المسألة الثانية عشرة / عن بدأ خطبة العيد بالتكبير.
Khutbah Ied Dibuka dengan Takbir
بَدأ خطبة العيد بالتَّكبير جرَىٰ عليه عملُ السَّلف الصَّالح، قال الإمام ابن قدامة- رحمه الله- في كتابه “المغني” 2/239:
وقال سعيد- يعني: ابن منصور -: حدثنا يعقوب بن عبد الرحمٰن عن أبيه عن عبيد الله بن عبد الله بن عتبة قال: (( يكبِّر الإمام علىٰ المنبر يوم العيد قبل أن يخطب تسع تكبيرات، ثمَّ يخطب، وفي الثَّانية سبع تكبيرات )).اهـ وإسناده صحيح .
Khutbah Ied itu dibuka atau dimulai dengan bacaan takbir. Demikian yang dipraktekkan oleh salaf shalih
Ibnu Qudamah dalam bukunya al Mughni 2/239 mengutip perkataan Ubaidullah bin Abdullah bin Utbah, “Imam shalat Ied bertakbir di atas mimbar pada hari Ied sebelum memulai khutbah sebanyak sembilan kali baru memulai khutbahnya. Sedangkan khutbah kedua dibuka dengan takbir sebanyak tujuh kali takbir” [Sanad riwayat ini sahih].
و(عبيد الله) هٰذا، قال عنه الحافظ ابن عبد البرّ – رحمه الله -: هو أحدُ الفقهاء العشرة ثمَّ السَّبعة الَّذين تدور عليهم الفتوىٰ ’’. اهـ.
وقال الحافظ ابن حبان – رحمه الله -:
وهو من سادات التَّابعين.اهـ
Ubaidullah ini dikomentari oleh al Hafiz Ibnu Abdil Barr sebagai salah satu dari sepuluh atau tujuh ulama yang menjadi rujukan fatwa di masa tabiin. Sedangkan al Hafiz Ibnu Hibban menyatakan bahwa beliau adalah salah satu pimpinan generasi tabiin
وثبت عن إسماعيل بن أميَّة – رحمه الله- وهو من أتباع التَّابعين- أنـَّه قال:
(( سمعتُ أنـَّه يكبَّر في العيد تسعًا وسبعًا – يعني: في الخطبة )) رواه عبد الرزاق (3/290) بسند صحيح.
Dari Ismail bin Umayyah, salah seorang tabi tabiin, beliau mengatakan, “Aku mendengar bahwa ketika khutbah Ied ada takbir sebanyak sembilan dan tujuh kali” [Diriwayatkan oleh Abdurrazzaq 3/290 dengan sanad yang sahih].
وهو قول أبي حنيفة ومالك والشَّافعي وأحمد وابن أبي ذئب وابن المنذر وغيرهم, بل جاء في مذاهبهم أنـَّه يُسنُّ.
Membuka khutbah Ied dengan takbir adalah pendapat Abu Hanifah, Malik, Syafii, Ahmad bin Hanbal, Ibnu Abi Dzi’b, Ibnul Mundzir dll. Bahkan menurut beliau-beliau ini adalah amalan yang dianjurkan.
فقال العلَّامة ابن مفلح – رحمه الله – في كتابه “الفروع”(2/141-142):
Ibnu Muflih dalam kitabnya al Furu’ 2/141-142 mengatakan,
ويسنُّ أن يستفتح الأولىٰ بِتسع تكبيرات (وم) نسقاً (و)، … و الثَّانية بسبع (وش)، قال أحمد: وقال عُبيد الله بن عُتبة: (( إنَّـه من السُّنَّـة )).اهـ.
“Dianjurkan untuk membuka khutbah pertama Ied dengan sembilan kali takbir berturut-turut dan khutbah kedua dengan tujuh kali takbir. Ahmad bin Hanbal mengatakan bahwa Ubaidullah bin Utbah menyampaikan bahwa itu adalah sunnah Nabi”.
وقال جمال الدِّين يوسف بن عبد الهادي – رحمه الله – في كتابه “مغني ذوي الأفهام”( 7/350 مع غاية المرام):يكبِّر (و) في الأولى
ٰ نسقاً، وسنَّ (خ) تسعاً، ويكبِّر (وش) في الثَّانية سبعاً.اهـ.
و[ الواو ] تعني: موافقة الحنفية والمالكية والشافعية للحنابلة في المسألة.
Jamaluddin Yusuf bin Abdul Hadi dalam bukunya Mughni Dzawi al Afham 7/350-yang dicetak bersama Ghayatul Maram- mengatakan, “Khatib khutbah Ied bertakbir pada khutbah pertama secara berturut-turut dan dianjurkan jumlah takbirnya sebanyak sembilan kali sedangkan pada khutbah kedua dibuka dengan takbir sebanyak tujuh kali”.
وتابعهما على ذلك العلَّامة عبد الرحمٰن القاسم – رحمه الله – في كتابه “حاشية الروض المربع” (2/551).
Pendapat dua ulama di atas diamini oleh Abdurrahman bin al Qasim dalam bukunya, Hasyiyah ar Raudh al Murbi’ 2/551.
