• Blog
  • Home
  • Rekaman Kajian
    • Kajian Umum
    • Kajian Kitab
      • Kajian Kitab Ahkaamusy-Syitaa’
      • Kajian Kitab Fiqhul-Hasad
  • Subscription
  • Jadwal Kajian Rutin
  • Tanya Ustadz
  • BlogMap
  • About
Tegar Di Atas Sunnah
No Result
View All Result
No Result
View All Result
Tegar Di Atas Sunnah
No Result
View All Result
Home Fiqih

Do’a Qunut Ketika Shubuh

by abduh
17 September 2011
in Fiqih
127
673
SHARES
3.7k
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Tanya:
Assalamu’alaikum Wr Wb
Apakah Rasul baca doa qunut bila shalat shubuh sepanjang hayat? Kapan beliau berqunut? Mohon penjelasan dengan dasar hadits shahih lengkap!

P. Mul 0274 782xxxx

Jawab:

Pertanyaan senada pernah dilayangkan kepada Syeikh Muhammad bin Shalih al Utsaimin.
Beliau ditanya,

“Apakah disyariatkan menggunakan doa qunut witir (yaitu allahummahdini fiman hadaita …) pada rakaat terakhir shalat shubuh?!”

Jawaban beliau,

“Doa qunut witir yang terkenal yang Nabi ajarkan kepada al Hasan bin Ali yaitu allahummahdini fiman hadaita …tidak terdapat dalil yang menunjukkan bolehnya menggunakan doa tersebut untuk selain shalat witir. Tidak terdapat satupun riwayat yang menunjukkan bahwa Nabi berqunut dengan membaca doa tersebut baik pada shalat shubuh ataupun shalat yang lain.
Qunut dengan menggunakan doa tersebut di shalat shubuh sama sekali tidak ada dasarnya dari sunnah Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Sedangkan qunut shubuh namun dengan doa yang lain maka inilah yang diperselisihkan di antara para ulama. Ada dua pendapat dalam hal ini. Pendapat yang paling tepat adalah tidak ada qunut pada shalat shubuh kecuali ada sebab yang terkait dengan kaum muslimin secara umum.

Misalnya ada bencana selain wabah penyakit yang menimpa kaum muslimin maka kaum muslimin disyariatkan untuk berqunut pada semua shalat wajib, termasuk di dalamnya shalat shubuh, agar Allah menghilangkan bencana dari kaum muslimin.
Meski demikian, andai imam melakukan qunut pada shalat shubuh maka seharusnya makmum tetap mengikuti qunut imam dan mengaminkan doanya sebagaimana yang dijelaskan oleh Imam Ahmad dalam rangka menjaga persatuan kaum muslimin.
Sedangkan timbulnya permusuhan dan kebencian karena perbedaan pendapat semacam ini adalah suatu yang tidak sepatutnya terjadi. Masalah ini adalah termasuk masalah yang dibolehkan untuk berijtihad di dalamnya. Menjadi kewajiban setiap muslim dan para penuntut ilmu secara khusus untuk berlapang dada ketika ada perbedaan pendapat antara dirinya dengan saudaranya sesama muslim. Terlebih lagi jika diketahui bahwa saudaranya tersebut memiliki niat yang baik dan tujuan yang benar. Mereka tidaklah menginginkan melainkan kebenaran. Sedangkan masalah yang diperselisihkan adalah masalah ijtihadiah.

