Tegar Di Atas Sunnah
No Result
View All Result
  • Home
  • Kajian
    • Kajian Kitab
    • Kajian Umum
  • Jadwal Kajian Rutin
  • Tanya Ustadz
  • About
SUBSCRIBE
  • Home
  • Kajian
    • Kajian Kitab
    • Kajian Umum
  • Jadwal Kajian Rutin
  • Tanya Ustadz
  • About
No Result
View All Result
No Result
View All Result
Home Aqidah

Bila Muslim Berbuat Kemusyrikan

4 August 2013
Reading Time: 4 mins read
7
589
SHARES
3.3k
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Berikut ini adalah transkip dan terjemah dari salah satu bagian ceramah Syeikh Abdul Aziz ar Rais. Materi ini beliau sampaikan pada tanggal 2 Jumadil Ula 1428 H di salah satu masjid di Uni Emirat Arab. Judul ceramah beliau adalah at Tahdzir min al Ghuluw fit Takfir (Peringatan dari Sikap Berlebih-lebihan dalam Memberikan Vonis Kafir. Pada menit 57:47 sampai 1:02:55 beliau membahas salah satu sebab yang menjerumuskan seseorang dalam kekafiran. Lengkapnya adalah sebagai berikut.
Dalam bagian ini beliau membahas status seorang muslim yang melakukan kemusyrikan seperti memberi sesaji untuk selain Allah. Orang semacam ini apakah masih kita nilai sebagai seorang muslim sehingga sah shalat berjamaah yang kita lakukan dengan bermakmum kepadanya dan hewan yang dia sembelih. Ataukah orang semacam ini dinilai sebagai orang musyrik sehingga kita tidak boleh bermakmum kepadanya dan tidak boleh memakan hewan sembelihannya.

الدافع السادس: و ذكره ابن القيم في مفتاح دار السعادة و ذكره في مدارج السالكين الآ و هو الجهل. الجهل سبب من أسباب الكفر لكن انتبه في حق من لم يدخل في الإسلام لو أن يهوديا أو نصرانيا لم يدخل في الإسلام جهلا بالإسلام هل يعتبر مسلما؟ لا يعتبر مسلما, يعتبر كافرا.

Syeikh Abdul Aziz ar Rais mengatakan, “Sebabnya kekafiran yang keenam adalah apa yang disebutkan oleh Ibnul Qoyyim dalam kitab beliau, Miftah Dar al Sa’adah dan Madarij al Salikin yaitu kebodohan. Kebodohan tentang agama adalah salah satu sebab kekafiran akan tetapi- ingat- untuk orang yang tidak masuk ke dalam Islam. Artinya jika ada orang Yahudi atau Nasrani yang tidak masuk Islam karena tidak tahu (bodoh) dengan Islam maka apakah dia dinilai sebagai seorang muslim? Jawabannya tentu dia tidak dianggap sebagai seorang muslim namun dianggap sebagai orang kafir.

قال تعالى: و إن أحد من المشركين استجارك فأجره حتي يسمع كلام الله. سماه مشركا قبل أن يسمع كلام الله. هذا هو كافر أصلي.

Allah berfirman (yang artinya), “Dan jika ada seorang musyrik yang meminta perlindungan kepadamu maka lindungilah dirinya sehingga dia bisa mendengar firman-firman Allah” (QS at Taubah:6).

و خرج مسلم من حديث أبي هريرة, قال – صلي الله عليه و سلم-: والذي نفسي بيده لا يسمع بي يهودي و لا نصراني ثم لم يؤمن بي إلا أدخله الله النار.

Diriwayatkan oleh Muslim dari Abu Hurairah, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, “Demi zat yang jiwaku ada di tangan-Nya tidak ada seorang pun Yahudi ataupun Nasrani yang mendengar keberadaanku kemudian dia tidak beriman kepadaku kecuali pasti Allah akan memasukkannya ke dalam neraka”.

سماه يهوديا و نصرانيا و حكم عليه بالنار الذي سمع به. أما الذي لم يسمع به فلم يحكم عليه بالنار و هو يهودي و نصراني. فانتبه إلي هذا الأمر المهم, كل من لم يدخل الإسلام من اليهود و النصاري و المجوسيين وغيرهم, هم كفار حتي و لو كانوا جهالا. لكن, هل هم في النار أم لا؟ هذا أمره إلي الله. هو يمتحن يوم القيامة. أما من يسمع بدين الرسول و عرف و أصر علي كفره فمصيره النار. أما من لا فمصيره إلي الله يمتحنه الله يوم القيامة.

