حكم الأكل بالملاعق قال الشيخ حمود التويجري – رحمه الله – في كتابه ( الإيضاح والتبيين ) ص 184 ( من التشبه بأعداء الله تعالى استقذار الأكل بالأيدي واعتياد الملاعق ونحوها من غير ضرر بالأيدي(
Hukum makan dengan sendok, Syaikh Hamud al Tuwaijiri dalam kitabnya al Idhah wa al Tabyin hal 184 mengatakan, “Termasuk tasyabbuh dengan para musuh Allah (baca:orang-orang kafir) adalah merasa jijik jika makan dengan tangan dan membiasakan diri makan dengan sendok atau semisalnya padahal tangan tidak bermasalah”.
وخالف في ذلك الشيخ الألباني – رحمه الله – فقال : (السلسلة الضعيفة – (ج 3 / ص 201)( و من الغريب أن بعضهم يستوحش من الأكل بالمعلقة ، ظنا منه أنه خلاف السنة ! مع أنه من الأمور العادية ، لا التعبدية ، كركوب السيارة و الطيارة و نحوها من الوسائل الحديثة ، و ينسى أو يتناسى أنه حين يأكل بكفه أنه يخالف هديه صلى الله عليه وسلم(
Syaikh Al Albani memiliki pandangan yang berbeda. Dalam Silsilah Dhaifah 3/201 beliau mengatakan, “Anehnya ada orang yang merasa tidak nyaman jika makan dengan sendok karena dia beranggapan bahwa makan dengan sendok itu menyelisihi sunnah. Padahal makan dengan sendok adalah masalah non ibadah, bukan perkara ibadah. Makan dengan sendok itu semisal dengan naik mobil, pesawat terbang ataupun sarana transportasi modern yang lain. Orang yang menolak untuk makan dengan sendok lalu beralih dengan telapak tangan itu lupa atau pura-pura lupa bahwa makan dengan telapak tangan adalah menyelisih tuntunan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam”.
وقال – رحمه الله – ( تعلمون جميعاً بأنه قد ثبت في السنة الصحيحة , أن النبي صلى الله عليه وسلم , كان يأكل باليد اليمنى من جهة , ويأكل بثلاثة أصابع , الأن هذه السنة مهجورة بالكلية , ولا أحد من الذين تلقوا هذه السنة عن النبي صلى الله عليه وسلم قدوتهم , لا أحد منهم يأكل الطعام بثلاثة أصابع
Beliau juga mengatakan, “Anda semua tentu tahu bahwa dalam hadits yang shahih Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam makan dengan menggunakan tangan kanan dan makan dengan menggunakan tiga jari. Saat ini kedua sunnah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ini tidak lagi dilakukan. Tidak ada satu pun yang mempraktekkan sunnah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ini dan menjadikan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam sebagai teladan. Tidak ada satu pun yang makan dengan tiga jari.
والأن لنكون واقعيين ؛ أحياناً يكون الطعام سائلاً ويتسائل المتسائل , ترى كيف كانوا يأكلون هذه الأطعمة التي تكون سائلة أن تؤخذ بثلاث أصابع سوف لا تأخذ شيئاً يذكر ؟
sekarang supaya kita berpikir realistis, terkadang makanan itu berbentuk cairan sehingga ada orang yang bertanya-tanya. Bagaimana cara kaum muslimin terdahulu memakan makanan yang berbentuk cairan? Jika dengan menggunakan tiga jari maka hampir-hampir tidak ada makanan yang terambil
والله أعلم كانوا يستعملون يمكن ما يسمى اليوم بالزبادي يعني الصواني الصغيرة ويكرعون منها كرعاً
Wallahu a’lam, dulu kaum muslimin menggunakan semacam mangkok kecil lalu makanan yang cair tersebut mereka minum dengan mulut.
الأن توضع أطعمة مثل الرز مثلاً لا تُأكل بثلاثة أصابع لأن الحقيقة يبدوا أن هذا الذي يريد أن يأكل بثلاثة أصابع سيكون مرغماً أن يطبق السنة … رغم أنفه ألا وهو قوله عليه السلام ” بحسب بن أدم لقيمات يقمن صلبه “وهو إذاً يأخذ لقيمات ويكتفي بذلك لكن ليس كل إنسان يكفيه هذا مع أن الأمر هو من باب الترغيب وليس من باب التحريم , فللإنسان أن يأكل حتى الشبع ولا يزيد عليه،
Saat ini makanan semisal nasi tidaklah dimakan dengan menggunakan tiga jari. Nampaknya jika ada orang yang ingin makan nasi dengan hanya menggunakan tiga jari maka dia tidak akan mampu menerapkan sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam , “Cukuplah bagi anak Adam beberapa suapan yang bisa menegakkan tulang punggungnya”. Berdasarkan hadits ini maka kita makan dengan mengambil beberapa suapan saja lalu berhenti. Namun tidak semua orang cukup dengan beberapa suapan. Hadits di atas maknanya adalah motivasi bukan mengharamkan makan lebih dari beberapa suapan. Kita boleh makan sampai kenyang akan tetapi tidak boleh lebih dari pada itu.