Dalam kondisi demikian maka pendapat kita bagi orang yang berbeda dengan kita tidaklah lebih benar jika dibandingkan dengan pendapat orang tersebut bagi kita. Hal ini dikarenakan pendapat yang ada hanya berdasar ijtihad dan tidak ada dalil tegas dalam masalah tersebut. Bagaimanakah kita salahkan ijtihad orang lain tanpa mau menyalahkan ijtihad kita. Sungguh ini adalah bentuk kezaliman dan permusuhan dalam penilaian terhadap pendapat” (Kutub wa Rasail Ibnu Utsaimin 208/12-13, pertanyaan no 772, Maktabah Syamilah).
Pada kesempatan lain, Ibnu Utsaimin mengatakan,

“Qunut dalam shalat shubuh secara terus menerus tanpa ada sebab syar’i yang menuntut untuk melakukannya adalah perbuatan yang menyelisihi sunnah Rasul. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak pernah qunut shubuh secara terus menerus tanpa sebab. Yang ada beliau melakukan qunut di semua shalat wajib ketika ada sebab.

Para ulama menyebutkan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melakukan qunut di semua shalat wajib jika ada bencana yang menimpa kaum muslimin yang mengharuskan untuk melakukan qunut. Qunut ini tidak hanya khusus pada shalat shubuh namun dilakukan pada semua shalat wajib.
Tentang qunut nazilah (qunut karena ada bencana yang terjadi), para ulama bersilang pendapat tentang siapa saja yang boleh melakukannya, apakah penguasa yaitu pucuk pimpinan tertinggi di suatu negara ataukah semua imam yang memimpin shalat berjamaah di suatu masjid ataukah semua orang boleh qunut nazilah meski dia shalat sendirian.
Ada ulama yang berpendapat bahwa qunut nazilah hanya dilakukan oleh penguasa. Alasannya hanya Nabi saja yang melakukan qunut nazilah di masjid beliau. Tidak ada riwayat yang mengatakan bahwa selain juga mengadakan qunut nazilat pada saat itu.
Pendapat kedua, yang berhak melakukan qunut nazilah adalah imam shalat berjamaah. Alasannya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengadakan qunut karena beliau adalah imam masjid. Sedangkan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam sendiri bersabda,

“Shalatlah kalian sebagaimana kalian melihat aku mengerjakan shalat” (HR Bukhari).

Pendapat ketiga, yang berhak melakukan qunut nazilah adalah semua orang yang mengerjakan shalat karena qunut ini dilakukan disebabkan bencana yang menimpa kaum muslimin. Sedangkan orang yang beriman itu bagaikan sebuah bangunan, sebagiannya menguatkan sebagian yang lain.
Pendapat yang paling kuat adalah pendapat ketiga. Sehingga qunut nazilah bisa dilakukan oleh penguasa muslim di suatu negara, para imam shalat berjamaah demikian pula orang-orang yang mengerjakan shalat sendirian.
Akan tetapi tidak diperbolehkan melakukan qunut dalam shalat shubuh secara terus menerus tanpa ada sebab yang melatarbelakanginya karena perbuatan tersebut menyelisihi petunjuk Nabi.
Bila ada sebab maka boleh melakukan qunut di semua shalat wajib yang lima meski ada perbedaan pendapat tentang siapa saja yang boleh melakukannya sebagaimana telah disinggung di atas.
Akan tetapi bacaan qunut dalam qunut nazilah bukanlah bacaan qunut witir yaitu “allahummahdini fiman hadaita” dst. Yang benar doa qunut nazilah adalah doa yang sesuai dengan kondisi yang menyebabkan qunut nazilah dilakukan. Demikianlah yang dipraktekkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Jika seorang itu menjadi makmum sedangkan imamnya melakukan qunut shubuh apakah makmum mengikuti imam dengan mengangkat tangan dan mengaminkan doa qunut imam ataukah diam saja?
Jawabannya, sikap yang benar adalah mengaminkan doa imam sambil mengangkat tangan dalam rangka mengikuti imam karena khawatir merusak persatuan.

