر الثاني: لو سلمنا بأن البيعة ÙÙŠ أصلها جائزة Ùما ØØµÙ„ مع هذه البيعة من منكرات Ùˆ Ù…ØØ¸ÙˆØ±Ø§Øª تجعلنا نقول أنها غير جائزة.ÙØ§Ù„بيعة التي تؤدي إلي ØªÙØ±ÙŠÙ‚ المسلمين, لا يمكن أن تكون جائزة. ÙØ¥Ù† لك جماعة وأن لي جماعة ولك بيعة Ùˆ لي بيعة. ما الذي يجعل بيعتك أولي من بيعتي؟ وإذا جازت لي جازت لك. Ùˆ إذا جازت لي ولك جازت لغيرنا. وعلي هذا ÙŠØØµÙ„ التصادم Ùˆ التناثر Ùˆ التبعثر بين المسلمين.
Alasan yang kedua, andai kita terima bahwa pada asalnya bai’at semacam itu diperbolehkan maka karena menimbang adanya berbagai kemungkaran dan hal-hal terlarang yang muncul dari bai’at tersebut maka kita katakan bahwa itu adalah bai’at yang tidak diperbolehkan. Bai’at yang menyebabkan perpecahan kaum muslimin tidak mungkin hukumnya diperbolehkan. Bai’at semacam ini menyebabkan saya memiliki kelompok yang berbeda dengan kelompok anda dan saya terikat dengan bai’at yang berbeda dengan bai’at yang mengikat anda. Atas dasar apa, kita katakan bahwa bai’at anda itu lebih layak untuk diikuti dari pada bai’at saya. Jika saya boleh terikat dengan suatu bai’at maka Anda pun boleh terikat dengan bai’at yang lain. Jika demikian itu boleh untuk kita, tentu juga boleh untuk selain kita. Dengan demikian maka akan terjadilah pertikaian, perpecahan dan permusuhan di antara kaum muslimin.
ÙØ¥Ù†Ù†Ø§ إذا أجزنا البيعة Ù„Ø£ØØ¯ أجزناها لغيره, مثله أو دونه أو Ùوقه. ما الذي يمنع؟ ما الدليل الذي ÙŠØØµØ± جوازها ÙÙŠ شخص دون آخر؟ ÙØ¹Ù„ÙŠ هذا Ù†ØÙ† سنسعي إلي ØªÙØ±ÙŠÙ‚ كلمة الأمة. لأن كل المجعوعة ستعصب Ù„Ù†ÙØ³Ù‡Ø§ (Ùˆ) Ø³ØªØØ²Ø¨ Ù„Ù†ÙØ³Ù‡Ø§ Ùˆ ÙŠØØµÙ„ بينهم ولاءات معينة Ùˆ علاقات معينة. هذه الولاءات لا تعطى لمجموعة آخري. يؤدي هذا إلي ØªÙØ±Ù‚ الكلمة Ùˆ تعميق Ø§Ù„Ø¬Ø±Ø Ø§Ù„Ø°ÙŠ ينـز٠من دماء المسلمين ومن أخوتهم Ùˆ من إيمانهم ØØªÙ‰ وصلوا إلى ما وصلوا إليه. ØªÙØ±Ù‚وا دولا. ØªÙØ±Ù‚وا شعوبا. ØªÙØ±Ù‚وا جماعات. ØªÙØ±Ù‚وا طرائق Ùˆ علماء. الأمر الذي وصل إلي مالا تØÙ…د عقباه.
