الحامل والمرضع، فإن الحامل والمرضع من أهل الأعذار إذا كان صومها يشق مع الحمل أو مع الإرضاع بحيث لا تستطيع أن ترضع ولدها أو أنها تتعب تعباً شديداً مع الصيام وإرضاع ولدها فإن لها أن تفطر
Syaikh Dr Abdul Aziz ar Rais mengatakan, “Wanita hamil dan menyusui itu termasuk orang yang mendapat keringanan dalam hal puasa.
Jika puasa dalam kondisi hamil atau menyusui itu memberatkannya. Yang dimaksud dengan memberatkannya adalah tidak bisa menyusui atau merasa capek luar biasa jika berpuasa sambil tetap menyusui anak. Dalam kondisi demikian, boleh bagi wanita hami dan menyusui untuk tidak berpuasa.
وأصح أقوال أهل العلم كما ذهب إلى هذا القاسم بن محمد وإسحاق بن راهويه وجمعٌ من أهل العلم وأفتى به اثنان من صحابة رسول الله صلى الله عليه وسلم أنها تُفطر ولا تقضي وتُطعم عن كل يوم مسكيناً هذا أصح أقوال أهل العلم
Pendapat ulama yang paling kuat dalam masalah ini, wanita hamil dan menyusui itu boleh tidak berpuasa, tidak perlu qadha dan cukup memberi makan setiap harinya seorang miskin. Pendapat ini merupakan pendapat al Qasim bin Muhammad, Ishaq bin Rahuyah dan sejumlah ulama serta fatwa dari dua orang shahabat Nabi yaitu Ibnu Abbas dan Ibnu Umar. Inilah pendapat yang paling kuat diantara beberapa pendapat ulama dalam masalah ini.
ورجح هذا القول الشيخ ناصر الدين الألباني رحمه الله تعالى أنها تفطر ولا تقضي وتطعم عن كل يوم مسكيناً تماماً كالشيخ الكبير وكالذي به مرض لا يرجى برؤه فإنه يفطر ويطعم ولا يقضي
Pendapat inilah yang dinilai kuat oleh Syaikh Nashiruddin al Albani, boleh tidak berpuasa, tidak perlu qadha dan memberi makan untuk setiap harinya seorang miskin sama persis dengan orang tua dan orang yang sakit menahun dan tidak lagi diharapkan kesembuhannya yang tidak berpuasa namun diganti dengan memberi makan kepada orang miskin dan tidak perlu qadha”
Sumber: [al Mukhtashar fi Ahkammis Shiyam bid dalil hal 12-13, diterbitkan oleh http://islamancient.com].
Artikel www.ustadzaris.com
ass. saya tidak berpuasa selama hamil dan menyusui 3 anak sy selama lk 8thn.tp sy membayar fidyah tdk dg memberi makan setiap hr melainkan sekaligus memberi sejumlah uang makanx30 hari pd fakir miskin. sah kah?
#ade
Fidyah harus dengan makanan, tidak boleh dengan uang.
karena tidak sah maka wajib anda ulangi.
assalam..
ustad..saya sedang hamil 6 bulan saat ramadhan kemaren,karena itu saya tidak berpuasa sebanyak 30hari(kebetulan saya ikut lebaran versi pemerintah).saya ingin membayar fidyah.bagaimana caranya ustad?
apa perhitungannya itu sebanyak makanan yang kita makan perharinya (misalnya:kita makan 3x sehari) atau bagaimana ustad?
apa harus dalam bentuk makanan atau bisa berupa uang yang disalurkan melalui masjid?
mohon pencerahannya ustad..trims
#anita
Tidak boleh diuangkan.
Jika dalam bentuk makanan yang sudah siap jadi maka cukup sekali kenyang.
Mohon tanggapan untuk artikel di bawah ini:
Akan tetapi, umumnya wanita yang melahirkan mereka juga langsung menyusui anaknya. Dan wanita yang menyusui boleh tidak puasa serta wajib mengganti puasanya dengan qodho atau membayar fidyah.Sehingga dalam diri wanita yang melahirkan terkumpul dua keadaan;Keadaan Pertama; keadaan nifas, ini disebut dengan keadaan yang menghalangi dan melarang (Janib al-Haazhir wal Mani’).Keadaan Kedua; keadaan menyusui, ini disebut dengan keadaan yang membolehkan untuk berbuka puasa (janib al-mubiih).Dan para ulama telah menjelaskan jika berkumpul antara keadaan yang melarang dan keadaan yang membolehkan maka keadaan yang melarang itulah yang dimenangkan. Kaidahnya dalam bahasa arab berbunyi; Idzajtama’a Jaanib al-Haazhir wal Mubiih Ghulliba Jaanib al-Haazhir.Maka wanita yang melahirkan wajib mengqodho puasanya, dan tidak boleh membayar dengan fidyah. Allohu A’lam.
http://tanyajawabagamaislam.blogspot.com/2011/09/wanita-yang-meninggalkan-puasa-karena.html
ass… sy mo tny ustad..
sy br thu di thun ramadhan ini fidiyah tdk blh di uangkan..
krn thn kmrn sy hamil dan tdk mmpu utk brpuasa llu sy byr dgn uang fidyah ny… trus thun skrg sy mnyusui ustad… apkh boleh sy doeble kan fidiyah sy thun ini????
wassalam.
#dewi
Insya Allah, boleh