Imam Ahmad menegaskan bahwa seorang yang menjadi makmum dengan orang yang melakukan qunut shubuh itu tetap mengikuti imam dan mengaminkan doa imam. Padahal Imam Ahmad dalam pendapatnya yang terkenal yang mengatakan bahwa qunut shubuh itu tidak disyariatkan. Meski demikian, beliau membolehkan untuk mengikuti imam yang melakukan qunut shubuh karena dikhawatirkan menyelisihi imam dalam hal ini akan menimbulkan perselisihan hati di antara jamaah masjid tersebut.
Inilah yang diajarkan oleh para shahabat. Khalifah Utsman di akhir-akhir masa kekhilafahannya tidak mengqashar shalat saat mabit di Mina ketika pelaksanaan ibadah haji. Tindakan beliau ini diingkari oleh para shahabat. Meski demikian, para shahabat tetap bermakmum di belakang Khalifah Utsman. Sehingga mereka juga tidak mengqashar shalat. Adalah Ibnu Mas’ud diantara yang mengingkari perbuatan Utsman tersebut. Suatu ketika, ada yang berkata kepada Ibnu Mas’ud,

“Wahai Abu Abdirrahman (yaitu Ibnu Mas’ud) bagaimanakah bisa-bisanya engkau mengerjakan shalat bersama amirul mukminin Utsman tanpa qashar sedangkan Nabi, Abu Bakar dan Umar tidak pernah melakukannya. Beliau mengatakan, “Menyelisihi imam shalat adalah sebuah keburukan” (Diriwayatkan oleh Abu Daud)”

(Kutub wa Rasail Ibnu Utsaimin 208/14-16, pertanyaan no 774, Maktabah Syamilah).

Tags: doa doa qunutdoa kunutdoa qunutdoa qunut subuhFiqihhukum qunut subuhqunut shubuhshalat
Previous Post

Masalah Jenazah – Wudhu dan Adzan

Next Post

Seputar Akad

Next Post

Seputar Akad

Comments 127

  1. uyab says:
    15 years ago

    Assalamu`alaikum
    ustad apa hukumnya wajib baca doa Qunut saat melaksanakan sholat shubuh ?
    apabila wajib apakah harus dengan mengangkat tangan atau dalam hati saja ?
    terima kasih atas jawabannya

  2. ustadzaris says:
    15 years ago

    utk uyab
    Wa’alaikumussalam
    Tolong baca tulisan di atas.

  3. Fian says:
    14 years ago

    Mohon diperjelas tentang dalil-dalil qunut nazilah? dan kapan Rasulullah SAW melaksanakan qunut nazilah?
    sikap yang benar bila imamnya qunut pada Sholat Subuh adalah mengaminkan doa imam sambil mengangkat tangan dalam rangka mengikuti imam karena khawatir merusak persatuan. Apakah kita juga mesti mengikuti gerak jari imam saat Tahiyad bila tidak sesuai syariat demi menjaga persatuan?

  4. ustadzaris says:
    14 years ago

    #fian
    1. silahkan dibaca di sini:
    http://muslim.or.id/fiqh-dan-muamalah/mengkaji-qunut-nazilah.html
    2. Permasalahan yang anda tanyakan tidak berhubungan dengan menjaga persatuan.

  5. anton says:
    14 years ago

    Assalamu`alaikum
    ustad, bagaimana dengan sikap imam jika shalat subuh dia tidak menggunakan doa qunut dan makmum yg dbelakang menegurny dgn mengucapkan subhanalloh??
     

  6. ustadzaris says:
    14 years ago

    #anton
    terus saja sujud jika dia berkeyakinan bahwa qunut shubuh ratib itu tidak ada tuntunannya.

  7. Yorfi tanjung says:
    14 years ago

    Assalamu’alaikum Ustadz,….. bagaimana sikap kita klo misal gak sengaja dalam perjalanan kita sholat subuh di masjid yg gak sengaja juga di masjid itu ada imam yg sholat subuh pake qunut,..? kalo pengalaman saya,saya cuma ikut angkat tangan aja,ikut mengucapkan Amin,apakah sudah benar sikap saya ? mohon penjelasan,…. Wassalamu’alaikum,…..