Dalam hadits di atas, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam telah menyebut orang tersebut sebagai Yahudi atau Nasrani dan beliau vonis dengan neraka jika dia telah mendengar keberadaan Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam. Sedangkan non muslim yang belum mendengar dakwah Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam tidak beliau vonis dengan neraka namun tetap disebut sebagai Yahudi atau Nasrani. Perhatikanlah perkara yang penting ini yaitu bahwa semua orang yang tidak masuk Islam baik Yahudi, Nasrani, Majusi ataupun yang lainnya adalah orang kafir meski mereka itu bodoh/tidak mengerti tentang Islam. Akan tetapi apakah orang semacam ini di neraka atau tidak maka itu sepenuhnya terserah Allah. Allah akan menguji mereka pada hari Kiamat. Sedangkan orang yang telah mendengar dan mengenal Islam namun tetap bertahan dalam kekafirannya maka tempat kembalinya adalah neraka. Sedangkan orang yang tidak mengenal Islam maka tempat kembalinya di Akherat itu terserah Allah. Allah akan mengujinya pada hari Kiamat nanti.

إذا قال: والذي نفسي بيده لا يسمع بي يهودي و لا نصراني ثم لم يؤمن بي إلا أدخله الله النار. معناه أن من لم يسمع بي ليس كذلك.

Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam mengatakan, “Demi zat yang jiwaku ada di tangan-Nya tidak ada seorang pun Yahudi ataupun Nasrani yang mendengar keberadaanku kemudian dia tidak beriman kepadaku kecuali pasti Allah akan memasukkannya ke dalam neraka”. Artinya orang yang belum pernah mendengar dakwah Nabi itu nasibnya tidaklah demikian.

بإجماع أهل العلم ليس المراد مجرد السماع من غير الفهم, كما حكا الشيخ إسحاق بن عبد الله بن حسن. و إنما المراد السماع المصحوب بالفهم.

Para ulama bersepakat bahwa yang dimaksud dengan ‘mendengar’ dalam hadits ini bukanlah semata-mata mendengar yang tidak diiringi dengan kepahaman. Ijma ini diceritakan oleh Syeikh Ishaq bin Abdullah bin Hasan. Sehingga yang dimaksud dengan ‘mendengar’ di sini adalah mendengar yang diiringi dengan kepahaman.

لذلك إذا جاء مسلم إلي رجل لا يعرف لغة العربية و قرأ عليه القرآن و شرح عليه الإسلام و لكن لا يفهم ما يقول, هل سمعه هذا الكافر؟ سمعه لكن لا يصحب السماع فهم .إذا المراد السماع المصحوب بالفهم, لكن ما الفهم المراد؟ هل المراد لا بد أن يفهم فهم أبي بكر و عمر؟ هذا لم يكن به أحد. و إنما المراد أن يفهم فهما يدرك به الخطاب.

Oleh karena itu, jika ada seorang muslim yang menemui orang kafir yang tidak tahu menahu tentang bahasa Arab lalu dia bacakan kepada orang kafir tersebut al Qur’an dan dia jelaskan kepadanya ajaran Islam dengan bahasa Arab, maka tentu orang kafir tersebut tidak faham dengan apa yang dikatakan oleh si muslim. Apakah orang kafir ini dinilai telah ‘mendengar’? Orang kafir tersebut telah mendengar namun ‘mendengarnya’ tidak diiringi dengan kepahaman. Jadi mendengar yang dimaksudkan adalah mendengar yang diiringi dengan kepahaman. Akan tetapi kepahaman seperti apakah yang dimaksudkan dalam hal ini? Apakah yang dimaksudkan adalah kepahaman sebagaimana kepahaman Abu Bakar dan Umar? Tentu tidak ada orang yang bisa semacam ini. Kepahaman yang dimaksudkan adalah memahami makna perkataan yang disampaikan kepadanya.

هذا في حق من؟ في حق اليهود و النصراني. لأن أمره إلي الله. هو الذي سيدخله النار أو لا يدخله النار. الله أعلم به. و إنما الإشكال يأتي فيما بعد هذا. و هو الرجل المسلم الذي تلبس بالكفر أو الشرك جهلا. هل يعتبر مشركا أو كافرا؟

Ketentuan ini berlaku untuk Yahudi dan Nasrani karena nasib akhir mereka itu terserah kehendak Allah. Allahlah yang akan memasukkan mereka ke dalam neraka atau tidak memasukkan mereka ke dalam neraka. Allahlah yang lebih tahu. Namun yang jadi masalah adalah perkara berikut ini yaitu seorang muslim yang melakukan kekafiran atau kemusyrikan karena tidak tahu. Apa orang semacam ini dinilai musyrik ataukah kafir?

