Tanya:
“Tolong jelaskan maksud firman Allah
مَنْ كَفَرَ بِاللَّهِ مِنْ بَعْدِ إِيمَانِهِ إِلَّا مَنْ أُكْرِهَ وَقَلْبُهُ مُطْمَئِنٌّ بِالْإِيمَانِ
Yang artinya, “Barangsiapa yang kafir kepada Allah sesudah Dia beriman (dia mendapat kemurkaan Allah), kecuali orang yang dipaksa kafir padahal hatinya tetap tenang dalam beriman (dia tidak berdosa)” (QS an Nahl:106)!”.
Jawab:
Dalam ayat di atas Allah menjelaskan bahwa barang siapa yang kafir kepada Allah setelah dulunya beriman maka dia mendapat murka dari Allah dan siksa yang besar. Hal itu dikarenakan dia lebih menyukai dunia dibandingkan dengan akherat. Kafir kepada Allah dalam hal ini mencakup beberapa hal:
1. kafir kepada Allah dengan sengaja dan serius
2. kafir kepada Allah karena mengejek dan main-main
3. kafir kepada Allah karena merasa takut
4. kafir kepada Allah karena dipaksa namun hatinya merasa mantep dengan kekafiran
Hal-hal di atas berstatus sebagai kekafiran karena Allah tidak memberian pengecualian kecuali orang yang kafir karena dipaksa sedangkan hatinya mantep dengan keimanan. Sedangkan selainnya adalah kekafiran karena pelakunya dinilai lebih menyuai kehidupan dunia dari pada akherat.
Siapa yang kafir dengan sengaja dan serius maka dia lebih memilih dunia daripada akherat. Siapa yang kafir karena guyon maka dia adalah orang yang lebih mengutamakan dunia dibandingkan akherat. Siapa yang memilih kafir karena rasa takut maka dia telah mengutamakan dunia daripada akherat. Siapa yang kafir karena dipaksa dan hatinya mantep dengan kekafiran maka dia dinilai lebih mencintai dunia dari pada akherat.
ذَلِكَ بِأَنَّهُمُ اسْتَحَبُّوا الْحَيَاةَ الدُّنْيَا عَلَى الْآَخِرَةِ وَأَنَّ اللَّهَ لَا يَهْدِي الْقَوْمَ الْكَافِرِينَ
Yang artinya, “Yang demikian itu disebabkan karena Sesungguhnya mereka mencintai kehidupan di dunia lebih dari akhirat, dan bahwasanya Allah tiada memberi petunjuk kepada kaum yang kafir” (QS An Nahl:107).
Allah tidak memberi hidayah kepada mereka karena kekafiran dan kesesatan mereka.
Tanya:
“Ada orang yang berpendapat bahwa pemaksaan untuk mengucapkan ucapan kekafiran itu beda dengan pemaksaan untuk melakukan kekafiran. Menurut orang tersebut ayat di atas hanya terkait dengan pemaksaan untuk mengucapkan perkataan kekafiran sedangkan perbuatan kekafiran maka pemaksaan bukanlah alasan yang bisa diterima. Bagaimanakah pendapat ini?”.
Jawab:
Yang benar tidak ada perbedaan antara ucapan kekafiran dengan perbuatan kekafiran selama ada pemaksaan yang menghilangkan pilihan. Misalnya ada orang yang meletakkan pedang di leher kita lalu mengatakan sujudlah kepada berhala jika tidak maka kau akan kubunuh.
Akan tetapi seorang muslim yang dipaksa untuk melakukan perbuatan kekafiran hendaknya meniatkan amalnya untuk mendekatkan diri kepada Allah. Misalnya seorang muslim dipaksa untuk bersujud kepada berhala maka ketika melakukan hal tersebut dia berniat untuk bersujud kepada Allah karena orang yang memaksa itu tidaklah bisa memaksa hati. Sehingga nampaknya orang tersebut bersujud kepada berhala padahal hatinya merasa mantap dengan keimanan sehingga dia tidak berdosa karena melakukan perbuatan tersebut.
assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
ustadz,,bisakah seorang muslim itu menjadi kafir atau murtad tanpa dia sadari hingga sampai matinya?
Untuk Muslim
Wa’alaikumussalam wa rahmatullah wa barokatuh
Bisa saja itu terjadi katika dia adalah orang yang jahil mu’ridh/tidak tahu karena tidak mau cari tahu.
assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
ustadz,,bila ada seorang muslim yg meminta bantuan kepada polisi,apakah hal itu merupakan thaghut yang menyebabkan orang itu keluar dari islam?
Untuk Muslim
Wa’alaikumussalam wa rohmatullahi wabarokatuh
Adakah yang mengatakan demikian? Apa alasan dan dalilnya?
ustadz,,apabila ada org murtad lalu dia bertaubat apakah pahala sebelum dia murtad akan kembali ia dapatkan atau benar-benar musnah?
Untuk Makhluk
Ada dua pendapat ulama dalam masalah ini. Pendapat yang kuat, pahala itu akan dia dapatkan kembali.
mengenai thaghut ustadz,,pada dasarnya kn berhukum selain dengan hukum Allah kan sama saja mengeluarkan pelakunya dari Islam jika dia mantap dgn hukum itu namun bila dia tetap mantap dgn syariah Islam tp dia tetap berhukum dgn thaghut dia akan memperoleh dosa besar…berkaitan dgn pertanyaan saya sebelumnya,andai kata kita melaporkan seorang pencuri kepada polisi namun polisi tersebut tidak memberlakukan hukum Islam yakni potong tangan,apakah itu sama saja si pelapor berhukum kepada thaghut ustadz? terima kasih banyak ustadz
Untuk Muslim
Tolong tanyakan kepada yang lain.
saya pernah mengingatkan seseorang muslim kalo haram hukumnya memberi salam kepada orang nasrani karena orang nasrani adalah kafir,,namun orang muslim itu malah menjawab “jgn bilang kafir ah,jgn gitu2 bgt ah”….apakah org muslim yg berkata demikian dikatakan keluar dari islam karena awam dan bodoh dalam masalah aqidah?
Untuk Manusia
Iya, dia telah membatalkan keimanannya.
Dia wajib menghilangkan ‘keawaman’ dirinya sebagaimana dia demikian semangat untuk bersekolah atau cari uang. Kenapa untuk sekolah dan uang demikian semangat mencari namun tidak untuk akidah?
menanggapi jawaban ustadz atas manusia,,,tapi andai kata orang yang mengatakan “jgn bilang kafir ah” itu belum memperoleh iqomatul hujjah klo perkataan dia itu membuat keislamannya batal,,maka dalam hal ini apakah sdh tepat bila vonis kafir jatuh kepadanya?
Untuk Hidup
Tolong baca komentar-komentar saya untuk tulisan ini secara utuh.
menanggapi jawaban ustadz terhadap manusia,,, berarti tidak semua takwil itu dimaafkan y ustadz?bisa jadi takwil itu tetap menjerumuskan pelakunya ke dalam kekafiran y ustadz?
Assalamualaikum ustadz tolong jawab pertanyaa. Saya ya, jika kita sedang mencoba untuk memperbaiki diri(berhijrah kepada allah) tetapi hati dan fikiran selalu mendorong kepada kesesatan seperti memusyrikan allah dan kita merasa bahwa allah jauh sekali dari kita,tetapi kita sendiri melawan itu dengan selalu mengucap istighfar…apakah kita termasuk kafir atau munafik??dan apakah kita dosa spt itu??Apakah Allah akan marah kpd kita?