وعلىٰ التَّكبير في الخطبة بوَّب جماعة كثيرة من أهل الحديث في مصنَّفاتهم، ولم يذكروا إلَّا التَّـكبير عن السَّلف, ولم يذكروا عن أحد أنـَّه خالف، و لم يمرّ بي بعد بحثٍ طويل وسؤال لإخواني من طلبة العلم عن أحد من السَّلف ولا الأئمَّة المتقدِّمين أنـَّه قال بخلاف ذلك.
Membuka khutbah Ied dengan takbir juga merupakan judul bab yang diberikan oleh banyak ulama hadits dalam berbagai karya mereka. Mereka tidaklah menyebutkan amalan salaf dalam masalah ini kecuali takbir. Mereka juga tidak menyebutkan adanya ulama salaf yang memiliki pendapat yang lain dalam masalah ini. Setelah lama menelaah dan bertanya, belum kami jumpai adanya satu ulama salaf atau ulama dari generasi mutaqaddimin yang menyelisihi hal ini.
Sumber:
http://islamancient.com/articles,item,803.html
Assalamu`alaikum
Bagaimana bila pada khutbah pertama dimulai dengan takbir 7 kali dan khutbah kedua dengan takbir 5 kali sebagaimana dalam shalat `Id dan apakah juga antara khutbah pertama dan kedua dipisahkan dengan duduk sabagaimana khutbah Jum`at serta benarkah ada hadits shahih menjelaskan bahwa Rasulullah saat berkhutbah `Id membolehkan para jamaah boleh mendengarkan atau mempersilahkan pulang karena kejadian ini benar2 terjadi di tempat ana saat shalat Idul Adha? Mohon penjelasan ustadz.
Ustadz ana pernah membaca artikel bahwa khutbah ied hanya satu kali tidak sebagaimana khutbah jumat. Sedangkan apa yang disampaikan diatas ada khutbah pertama dan kedua. Yang shohih khutbah ied itu satu atau dua kali?
Assalamu’alaikum
Ustadz, ana ragu mana yang benar, apakah khutbah sholat ied itu sama dengan khutbah jumat yaitu dua kali ataukah hanya satu kali.? Karena dari artikel ini:
http://almanhaj.or.id/content/1175/slash/0 dikatakan tidak ada riwayat yang shahih tentang khutbah id yg dua kali. tapi dari artikel antum https://ustadzaris.com/khutbah-ied-dimulai-dengan-takbir khutbah id nya dua kali,,. Mohon penjelasannya syukron,.
Ustadz, afwan, sebagai penuntut ilmu yang masih pemula, ana sering dibuat bingung dengan isi artikel di blog ini. Hal tersebut ana pikir karena artikelnya yang masih raw (mentah), yaitu menyajikan berbagai pendapat ulama, atau terjemahan dari artikel tulisan `ulama, tapi tanpa ada penjelasan tambahan dari ustadz Aris.
Kalau ana boleh saran, di artikel2 yang berpotensi menimbulkan kesalahpahaman dan kebingungan, ustadz Aris memberi tambahan penjelasan agar artikel2 ini tidak jadi fitnah bagi pembaca yang masih awam.
Pembaca blog ini kan tidak hanya penuntut ilmu yang sudah advance saja, tapi orang awampun sangat dimungkinkan untuk ikut membaca.
Jazakallahu khairan atas ilmu yang telah ustadz Aris berikan selama ini.
#mustava
Tolong hal-hal yang membingungkan anda anda sampaikan kepada saya melalui halaman ‘tanya ustadz’ biar saya bisa membantu kebingungan anda.
Tentang jumlah khutbah I’ed sekali atau dua kali ?
Bisa dilihat di : http://www.islamqa.com/ar/ref/67942
Sedangkan Ibnul Mundzir dan Ibnu Hazm rahimahumallah menukil adanya ijma’ bahwa jumlah khutbah i’ed dua kali
Bisa dilihat di : http://www.ahlalhdeeth.com/vb/archive/index.php/t-67501.html
Wallahua’lam
Tambahan
Syaikh Shalih Al Fauzan ditanya :
السؤال: أحسن الله إليكم صاحب الفضيلة، هذا سائل يقول: هل للخطبتين في صلاة العيد أصل من السنة أم أنه يكتفى فيها بواحدة؟
Pertanyaan : Apakah dua khutbah saat shalat i’ed memiliki dalil dari as sunnah atau cukup sekali khutbah ?
الجواب : الذي عليه أكثر أهل العلم أنها خطبتان، هذا هو الذي عليه أكثر أهل العلم، وهو أتم وأكمل بلا شك من الخطبة الواحدة
Jawab : Yang menjadi pendapat mayoritas ulama’ adalah bahwa khutbah i’ed itu dua kali. Inilah yang dipilih oleh mayoritas ulama’. Dan tidak diragukan bahwa khutbah i’ed dua kali ini lebih sempurna dari pada khutbah i’ed sekali.
#yahya
Sumber fatwa Syaikh Shalih al Fauzan di mana mas yahya?
Maaf, sumbernya kelewat ustadz
Bisa dilihat di : http://www.alfawzan.af.org.sa/index.php?q=node/11114