  8. ustadzaris says:
    14 years ago

    #tanjung
    bacalah tulisan di atas dengan baik baru bertanya atau berkomentar

  9. Ahmad says:
    14 years ago

    Jazzakaloh khoir, ustadz, tulisan ini membantu saya menjadi lebih tahu tentang Qunut.
     

  10. ikhsan says:
    14 years ago

    Hm…kebanyakan para peserta komentar memang tidak membaca secara keseluruhan keterangan-keterangan yang panjang di atas,…sehingga masih mempertanyakannya lagi di bagian komentar…
    saran : tolong baca dgn teliti, siapa tahu dengan membaca 2 atau 3 kali pertanyaan anda sudah terjawab tanpa harus meminta ustadz mengatakan : “bacalah tulisan di atas dengan baik baru bertanya atau berkomentar”…
     
    Barakallohu fiyk…

  11. andi says:
    14 years ago

    Izin share Ustadz?…

  12. ustadzaris says:
    14 years ago

    #andi
    Silahkan

  13. Abi says:
    14 years ago

    Ustadz, ditempat saya hampir semua yang meng-imam-i shalat subuh selalu pake Qunut. Apakah setiap hari saya harus “manut” sama Imam ?.. sampai kapan ?… bukankah itu sama artinya qunut sudah menjadi kewajiban ?.. Jazzakaloh khoir.

  14. riga says:
    14 years ago

    ini masalah ijtihadiyah atau khilafiyah tadz? syukron

  15. Bahrain says:
    14 years ago

    assalamualaikum, Ustaz
    Mohon penjelasan jika ada berserta dalil2nya mengenai membaca doa qunut di beberapa hari akhir bulan ramadhan waktu solat terawih.
    sekian. wassalam.

  16. eesah says:
    14 years ago

    assalmualkuum…….
    pak ustad apakh bener jika slesai baca doa qunut trus mengusapkn tangan’y
    ke muka itu bisa mMbatalkn solat ?
    tolng jelaskn ea pak,,,,,,,,,,

  17. ustadzaris says:
    14 years ago

    #eesah
    Tidak batal, tapi yang lebih tepat adalah tidak dilakukan

  18. aripin says:
    14 years ago

    Assalamu’alaikum ustad,
    yg jd pertanyaan saya adlah… pndpt imam ahmad qt mengamini Qunut yg di lakukan imam. tp bgymn jk doa’qunut’y salah yaitu imam mbc qunut witir dan dilakukan rutin saat subuh sj, bgymn seharus’y yg di lakukan ma’mum apkh ikut mengamini..? krn 1. doa Qunut yg di pakai tdk sesuai. 2. dilakukan rutin pd subuh sj. dan imam melakukan’y dgn brkyakinan bhw Qunut subuh adlh wajib/ lbh baik di lakukan.

  19. Ridho Amrullah says:
    14 years ago

    Assalammu’alaikum Ustadz,
    Saya tahu kalau qunut subuh itu tidak ada tuntunannya, tetapi bagaimana jika saya setiap waktu subuh setiap hari Imam di masjid selalu baca qunut. Apakah saya harus selalu mengangkat tangan saya dan mengaminkannya ? Apakah jika saya mengambil madzhab hanafi bahwa qunut subuh itu telah di nasikh mansukhkan tidak mengangkat kedua tangan ketika imam qunut itu akan berselisih dengan hadis yang telah ustadz terangkan yaitu “Wahai Abu Abdirrahman (yaitu Ibnu Mas’ud) bagaimanakah bisa-bisanya engkau mengerjakan shalat bersama amirul mukminin Utsman tanpa qashar sedangkan Nabi, Abu Bakar dan Umar tidak pernah melakukannya. Beliau mengatakan, “Menyelisihi imam shalat adalah sebuah keburukan” (Diriwayatkan oleh Abu Daud)”
    Imamnya setiap subuh selalu qunut. Apakah saya harus selalu mengangkat kedua tangan dan mengaminkannya ?
    Syukron

