Tegar Di Atas Sunnah
No Result
View All Result
  • Home
  • Kajian
    • Kajian Kitab
    • Kajian Umum
  • Jadwal Kajian Rutin
  • Tanya Ustadz
  • About
SUBSCRIBE
  • Home
  • Kajian
    • Kajian Kitab
    • Kajian Umum
  • Jadwal Kajian Rutin
  • Tanya Ustadz
  • About
No Result
View All Result
No Result
View All Result
Home Fiqih

Menjawab Ucapan “Ash Shalaatu Khoirum Minannaum”

8 January 2012
Reading Time: 2 mins read
11
Hukum Tidur Setelah Shubuh
1.2k
SHARES
6.8k
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

From:
mzrwan
mz***an**@yahoo.com

Message:
Assalamu’alaikum

Bacaan ketika mendengar adzan

“Seseorang yang mendengarkan adzan, hendaklah mengucapkan
sebagaimana yang diucapkan oleh muadzin, kecuali dalam kalimat: Hayya
‘alash shalaah dan Hayya ‘alal falaah. Maka mengucapkan: ’Laa
haula wala quwwata Illa billah’.

— HR. Bukhari: 1/152, Muslim: 1/288

Bagaiman pak ustadz apabila adzan shubuh ketika mendengar “asshalaatu
khairum minannaum” , apa yang harus kita ucapkan ?

Syukron Jazakallahu khairan .

Jawaban:

Wa’alaikumussalam

Sebagian orang menjawab kalimat “Asshalatu khoirun minannaum” dengan ucapan “shadaqta wa bararta” yang artinya “anda benar dan anda telah berbuat kebaikan”.
Abdul Karim ar Rafii asy Syafii mengatakan,

وان يجيب من يسمع الاذان المؤذن فيقول مثل ما يقول وان كان السامع جنبا أو محدثا الا في الحيعلتين فانه يقول لا حول ولا قوة الا بالله والا في كلمة الاقامة فانه يقول أقامها الله وأدامها وجعلني من صالحي أهلها والا في التثويب فانه يقول صدقت وبررت وفي وجه يقول صدق رسول الله صلى الله عليه وسلم الصلاة خيرمن النوم

“Orang yang mendengar suara adzan hendaklah menjawab panggilan adzan dengan menirukan apa yang diucapkan oleh muazin meski orang yang mendengar adzan tersebut dalam kondisi hadats besar ataupun hadats kecil kecuali untuk dua hai’alah-ucapan “Hayya ‘ala Shalat” dan ucapan “Hayya ‘alal Falah”-hendaknya dijawab dengan ucapan “laa haula wala quwwat illa billah”. Demikian pula, ucapan iqomah-yaitu ucapan “Qad qomatish sholah”-tidaklah ditirukan namun dijawab dengan ucapan “aqamahallahu wa adamaha wa ja’alani min sholihi ahliha”. Begitu pula ucapan tatswib-yaitu ucapan “ash sholatu khairun minan naum” dijawab dengan “shadaqta wa bararta”. Sebagian ulama Syafiiyyah mengatakan bahwa jawaban bacaan tatswib adalah “shadaqa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, ashsholatu khoirun minan naum” [Fathul Aziz bi Syarhil Wajiz atau disebut juga al Syarh al Kabir karya ar Rafii 3/205].
Dalil bahwa jawaban untuk ucapan ‘qad qomatish sholah’ adalah ‘aqomaha wa adamaha’ ialah sebuah hadits:

عَنْ شَهْرِ بْنِ حَوْشَبٍ عَنْ أَبِى أُمَامَةَ أَوْ عَنْ بَعْضِ أَصْحَابِ النَّبِىِّ -صلى الله عليه وسلم- أَنَّ بِلاَلاً أَخَذَ فِى الإِقَامَةِ فَلَمَّا أَنْ قَالَ قَدْ قَامَتِ الصَّلاَةُ قَالَ النَّبِىُّ -صلى الله عليه وسلم- « أَقَامَهَا اللَّهُ وَأَدَامَهَا ».