Jika kita katakan boleh membaiat A tentu juga kita bolehkan membaiat B dan seterusnya baik B itu selevel, lebih rendah ataupun lebih tinggi dari pada A dalam masalah agama. Apa dalil yang melarang untuk membai’at B? Apa dalil yang membatasi bolehnya bai’at hanya pada individu tertentu? Dengan hal ini, maka berarti kita berupaya untuk merusak persatuan kaum muslimin. Masing-masing kelompok akan fanatik dengan kelompoknya masing-masing. Ada loyalitas dan hubungan tertentu yang terjadi pada orang-orang yang satu kelompok. Loyalitas semacam ini tidak akan diberikan kepada kelompok yang lain. Hal ini hanya akan menimbulkan perpecahan dan memperdalam luka yang telah mengoyak kaum muslimin sehingga menghabiskan darah kaum muslimin, persaudaraan dan keimanan mereka sehingga kaum muslimin mengalami apa yang saat ini mereka alami. Mereka terpecah belah karena faktor negara, bangsa, kelompok dakwah, tarekat sufi dan ulama (baca: mazhab fiqh). Dampak dari ini semua adalah suatu hal yang tentu tidak kita harapkan.
ØØªÙ‰ لو قلنا أن الأصل ÙÙŠ ذلك الجواز Ùلا يمكن أن نجيز مع هذه Ø§Ù„ØØ§Ù„ات. لا يمكن أن نجيز مع هذه Ø§Ù„ÙØ±Ù‚Ø© Ø§Ù„Ù…ÙØ¶ÙŠØ© إلى ضع٠الكلمة Ùˆ وهن الصÙÙˆÙ Ùˆ نزع الهيـبة. نسأل الله العÙÙˆ Ùˆ العاÙية.
Jadi andai kita katakan bahwa pada asalnya bai’at semacam ini diperbolehkan maka menimbang adanya berbagai hal ini di antaranya adalah perpecahan maka tidak mungkin kita perbolehkan. Perpecahan hanya menyebabkan lemahnya persatuan, rapuhnya barisan dan hilangnya wibawa ummat. Moga Allah menyelamatkan dan memaafkan kita.
أيضا رأينا من Ø§Ù„Ù…ØØ°ÙˆØ±Ø§Øª التى تبعت هذه البيعة أنها وسيلة للضغط على الأتباع. ÙØ¥Ø°Ø§ أراد Ø£ØØ¯ أن يخرج بعد أن علم الØÙ‚ Ùˆ بان له أن هذا الطريق غير صØÙŠØ Ùˆ أن الأولي أن يسلك طريقا آخر مع عالم آخر أو مع Ø·Ø§Ø¦ÙØ© آخرى ÙØ¥Ù†Ù‡ يهدد بالبيعة Ùˆ يخاطب بها. Ùˆ يؤتي له Ø¨Ø§Ù„Ø£ØØ§Ø¯ÙŠØ« الواردة ÙÙŠ نقض العقود Ùˆ نقض المواثيق Ùˆ غير ذلك من المخاطر التابعة أو الناجمة عن نقض هذه البيعة. ÙØ¹Ù†Ø¯Ù…ا يسمع هذه النصوص يبقي Ùيما هو Ùيه Ùˆ إن كان غير مقتنع بأنه ØÙ‚.
Ø£ØµØ¨ØØª هذه البيعة ØØ§Ø¦Ù„ا بين كثير من الناس Ùˆ اتباع الØÙ‚. عمقت Ø§Ù„ÙØ±Ù‚Ø©. ØØ§Ù„ت بين كثير من الناس وبين اتباع الØÙ‚.
Di samping perpecahan, di antara dampak buruk yang ditimbulkan oleh bai’at ini adalah bai’at itu dijadikan sebagai sarana untuk menekan para anggota kelompok. Jika ada anggota yang hendak meninggalkan suatu kelompok setelah dia mengetahui kebenaran dan setelah sadar bahwa jalan yang selama ini ditempuh itu bukanlah jalan yang benar sehingga yang lebih baik adalah meniti jalan lain bersama guru yang berbeda atau kelompok yang berbeda maka orang tersebut akan diancam dan ditakut-takuti dengan bai’at yang pernah dia berikan kepada kelompok tersebut. Berbagai hadits tentang dampak dari membatalkan bai’at akan disampaikan kepada orang tersebut, di samping berbagai resiko yang akan terjadi disebabkan membatalkan bai’at. Ketika orang tersebut mendengar dalil-dalil tersebut maka akhirnya dia akan memilih untuk tetap bertahan dalam kelompok tersebut meski dia sebenarnya tidak yakin kalau kelompoknya adalah kelompok yang benar. Jadilah bai’at ini penghalang banyak orang untuk mengikuti kebenaran. Dengan baiat-baiat ini perpecahan semakin parah dan banyak orang yang terhalangi untuk mengikuti kebenaran.