  20. ustadzaris says:
    14 years ago

    #ridho
    Mengapa hal ini anda tanyakan?
    Bukankah tulisan di atas telah menjawab pertanyaan anda

  21. Ridho Amrullah says:
    14 years ago

    Assalammu’alaikum,
    Apakah jika Mengikuti Imam qunut, berarti kita harus hafal doa qunut Pak Ustadz ? Apakah ketika Imam qunut apakah kita hanya mengaminkan, tidak juga membaca qunut. Karena, saya melihat makmum, selain mengaminkan ada juga yang seperti membaca doa qunut sedikit pada saat-saat terakhir doa qunut.
    Syukron,

  22. ustadzaris says:
    14 years ago

    #ridho
    Cukup mengaminkan saja

  23. abu athallah says:
    14 years ago

    assalamualaikum…..saya mau tanya bagaimana dengan yang mengatakan bahwa kita tetap berdiri bersama imam yg qunut itu berarti tdk menyelisihi imam krn tdk ada kewajiban ikut mengangkat tangan pada saat qunut seperti tdk ada kewajiban ikut baca doa qunut atau mengaminkannya….  berbeda arti dengan imam yg suka qunut tetapi satu saat dia terlupa qunut kemudian sujud sahwi maka kita yg tdk qunut hrs ikut sujud sahwi biar tdk menyelisihi imam ….ini lebih cocok untuk contoh yg ustadz terangkan yaitu “Wahai Abu Abdirrahman (yaitu Ibnu Mas’ud) bagaimanakah bisa-bisanya engkau mengerjakan shalat bersama amirul mukminin Utsman tanpa qashar sedangkan Nabi, Abu Bakar dan Umar tidak pernah melakukannya. Beliau mengatakan, “Menyelisihi imam shalat adalah sebuah keburukan” (Diriwayatkan oleh Abu Daud)” maaf sebelumnya ustadz….jazakallahu khoiron

  24. nn says:
    14 years ago

    ass.ustd…
    saya minta maaf sebelumnya u/  pertanyaan saya ini,karena saya masih kurang faham betul dgn tema ini.
    jadi membaca doa qunut secara berkelanjutan dlm solat subuh itu memang tdk ada dasarnya y ustad?waktu itu saya pernah dengar ada seorang guru ngaji yg menyampaikan bahwa kalau kita lupa membaca qunut kita di anjurkan u/ melakukan sujud syahwi?maaf ustd.selama ini saya masih bener2 kurang faham tentang qunut solat subuh ini.
    mohon penjelasannya ustad..syukron.

  25. Ridho Amrullah says:
    14 years ago

    Assalammu’alaikum,
    Pak Ustadz, apakah ketika qunut makmum diharuskan mengangkat tangan untuk mengaminkan ?
    Syukron

  26. ustadzaris says:
    14 years ago

    #ridho
    Seharusnya demikian

  27. ari mustofa says:
    14 years ago

    Assalamu’alaykum warohmatulllohi wabaraokatuhu…yaa ustadz..!Mengenai Do”a qunut,dari penjelasan di atas cukuplah jelas karena di dasari dengan dalil2 yang shohih.permasalahannya sekarang ketika kita di lingkungan yang memakai doa qunut di setiap sholat subuh harus bagaimana sebagai jama’ah??mohon saran supaya tidak menjadi gesekan soal pemahaman,sebelumnya di ucapkan terima kasih….