الأن أنا أرى أن الأكل بأكثر من ثلاثة أصابع هي مع كونها مخالفة للسنة فهي تعرض الآكل لمخالفات قد لا يشعر بها ,ولذلك فأنا أرى والحالة هذه أن يستعمل الطاعم والأكل الملعقة هذه لأنها تساعده على أول شئ أن لا يخالف السنة
Saat ini saya berkeyakinan bahwa makan dengan menggunakan lebih dari tiga jari disamping menyelisihi sunnah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam juga menyebabkan pelakunya terjerumus ke dalam berbagai larangan tanpa disadarinya. Oleh karena itu dalam kondisi semisal ini, saya berpandangan hendaknya seorang itu makan dengan menggunakan sendok. Dengan pertimbangan pokok, menggunakan sendok itu membantu seseorang untuk tidak menyelisihi sunnah
وأنا حين اقول هذه أعني ما أقول لأن الذي يأكل بالملعقة صحيح هو ما أكل بثلاث أصابع , لكن هو ما خالف السنة فأكل بالقبضة
Ketika aku sampaikan hal ini, bukan berarti aku mengatakan bahwa orang yang makan dengan menggunakan sendok itu telah melakukan suatu yang ideal berdasarkan sunnah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam karena dia tidak makan dengan menggunakan tiga jari. Akan tetapi orang yang makan dengan menggunakan sendok itu tidak menyelisihi sunnah dengan makan menggunakan genggaman.
وإنما أقام الملعقة مقام الثلاث أصابع كما نقيم اليوم الدابة الجامدة التي هي السيارة مكان الدابة العجماء التي هي مثلاً الناقة أو الفرس أو ما شابه ذلك ,
Dalam hal ini, sendok hanyalah menggantikan peran tiga jari sebagaimana di zaman ini kendaraan mesin yaitu mobil menggantikan peran binatang tunggangan semisal onta, kuda atau yang lainnya.
وأنا أشبه أن من يأكل الأن بالقبضة مخالفاً للسنة ويأبى أن يأكل بالملعقة بدعوى أن الأكل بها مخالف للسنة , أُشبه هذا بمن يتكلف أن يحج على الحمار أو على الناقة أو على الفرس ولا يتمتع بهذه النعم التي خلقها الله عز وجل لنا في هذا الزمان وأشار إليها في القرأن بقوله تبارك وتعالى : ” ويخلق مالا تعلمون ” فالذي يركب الدابة مثلاُ من هنا إلى مكة للحج هذا متكلف في ما إذا كان مستطيعاً أن يركب مثلاً سيارة أو طيارة(
Orang yang makan dengan menggunakan genggaman tangan adalah orang yang menyelisihi sunnah makan dengan tiga jari. Orang yang demikian itu enggan untuk makan dengan menggunakan sendok karena anggapan bahwa makan dengan sendok itu menyelisihi sunnah. Orang yang semisal menurut hemat saya serupa dengan orang yang memaksakan diri untuk berhaji dengan naik keledai, onta ataupun kuda. Orang tersebut tidak mau menikmati anugrah (baca:kendaraan modern) yang telah Allah berikan kepada kita di zaman ini. Adanya kendaraan modern di zaman ini sebenarnya telah Allah isyaratkan dalam al Qur’an tepatnya dalam firman-Nya, “Dan Allah menciptakan apa yang kamu tidak mengetahuinya” (QS an Nahl:8).
Maka orang yang menaiki hewan tunggangan misalnya dari sini (baca:Yordania) sampai Mekkah dalam rangka berhaji adalah tergolong orang yang memaksakan diri jika dia adalah orang yang memungkinkan untuk menaiki mobil ataupun pesawat terbang”
من سلسلة الهدى والنور الشريط 807
Demikian dari kaset Silsilah al Huda wa al Nur no 807.
Sumber: http://majles.alukah.net/showthread.php?t=26425
Artikel www.ustadzaris.com
Ustadz, bagaimana hukum menggunakan sumpit untuk makan, apakah ini merupakan tasyabbuh kepada budaya Cina-Jepang-Korea-Vietnam-Thailand (yang mayoritasnya adalah orang non-Islam) ??