مثل هذه المسألة اختلف فيها علماء عصرنا علي القولين. و ذكر الإمام عبد العزيز بن عبد الله بن بازو الإمام محمد بن صالح العثيمن و العلامة المحدث مقبل بن الهادي الوادعي و العلامة المحدث عبد المحسن العباد إن في هذه المسألة قولين عند أهل السنة. و هي من المسائل الإجتهادية.

Masalah ini diperselisihkan oleh para ulama di zaman ini. Ada dua pendapat dalam masalah ini. Imam Abdul Aziz bin Baz, Imam Muhammad Sholih al Utsaimin, Allamah Muhaddits Muqbil bin Hadi al Wadi’i dan Allamah Muhaddits Abdul Muhsin al Abbad menyebutkan bahwa ahli sunnah memiliki dua pendapat dalam masalah ini. Jadi masalah ini termasuk masalah ijtihadi.

هذا أهم ما ينبغي أن نعرفه لأن للأسف قد حصل النزاع الكثير بين إخواننا في العذر بالجهل و عدم العذر بالجهل.

Inilah yang paling penting untuk kita ketahui karena sangat disayangkan terdapat perselisihan yang berkepanjangan di antara saudara-saudara kita, sesama ahli sunnah tentang apakah pelaku kemusyrikan karena tidak tahu itu dimaafkan ataukah tidak.

و الذي يهمني أن تفهم أن في المسألة قولين عند أهل السنة فعلي هذا لا ينبغي لك أن لا تشنع علي و لا ينبغي لي أن أشنع عليك. ندرسها كأي مسألة من غير ولاء ولا براء عليه, من غير حب و بغض فيها. فهي من جملة مسائل أهل العلم الاجتهادية كما نص علي هذا من تقدم ذكر أسمائهم.

Yang paling penting adalah anda mengerti bahwa dalam masalah ini terdapat dua pendapat di antara para ulama ahli sunnah. Karena itu tidak layak bagi anda untuk mencelaku dan tidak layak bagiku untuk mencela anda. Hendaknya kita kaji permasalahan ini sebagaimana permasalahan-permasalahan yang lain, tidak dijadikan sebagai tolak ukur kawan dan lawan atau tolak ukur cinta dan benci. Masalah ini adalah bagian dari masalah ijtihadi yang diperselisihkan oleh para ulama sebagaimana penegasan para ulama yang nama-nama mereka telah disebutkan di atas.

لأجل هذا لن أذكر المسألة, مسألة هل الجهل مانع من تكفير المعين حتي لا ندخل في النزاعات اشتغل فيها الكثيرون لكن يهمني أهم شيء أن تفهم أن في المسألة قولين عند أهل السنة. فلا ينبغي أن نشغل أنفسنا فيها.

Oleh karena itu, saya tidak akan membahas masalah ini yaitu masalah apakah ketidaktahuan itu termasuk faktor penghalang vonis kafir untuk individu tertentu ataukah tidak sehingga kita tidak masuk dalam kancah sengketa yang telah menyibukkan banyak orang. Namun yang paling penting adalah anda mengerti bahwa dalam masalah ini ada dua pendapat di antara kalangan ahli sunnah. Oleh sebab itu, janganlah kita menyibukkan diri kita dalam masalah ini”.

Tags: AqidahmusyrikSyirik
Previous Post

Menyikapi Pajak dengan Bijak

Next Post

Kaedah Seputar Beda Pendapat

Related Posts

Manfaat Bagi Mayit, Kiriman Pahala Baca al-Quran
Aqidah

Manfaat Bagi Mayit, Kiriman Pahala Baca al-Quran

19 December 2015
Beda Musyrik dengan Kafir
Aqidah

Beda Musyrik dengan Kafir

13 February 2015
Tidak Jadi Maksiat Karena Manusia
Aqidah

Tidak Jadi Maksiat Karena Manusia

13 February 2015
Tidak Jadi Safar Karena Ramalan Cuaca
Aqidah

Tidak Jadi Safar Karena Ramalan Cuaca

13 February 2015
nama setan asyhab
Aqidah

Asyhab, Nama Setan

15 January 2015
Next Post

Kaedah Seputar Beda Pendapat

Dasi Menurut Ibnu Utsaimin

Comments 7

  1. Ibnu Shalih says:
    13 years ago

    Assalaamu’alaykum
    Jazaakallahu khair…
    Ana mau tanya, Ustadz,  manakah diantara dua pendapat tersebut yang rajih, setahu ana dari artikel diatas belum disebutkan…Dan tolong sebutkan pula, apa alasan rajihnya pendapat tersebut…