Dari Syahr bin Hausyah dari Abu Umamah atau dari salah seorang sahabat Nabi, sesungguhnya Bilal mulai mengumandangkan iqomah. Tatkala Bilal sampai pada kalimat ‘qod qomatish sholah’ Nabi menjawab, ‘aqomahallahu wa adamaha’ [HR Abu Daud no 528].
Tentang hadits ini al Hafiz Ibnu Hajar mengatakan,

وَهُوَ ضَعِيفٌ وَالزِّيَادَةُ فِيهِ لَا أَصْلَ لَهَا ، وَكَذَا لَا أَصْلَ لِمَا ذَكَرَهُ فِي ” الصَّلَاةُ خَيْرٌ مِنْ النَّوْمِ “

“Hadits tersebut adalah hadits yang berkualitas lemah dan bacaan tambahan –yaitu ucapan “wa ja’alani min sholihi ahliha”- adalah bacaan yang tidak terdapat dalam hadits. Demikian pula bacaan untuk jawaban ‘ashsholatu khoirun minan naum”-yaitu ‘shadaqta wa bararta’ adalah bacaan yang tidak terdapat hadits yang mendukungnya” [at Talkhish al Habir 1/412, Syamilah].
Karena tidak terdapat hadits dari Nabi-sebagaimana penjelasan Ibnu Hajar di atas- terkait bacaan khusus untuk ‘asholatu khoirun minannaum’- maka jawaban untuk bacaan tersebut kita kembalikan kepada dalil umum dalam masalah ini sebagaimana yang anda sebutkan dalam teks pertanyaan yaitu mengucapkan sebagaimana yang diucapkan oleh muazin. Sehingga jawaban untuk ucapan ‘asholatu khoirun minannaum’ adalah ‘asholatu khoirun minannaum’.
Kesimpulannya “ucapan ‘haqqan’ atau ‘shadaqta wa bararta’ atau ucapan ‘shadaqa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, ashsholatu khoirun minan naum’ sebagai jawaban muazin yang mengucapkan ‘asholatu khoirun minannaum’ adalah termasuk bid’ah (baca:ibadah yang tidak pernah Nabi ajarkan) karena yang Nabi ajarkan pada saat itu adalah mengucapkan kalimat sebagaimana yang diucapkan oleh muazin yaitu ‘asholatu khoirun minannaum’ [Shofwah al Bayan fi Ahkam al Iqomah wal Adzan hal 138 karya Abdul Qadir bin Muhammad al Jazairi ta’liq al Albani dan Masyhur Hasan al Salman, terbitan ad Dar al Atsariyyah Yordania, cetakan pertama 1430 h].
Catatan:
Banyak orang mengucapkan ‘shadaqta wa bararta’ padahal cara baca yang benar menurut bahasa arab adalah ‘shadaqta wa barirta’ [Shofwah al Bayan hal 138].

Artikel www.ustadzaris.com

Tags: Adabadzan
Previous Post

Mengisi Pengajian di Masjid Ahli Bid’ah

Next Post

Biji Tasbih Bukan Bid’ah

Related Posts

harta haram bercampur dg halal dalam madzhab syafi'i
Fiqih

Harta Bercampur Dalam Mazhab Syafii

12 November 2018
hukum beasiswa lpdp dalam islam
Fiqih

Hukum bea siswa LPDP

11 October 2018
utang orang tua
Fiqih

Tidak Wajib Lunasi Hutang Ortu

17 July 2017
mengusap wajah setelah berdoa
Fiqih

Anjuran Mengusap Wajah Dalam Doa

6 July 2017
hukum gambar jantung love rasul dan nabi
Fiqih

Hukum Gambar Jantung Sebagai Simbol Cinta

17 February 2017
Next Post
Biji Tasbih Bukan Bid’ah (1)

Biji Tasbih Bukan Bid'ah

Demokrasi Antara Salafi dengan Takfiri

Dzulqornain, Apakah Seorang Nabi ataukah Orang Sholeh?

Comments 11

  1. Ridho Amrullah says:
    12 years ago

    Assalammu’alaikum Ustadz,
    Saya memiliki pertanyaan,
    1. Apakah bacaan adzan bisa dipanjangkan ?
    2. Dan mengucapkan qodqomatissolah apakah harus sesuai dengan kaidah tajwid yaitu qod yang berarti disana harus qolqolah sugra.
    3. Apakah mengucapkan qomat yang benar mengucapkan Allahuakbar satu kali atau 2 kali ?
    4. Apakah setiap yang dibaca dalam hadis seperti doa, solawat dan termasuk adzan ini harus sesuai kaidah tajwid seperti ada bacaan gunnah dalam hadis doa dan pengucapan gunnah dalam kata “Muhammad” dalam solawat ? Karena, kata Ustadz Ulin Nuha lebih baik gunnah tersebut dibaca walaupun dalam redaksi hadis.
    Saya tanya kepada Ustadz Aris agar lebih mantap. Syukron.