  28. ari mustofa says:
    14 years ago

    Assalamu’alaykum ya ustadz.Makasih pencerahannya…selama ini kita juga bingung masalah perbedaan di do’a tersebut.dengan dalil yang cukup jelas…semoga kita selalu di jalan sunnahnya amiin..3x

  29. ustadzaris says:
    14 years ago

    #ari
    Ikuti imam. Amini doa qunut Imam

  30. aba al-jauzi rohman says:
    14 years ago

    Assalamu’alaikum Pak ustadz,
    1. jika doa yg dibaca imam adalah “allahummahdini fiman hadaita”dst.apakah makmum juga mengaminkan meskipun itu doa khusus qunut sholat witir?
    2. Jika imam lupa membaca doa qunut tsb. dan ia melakukan sujud sahwi, apakah makmum juga ikut sujud sahwi? Imam beranggapan qunut subuh adalah termasuk salah satu rukun sholat.
    Jazakallahu khoiran katsiiro

  31. ustadzaris says:
    14 years ago

    #aba
    1. ya, tetap mengamini.
    2. jika sujud sahwinya sebelum salam, ya diikuti.

  32. aba al-jauzi rohman says:
    14 years ago

    Maaf pak ustadz saya masih belum paham dgn penjelasan pak ustadz. Syaikh Utsaimin menjelaskan bhw jika doa qunut subuh dilakukan terus menerus tanpa ada sebab, maka perbuatan itu menyalahi sunnah (bid’ah). Di tempat saya sholat, imam terus menerus membaca doa qunut sholat subuh tanpa sebab. Jika makmum  terus menerus mengaminkam imam atau ikut sujud sahwi jika imam lupa baca doa qunut, bukankah makmum tsb. termasuk mendukung mengamalkan bid’ah?
    Jazakallahu khoiran katsiiro

  33. Purwanto says:
    14 years ago

    Bangsa kita pake doa qunut aja banyak musibah apalagi ga pake doa, umat islam di Indonesia emang wara dan welas asih sesama mukmin makanya mereka selalu membacanya setiap hari.
     

  34. aba al-jauzi rohman says:
    14 years ago

    Pak ustadz ARIS, saya sedang menuggu jawaban pak ustadz atas pertanyaan saya di atas. Jawaban Kang PURWANTO yg terdengar naif bisa MENYESATKAN para pembaca.
    Jazakallahu khoiran katsiiro

  35. ustadzaris says:
    14 years ago

    #aba
    Yang benar, qunut shubuh atau tidak itu bukan termasuk dalam bab bid’ah dan tidak.
    namun termasuk dalam bab rajih dan marjuh.
    Terus menerus qunut shubuh adalah pendapat yang marjuh.

  36. aba al-jauzi rohman says:
    14 years ago

    Assalaamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh Pak ustadz,

    Kesimpulan saya dari pernyataan pak ustadz adalah tetap mengaminkan qunut imam (walaupun terus menerus) adalah utk mencegah timbulnya kekhawatiran menyelisihi imam dan menimbulkan perselisihan hati di antara jamaah masjid.

    Pertanyaan saya selanjutnya: Bagaimana jika imam dan jamaah lain tdk mempersalahkan jika ada makmum yg tdk ikut mengaminkan doa qunut imam? Dan itu tlh berlangsung lama, kami tetap akur2 saja. Jazakallahu khairan katsiira.

  37. ustadzaris says:
    14 years ago

    #aba
    tetap dianjurkan untuk mengimani doa qunut imam

  38. ana says:
    14 years ago

    Assalamualaikum wr wb,,
    Ma’af sebelum nya ustad,ana mau nanya kalo sholat subuh sendiri dirumah tetap pake doa qunut?terimakasih sebelum nya,,, wassalam

  39. ustadzaris says:
    14 years ago

    #ana
    Tidak perlu qunut

  40. herbono says:
    14 years ago

    Assalaamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh Pak Ustadz,
    Bagaimana jika imam membaca qunut dalam hati atau dgn suara yg tdk jelas, apakah tetap mengaminkan imam? Jazakallahu khairan katsiira.

  41. ustadzaris says:
    14 years ago

    #herbono
    Jika imam qunut di dalam hati, tidak perlu diamini

  42. fulan says:
    14 years ago

    Sukron kasiron Ustadz

  43. Iman Arif K says:
    14 years ago

    Alhamdulillah

  44. zaid hammad alghoutsy says:
    14 years ago

    assalaamu’alaikum. mohon jawaban pak ustadz
    1. Wali songo sholat subuhnya pake qunut ga?
    2. Kalo pake, Apa pendapat pak ustadz tentang mereka?
     