أيضا هذه البيعة ØØ±Ù…ت كثيرا من الناس أو من الأتباع من Ù…Ø¹Ø±ÙØ© الخير الذي عند الآخرين. ÙØ£Ù†Øª ÙÙŠ جماعة ØªØØµØ± علي منظريها Ùˆ ØªØØµØ± علي علمائها Ùˆ دعاتها. تأخذ عنه. Ùˆ الآخرون يشوهون أمامك. يطعن ÙÙŠ أعراض الآخرين Ùˆ يستجاز ذلك Ùˆ ÙŠØ³ØªØ¨Ø§Ø Ø¨Ø³Ø¨Ø¨ Ù…ØµÙ„ØØ© الدعوة- كما يزعمون-. ÙØ£Ù†Øª عندما تعاب على أن الآخرين عملاء Ùˆ مناÙقون Ùˆ مداهنون Ùˆ باعوا دينهم بيعا رخيصا. عندما تعاب على أن الآخرين هم أعين Ø§Ù„ÙƒÙØ§Ø± Ùˆ هم أيديهم Ùˆ هم أصواتهم التى يضربون بها المسلمين. عندما تعاب الآخر هذا الاقتراب منه اقتراب من ØØ§ÙØ© جهنم. ÙØ£Ù†Øª-لا شك-أنك ستبتعد عن هذا العالم Ùˆ ستبتعد عن هذه الطريقة. Ùˆ لا تستيÙيد من خير عندها. ÙØªØ¨Ù‚ÙŠ ÙÙŠ دائرة ÙˆØ§ØØ¯Ø©.
Dampak buruk yang ketiga adalah bai’at-bai’at ini berhasil mencegah banyak orang atau banyak anggota suatu kelompok untuk mengetahui kebaikan yang ada pada kelompok yang lain. Anda berada dalam suatu kelompok sehingga anda dibatasi untuk terikat dengan para pembina kelompoknya, ulama dan para juru dakwah yang ada dalam kelompoknya saja. Anda hanya boleh belajar agama kepada mereka. Sedangkan kelompok yang lain dihabisi dan kehormatan mereka dinodai. Ini semua diperbolehkan demi kepentingan dakwah. Demikian anggapan mereka.
Disampaikan kepada Anda bahwa orang-orang yang ada dalam kelompok lain adalah para antek penguasa, munafik, basa-basi dalam masalah agama dan menjual agama dengan harga yang sangat murah. Disampaikan kepada Anda bahwa orang-orang di luar kelompoknya itu mata-mata orang kafir, alat dan corong orang kafir untuk menggilas kaum muslimin. Jika demikian yang anda dapatkan tentu Anda akan menjauhi ulama dan metode lain dalam beragama yang dimaksudkan. Anda tidak akan bisa mengambil kebaikan yang ada pada kelompok lain. Jadinya anda terkurung dalam satu wadah saja.
وقد كان السل٠يذهبون إلى مشايخ ÙÙŠ المشارق Ùˆ المغارب Ùˆ يسمعون من جميع العلماء. هذا يأخذون منه الÙقه Ùˆ هذا Ø§Ù„ØØ¯ÙŠØ« Ùˆ هذا يأخذون منه القرآن. وذاك اللغة Ùˆ ذاك التاريخ. وذاك كذا Ùˆ ذاك كذا.
Dahulu salaf belajar kepada berbagai ulama yang ada di berbagai belahan dunia. Mereka belajar dengan semua ulama yang ada. Dari ulama A belajar fiqih. Dengan ulama B belajar hadits. Dari ulama C belajar al Qur’an. Dari D belajar bahasa Arab. Dari E belajar sejarah dan seterusnya dan seterusnya.
