Hukum Tanda Bulan Sabit yang Terletak di Menara Adzan
تسائلنا مع بعض العمال والوافداين الى بلادنا فى موضوع الأهله التى توضع على المآذن (المنائر)كيف وضعها فى بلادهم فاجابوا قائلين إنها توضع فى بلادنا على معابد النصارى وقباب القبور المعضمة افتونا جزاكم الله خيرا والحالة هذه عن وضعها على مآذن مساجد المسلمين؟
Teks pertanyaan, “Kami berdiskusi bersama para pekerja yang didatangkan ke negeri kami tentang bulat sabit yang diletakkan di menara masjid di negeri kami. Bagaimana dengan kondisi di negeri mereka. Jawaban mereka simbol bulan di negeri mereka diletakkan di gereja dan kubah kubur-kubur yang diagungkan. Setelah mengetahui kondisi di atas berilah kami fatwa mengenai hukum meletakkan simbol bulan sabit di menara adzan masjid-masjid kaum muslimin”.
أما وضع الهلال على القبور المعظمة فقد ذكر الشيخ عبد اللطيف بن عبد الرحمن بن حسن عن شيخ الاسلام ابن تيمية -رحمهم الله-10/243 من الدررالسنية مانصها:
Jawaban Syaikh Muhammad bin Shalih al Utsaimin, “Mengenai meletakkan simbol bulan sabit pada kubah kubur-kubur yang diagungkan pernah dibahas oleh Syaikh Abdul Lathif bin Abdurrahman bin Hasan dalam al Durar al Saniyah jilid 10 hal 243 dengan mengutip pernyataan Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah sebagaimana berikut ini:
“وعمار مشاهد المقابر يخشون غير الله،ويرجون غير الله ،جتى إن طائفة من ارباب الكبائر الذين لا يتحاشون فيما يفعلونه من القبائح إذا راى أحدهم قبة الميت ،أو الهلال الذى على رأس القبة خشى من فعل الفواحش ،ويقول أحدهم لصاحبه :ويحك هذا هلال القبة .فيخشون المدفون تحت الهلال ،ولايخشون الذى خلق السموات والأرض وجعل أهلة السماء مواقيت للناس والحج)أنتهى
Orang-orang yang memakmurkan kubur merasa takut kepada selain Allah dan menggantungan harapan kepada selain Allah sampai-sampai sejumlah pelaku maksiat yang sudah tidak lagi sungkan-sungkan untuk melakukan berbagai keburukan ketika melihat kubah yang dibangun di atas kubur atau simbol bulan sabit yang berada di atas kubah kubur mereka merasa takut untuk melakukan kemaksiatan. Salah satu mereka berkata kepada kawannya, ‘Celaka, ada tanda bulan sabit di atas kubah makam’. Mereka merasa takut terhadap mayit yang dimakamkan di bawah tanda bulan sabit namun mereka tidak merasa takut kepada pencipta langit dan bumi. Dialah zat yang menjadikan bulan sabit sebagai tanda waktu untuk manusia dan untuk pelaksanaan ibadah haji. Sekian kutipan dari al Durar al Saniyah.
وأما وضع الهلال على معابد النصارى فليس ببعيد لكن قد قيل :إنهم يضعون على معابدهم الصلبان والله أعلم
Adanya tanda bulan sabit di gereja bukanlah suatu yang mustahil. Namun ada yang mengatakan bahwa orang-orang nasrani meletakkan tanda salib pada gereja-gereja mereka.
لكن وضع الأهلة على المنابر كان حادثا فى أكثر أنحاء المملكة وقد قيل :إن بعض المسلمين الذين قلدوا غيرهم فيما يصنعونه على معابدهم وضعوا الهلال بإزاء وضع النصارى الصليب على معابدهم ،كما سمو دور الإسعافات الأسعافات للمرضى (الهلال الأحمر )بإزاء تسمية النصارى لها ب(الصليب الأحمر)
Adanya tanda bulan sabit di menara masjid adalah realita di berbagai penjuru KSA. Ada yang menjelaskan bahwa sebagian kaum muslimin yang suka meniru perbuatan orang nasrani di gereja-gereja mereka memasang tanda bulan sabit sebagai saingan bagi orang-orang nasrani yang memasang salib di gereja-gereja mereka. Hal ini persis dengan penamaan bulan sabit merah untuk tempat pertolongan pertama bagi orang-orang yang sakit sebagai saingan untuk istilah palang merah milik orang-orang nasrani.
وعلى هذا فلا ينبغى وضعة الأهلة على رؤوس المنارات من أجل هذه الشبهة ،ومن اجل إضاعة المال والوقت أنتهى
Berdasarkan uraian di atas maka tidak sepantasnya memasang tanda bulan sabit di puncak menara masjid menimbang
a. asal muasalnya yaitu meniru adanya tanda salib di gereja.
b, pemasangan tanda hilal di menara masjid hanya buang-buang harta dan waktu”.
Sumber:
Majmu Fatawa wa Rasail Muhammad bin Shalih al Utsaimin jilid 16 hal 177-178 terbitan Dar al Tsuraya Riyadh cetakan kedua 1426 H.
Artikel www.ustadzaris.com
Assalmu`alaikum
Ustadz Aris ana minta izin mempublikasikannya dengan perubahan judul saja dari bulan-sabit-di-masjid menjadi Hukum Tanda Bulan Sabit yang Terletak di Menara Adzan di tulisan catatan facebook ana tapi isi materinya Insya Allah sama dan mirip dengan artikel Ustadz Aris Munandar di atas.
Revisi: setelah ana timbang2 kembali sebaiknya menggunakan judul asli dari ustadzaris.com saja untuk memudahkan para pembaca di tulisan saya bila ada yang melihat di sumber aslinya. Jazakallah atas izinya dan jawaban dari pertanyaan ana beberapa waktu lalu.
Begini, anjuran berjenggot dan menyemir rambut diantaranya untuk menyelisihi non-muslim, membuat perbedaan dg mereka. Jika begitu, alasan memasang bulan sabit untuk menyelisihi salib apakah dibenarkan? mohon dijelaskan dan dikoreksi jika salah. syukron
Mohon dikoreksi kalau salah,
Setahu saya tanda bulan sabit menunjukan daerah Pusat Islam ( Mesopotamia (Irak-Iran), Syam , Mekah, Madinah dan Mesir), sehingga penguasa Islam pada zaman dulu menggunakan tanda bulan sabit sebagai identitas negara islam. Di daerah pusat Islam ini telah menjadi daerah perebutan kekuasaan sejak sebelum Masehi, sehingga penguasaan daerah tersebut menunjukan kekuatan riil umat islam.
#Hamba
Andai yang anda katakan itu benar hal tsb tetap bukanlah alasan untuk menyandarkan ke dalam Islam sesuatu yang tidak pernah diajarkan oleh Rasulullah.
Maaf ustadz, adakah ulama yang berpendapat berbeda (membolehkan) dengan syaikh Utsaimin mengenai hal ini,.? / apakah ada khilaf di dalamnya,.?
#abu
Saya belum tahu