     
     

  45. ustadzaris says:
    14 years ago

    #zaid
    1. Saya tidak tahu
    2. Jika benar, maka berarti mereka memilih pendapat yang kurang kuat.

  46. ical says:
    14 years ago

    assalamu’alaikum

    Pak ustad jika sholat subuh tidak memakai do’a qunut berdosa tidak?

    Wass

  47. ustadzaris says:
    14 years ago

    #ical
    Tidak dosa

  48. محمد سهلان رشيدى says:
    14 years ago

    Ustadz, tulisannya mohon diperbesar lagi… Tulisan terlalu kecil membuat orang enggan membaca sampai detail… Maaf dan terimakasih.

  49. indra says:
    14 years ago

    assalamu’alaikum
    Mau tanya Pak Ustadz, jk imam mengangkat tangan waktu qunut dan makmum mengamini dng mengangkat tangan kemudian imam membaca doa yg tdk dikeraskan apa makmum boleh menurunkan tangannya atau menunggu imam sampai dengan selesai membaca doa?
    wassalam

  50. yathi says:
    14 years ago

    asslamu’alaikum pak ustadz tapi kenapa setiap q shalat subuh d masjid ato d rumah berjamaah slalu pke qunut pdhal g ada sebab apapun

Previous
Next

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Recommended Stories

Manfaat Bagi Mayit, Kiriman Pahala Baca al-Quran

Manfaat Bagi Mayit, Kiriman Pahala Baca al-Quran

19 December 2015
Tidak Jadi Safar Karena Ramalan Cuaca

Tidak Jadi Safar Karena Ramalan Cuaca

13 February 2015
nama setan asyhab

Asyhab, Nama Setan

15 January 2015

Popular Stories

  • acara 17 agustus

    Hukum Acara Agustusan

    3610 shares
    Share 1444 Tweet 903
  • Ucapan "Alhamdulillah ‘ala Kulli Hal"

    2532 shares
    Share 1013 Tweet 633
  • Apakah Halaman Masjid Termasuk Masjid?

    2509 shares
    Share 1004 Tweet 627
  • Potongan Badan, Dikubur atau Dibuang

    2233 shares
    Share 893 Tweet 558
  • Bulu Wajah

    1899 shares
    Share 760 Tweet 475
Tegar Di Atas Sunnah

Official website ustadz DR. Aris Munandar, MPi.

Bantu dakwah kami berkembang dengan cara share dengan mencantumkan sumber link. Jazakumullah khairan

Recent Posts

  • Selamat Idul Fitri 1444 H / 2023 M
  • Pernikahan Sebagai Tanda Kekuasaan Allah
  • 60 Amalan Shalih yang Bisa Dilakukan di Bulan Ramadhan

Categories

  • Adab
  • Aqidah
  • Bimbingan Islam
  • Fiqih
  • Info
  • Kajian Audio
  • Keluarga
  • Kisah
  • Konsultasi
  • Manhaj
  • Mu'amalah
  • Nasehat
  • Puasa
  • Ramadhan
  • Blog
  • Home
  • Rekaman Kajian
  • Subscription
  • Jadwal Kajian Rutin
  • Tanya Ustadz
  • BlogMap
  • About

© 2025 JNews - Premium WordPress news & magazine theme by Jegtheme.

No Result
View All Result
  • Blog
  • Home
  • Rekaman Kajian
    • Kajian Umum
    • Kajian Kitab
      • Kajian Kitab Ahkaamusy-Syitaa’
      • Kajian Kitab Fiqhul-Hasad
  • Subscription
  • Jadwal Kajian Rutin
  • Tanya Ustadz
  • BlogMap
  • About

© 2025 JNews - Premium WordPress news & magazine theme by Jegtheme.