  2. Aba Ditto says:
    12 years ago

    Assalammu’alaikum Ustadz,

    Bagaimana menjawab bacaan muadzin “had qomatish sholah”, apa yg hrs diucapkan pendengar? Jazakallah khoir

  3. ustadzaris says:
    12 years ago

    #aba
    Dijawab dengan kata-kata yang sama yaitu qad qomatish sholah.

  4. 'Abdul-hakam says:
    11 years ago

    @ustadzaris
    kalimat “Ash-sholaatu khoirun min an-naum” dalam adzan shubh, apakah ia sunnah (hadits) dari Rasulullah —shollallaahu ‘alaihi wa sallam—, ataukah ia sunnah dari sahabat (‘Umar–rodhiyallaahu ‘anhu–?)?

  5. ustadzaris says:
    11 years ago

    #abdul hakam
    sunnah nabi

  6. Aryo Sanjaya says:
    10 years ago

    Bagaimana hukumnya menggunakan “As-sholatu khoirum minan naum” sebagai “salam” pembuka artikel, atau awal kalimat?
    Apakah ada contohnya dari Nabi atau ulama?
    Atau hanya bagus saja?
    Karena semakin banyak yang menggunakan pembukaan itu ketimbang “Assalamu’alaikum”
    Terimakasih.

  7. ustadzaris says:
    10 years ago

    #aryo
    Tidak boleh.

  8. Mujianto Johan says:
    8 years ago

    Apa hukumnya adzan subuh tidak menggunakan asholatu khoirum minannaum??

  9. ustadzaris says:
    7 years ago

    @Mujianto
    Jika demikian yang diyakini sebagai pendapat yang kuat, hukumnya boleh boleh saja.

  10. zainudin says:
    7 years ago

    Pak ustadz kalau katika adzan subuh saya lupa mengucapkan asholatu khoirum minanaum
    itu adzannya ga apa? atau giamana?

  11. Widy says:
    4 years ago

    Assalamu’alaukum warahmatullahi wabarakatuh

    1. bacaan “ashsholatu khoirum minan naum” nya dibaca diadzan pertama atau kedua?
    2. Jarak adzan pertama dan kedua untuk sholat shubuh berapa menit?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Recommended Stories

Manfaat Bagi Mayit, Kiriman Pahala Baca al-Quran

Manfaat Bagi Mayit, Kiriman Pahala Baca al-Quran

19 December 2015
Tidak Jadi Safar Karena Ramalan Cuaca

Tidak Jadi Safar Karena Ramalan Cuaca

13 February 2015
nama setan asyhab

Asyhab, Nama Setan

15 January 2015

Popular Stories

  • acara 17 agustus

    Hukum Acara Agustusan

    1666 shares
    Share 666 Tweet 417
  • Ucapan "Alhamdulillah ‘ala Kulli Hal"

    1460 shares
    Share 584 Tweet 365
  • Bulu Wajah

    1436 shares
    Share 574 Tweet 359
  • Apakah Halaman Masjid Termasuk Masjid?

    1416 shares
    Share 566 Tweet 354
  • Fikih Ciuman …

    1269 shares
    Share 508 Tweet 317
Tegar Di Atas Sunnah

Official website ustadz DR. Aris Munandar, MPi.

Bantu dakwah kami berkembang dengan cara share dengan mencantumkan sumber link. Jazakumullah khairan

Recent Posts

  • Selamat Idul Fitri 1444 H / 2023 M
  • Pernikahan Sebagai Tanda Kekuasaan Allah
  • 60 Amalan Shalih yang Bisa Dilakukan di Bulan Ramadhan

Categories

  • Adab
  • Aqidah
  • Bimbingan Islam
  • Fiqih
  • Info
  • Kajian Audio
  • Keluarga
  • Kisah
  • Konsultasi
  • Manhaj
  • Mu'amalah
  • Nasehat
  • Puasa
  • Ramadhan
Currently Playing

© 2022 Ustadzaris.com - Developed By TIM IT Cyber Dakwah.

No Result
View All Result
  • Home
  • Tanya Ustadz
  • About

© 2022 Ustadzaris.com - Developed By TIM IT Cyber Dakwah.