وكل عالم يجلس عنده طالب يستÙيد منه Ùوائد. هذا يستÙيد ÙÙŠ سعة العلم Ùˆ هذا يستÙيد ÙÙŠ قوة Ø§Ù„ØØ¬Ø© Ùˆ المناظرة. وذاك يستÙيد ÙÙŠ الصدع بالØÙ‚ Ùˆ الثبات عليه. وقد يستÙيد ÙÙŠ العبادة Ùˆ الإخبات Ùˆ الخشوع لله عز Ùˆ جل. Ùˆ ذاك يستÙيد منه ÙÙŠ الزهد Ùˆ ذاك ÙÙŠ الكرم Ùˆ ذاك ÙÙŠ كذا.
Semua murid yang belajar pada seorang guru akan terkesan dalam hal yang berbeda-beda. Ada yang terkesan dengan keluasan ilmunya. Ada yang terkesan dengan kekuatan dalam berargumen ketika berdiskusi. Ada yang terkesan dengan sikap terus terang mengatakan kebenaran dan tegar membela kebenaran. Ada juga yang terkesan dengan ibadah dan kekhusyuan sang guru kepada Allah. Yang lain terkesan dengan zuhudnya. Ada yang terkesan dengan kedermawanan dan sebagainya.
ÙØ¹Ù†Ø¯Ù…ا يكون أبناء المسلمين يطوÙون على مشايخ Ùˆ على علماء تتزن شخصيته (Ùˆ) تتزن عقليته (Ùˆ) تتزن Ø£Ùهامه. يأخذون من هذا كذا Ùˆ من ذاك كذا ومن ذاك كذا من العلوم Ùˆ من الأخلاق Ùˆ من أشياء التى تقوي شخصيته.
Saat generasi muda Islam belajar kepada berbagai ulama maka mereka memiliki kepribadian, daya intelektual dan pemahaman yang bagus. Dari guru yang pertama terkesan dengan ini dan itu yang ada pada guru tersebut. Sehingga seorang pelajar agama mendapatkan berbagai ilmu dan akhlak dan hal-hal lain yang mendukung pembentukan kepribadiannya.
ÙŠØØ±Ù… أتباع هذه الجماعات من هذا. أنه يقال لا تأخذ من Ùلان!! لا تأخذ من Ùلان!!خذ من Ùلان Ùˆ Ùلان!!يبقي Ù…ØØµÙˆØ±Ø§ على ما عند Ùلان. ÙØ¥Ù† كان من ØØ¸Ù‡ ØØ³Ù† أن الذي ØØµØ± عليه أهل خير Ø§Ø³ØªÙØ§Ø¯ منه. Ùˆ إن كان من ØØ¸Ù‡ سيء أنه ليس كذلك ما له إلا الذي عنده.
إذا إن البيعة هذه Ù†ÙØ±ØªÙ‡ عمن كان من الممكن أن يكون بابا إلى الجنة, بابا إلى مكارم, بابا إلى خير.
Para anggota kelompok tersebut tidak bisa mendapatkan hal ini. Setiap anggota didoktrin agar tidak belajar agama A atau B dan hanya boleh belajar kepada C. Akhirnya orang ini hanya mendapatkan ilmu dari guru tertentu saja. Jika dia orang yang beruntung dia mendapatkan guru yang baik, dia bisa mendapatkan banyak manfaat. Jika dia bukan manusia yang beruntung maka nasibnya berbeda. Sehingga di antara bahaya bai’at semacam ini adalah menyebabkan seseorang itu menjauhi seorang yang akan menjadi pintu baginya menuju surga, pintu menuju hal-hal mulia dan pintu menuju kebaikan.




Aslkm Ustadz, bgmn caranya sy bs mendownload rekaman ttg bahasan diatas, mhn memberikan link nya. JakaLlahu khoiron
ya, artikel ini cukup bagus dan obyektif, dan berlogika dengan dalil yang cukup kuat.
saat ini pembaiatan dengan suatu jamaah tertentu di tengah masyarakat INdonesia memang sudah meluas dan itu dianggap suatu hal lebih benar. semoga mereka mendapat hidayah dari allah untuk kembali pada jalan yang benar. amien