  2. ustadzaris says:
    13 years ago

    Wa’alaikumussalam
    Saya sudah pernah menyebutkan pendapat yang paling kuat-insya Allah- dalam masalah ini di kolom komentar di situs ini. Tolong dilacak.

  3. muslim says:
    13 years ago

    Ustadz, semua orang musyrik itu masuk neraka, kalau tidak masuk neraka mana dalilnya? sedangkan di dalam al-qur’an banyak sekali ayat2 yang menyatakan bahwa orang2 musyrik itu akan digiring ke neraka bersama pemimpin2 mereka.  Karena sebenarnya fitrah manusia adalah lurus akan tetapi orang tua merekalah yang menjadikan mereka yahudi atau majusi, dan manusia dikaruniai Allah akal dan hati tetapi tidak mereka pergunakan dan Allah menutup hati dan pendengaran mereka. disamping itu Allah berjanji untuk memenuhi nereka jahannam dengan jin dan manusia. Wallahu a’lam

  4. ustadzaris says:
    13 years ago

    untuk muslim
    Benar, orang yang musyrik dan mati sebagai musyrik maka dia kekal di neraka.

  5. muslim says:
    13 years ago

    ustadz,,bgmn hukumnya menggunakan gelas atau kaos yg ada tulisan dan gambar2 bintang zodiak seperti misalnya gemini,cancer,dll…tp sama sekali tujuan menggunakan pakaian atau gelas itu bukan karena gambarnya atau tulisannya

  6. ustadzaris says:
    13 years ago

    #muslim
    Kalo gambar makhluk bernyawa, tidak boleh.
    Jika bukan itu boleh selama tidak menimbulkan salah faham.
    Jika bisa menimbulkan salah faham maka wajib dijauhi.

  7. Bapaknya Shofa says:
    12 years ago

    Bismillah.
    Afwan Ustadz, apakah sudah ada artikel yang membahas perbedaan makna istilah musyrikin dan kafirin?
    Jika belum, apa perbedaan pengertian kedua istilah tersebut?
    Jazakallah khair.

Recommended Stories

Manfaat Bagi Mayit, Kiriman Pahala Baca al-Quran

Manfaat Bagi Mayit, Kiriman Pahala Baca al-Quran

19 December 2015
Tidak Jadi Safar Karena Ramalan Cuaca

Tidak Jadi Safar Karena Ramalan Cuaca

13 February 2015
nama setan asyhab

Asyhab, Nama Setan

15 January 2015

Popular Stories

  • acara 17 agustus

    Hukum Acara Agustusan

    1666 shares
    Share 666 Tweet 417
  • Ucapan "Alhamdulillah ‘ala Kulli Hal"

    1462 shares
    Share 585 Tweet 366
  • Bulu Wajah

    1437 shares
    Share 575 Tweet 359
  • Apakah Halaman Masjid Termasuk Masjid?

    1417 shares
    Share 567 Tweet 354
  • Fikih Ciuman …

    1270 shares
    Share 508 Tweet 318
Tegar Di Atas Sunnah

Official website ustadz DR. Aris Munandar, MPi.

Bantu dakwah kami berkembang dengan cara share dengan mencantumkan sumber link. Jazakumullah khairan

Recent Posts

  • Selamat Idul Fitri 1444 H / 2023 M
  • Pernikahan Sebagai Tanda Kekuasaan Allah
  • 60 Amalan Shalih yang Bisa Dilakukan di Bulan Ramadhan

Categories

  • Adab
  • Aqidah
  • Bimbingan Islam
  • Fiqih
  • Info
  • Kajian Audio
  • Keluarga
  • Kisah
  • Konsultasi
  • Manhaj
  • Mu'amalah
  • Nasehat
  • Puasa
  • Ramadhan
Currently Playing

© 2022 Ustadzaris.com - Developed By TIM IT Cyber Dakwah.

No Result
View All Result
  • Home
  • Tanya Ustadz
  • About

© 2022 Ustadzaris.com - Developed By TIM IT Cyber Dakwah.