#abdul
Kalo masih menjadi ciri khas mereka maka tergolong tasyabbuh.
ustadz,,saya kurang paham larangan2 yg bisa terjadi jika seseorang itu makan lebih dari 3 jari? apakah penafsirannya makan dengan lebih dari 3 jari itu haram? jazakumulloh khoir
Maaf,sepertinya Aku sama sekali tidak setuju dengan analisa ustadz ini.Sebab dulu di kampungku tidak ada sendok.Makan ya,pake tangan.Sebab makan pakai sendok,sulit untuk memastikan maknannya masih panas atau tidak.Lalu tiap makan pakai sendok selalu ada sisa.Anda lupa di telapak tangan ada zat yang berfungsi sebagai desinfektan.Saya pernah ikut jamaah tabligh,mereka juga sama sekali tidak memakai sendok untuk makan.Kecuali untuk makan yang bentuknya cair…,
Assalamu’alaykum warahmatullahi wabarakatuh…
Ustadz,
jd lbh baik mkn dgn sendok ya ktimbang mkn dgn 5 jari?
Mslhx lbh nikmat mkn dgn tgn di+ dgn mnghisap jari stlh mkn ketimbang pake sendok.
Jazakallahu khairan
Rasanya ana dulu pernah dipandang “sinis” oleh sebagian ikhwan karena ana makan pakai sendok. Mungkin mereka menyangka makan pakai sendok tasyabbuh kali ya..
Alhamdulillah terjawab dengan artikel ini.
Barakallahufikum ustadz Aris..
kalau urusan sunnah “makan dengan tiga jari” kayaknya ikhwah jama’ah tabligh bisa jadi contoh praktek nyata…
#Islam
Menyelisihi amalan yang dianjurkan
#shofiyyah
Betul karena makan dengan lima jari menyelisihi amalan yang nabi anjurkan.
Ustadz, ada pertanyaan lagi:
1. Bagaimana jika kita makan menggunakan tangan, dengan niat agar nantinya setelah makan, bisa kita jilati tangan yang terkena makanan tersebut (untuk mengamalkan sunnah menjilati tangan).
2. Apakah tangan kiri yang terkena makanan juga disunnahkan untuk kita jilati?
#arief
alhamdulillah jika memang mereka tidak kerepotan makan nasi hanya dengan tiga jari saja yaitu jempol, jari telunjuk dan jari tengah.
#abdul
1. menjilati sendok itu semisal dengan menjilati tangan. kita juga tetap dianjurkan untuk menjilati piring makan.
2. saya tidak tahu.
Ustadz, seandainya kita dihadapkan dengan jamuan makan dan disitu ada anggota2 keluarga kita (yang semua belum mengerti sunnah).
Bolehkah kita menunda pengamalan sunnah menjilati tangan/sendok/piring dengan tujuan mencegah perasaan jijik anggota keluarga kita (yang diduga kuat mereka akan jadi benci terhadap sunnah)??
Apakah ini tanda ketidaksempurnaan iman ataukah ini termasuk cara hikmah dalam berdakwah?
Assalamu’alaikum
mf ustad, kmrn sy baca ttg hukum toga dalam wisuda. disitu disimpulkan tidak boleh. skrg sy baca humum makan dengan sendok dibolehkan karena tidak merupakan perkara non ibadah. sdangkan wisuda juga merupakan perkara non ibadah. knp yang satu dibolehkan sedangakn yg lain tidak dibolehkan. seakan2 terjadi ‘pilih-pilih’. mohon penjelasannya.
terimaksih sebelumnya.
bismillah.
alhamdulillah ana dulu sempat bingung kalau ada yang menyinggung “makan kok pakai sendok katanya mengikkuti sunnah” apalagi makanan itu berkuah seperti soto dll. sekarang sudah menjadapkan jawabannya.
#adi munthe : cobalah anda membaca lebih seksama dan ikhlas, sepertinya yang anda pikirkan atau tidak setuju bisa terjawab. juga tulisan di atas bukanlah tulisan ustadz langsung, tetapi beliau -hafidazhulloh- menukilkan pendapat ulama -rohimahulloh-. barokAllohu fiik
#abdul
Itu termasuk hikmah dalam dakwah karena hukum masalah ini adalah anjuran bukan kewajiban
Ustadz, saya lihat orang arab saat menyuapkan nasi ke mulut dengan cara tangan yang mengadah, jadi bukan tangan yang menyuapi mulut, tapi mulut yang mengambil makanan dari tangan yang berisi makanan. Apakah ini tidak menyelisihi sunnah nabi.
Syukran
Adapun perkataan kita haramkan pemakaian sendok sungguh hal ini jauh dari nash dan logika sehat kita. Jelas-jelas tak ada dalil yang mengharamkan pemakaian sendok bahkan sesuai dengan perkataan Rasulullah di haidts Imam Muslim yaitu kamu lebih mengetahui urusan keduniawian.
afwan ustadz, saya masih bingung kenapa makan menggunakan sendok lebih baik (tdk menyelisihi sunnah) dibandingkan makan dg lebih dari 3 jari?
saya pernah mendapatkan penjelasan dari seorang ustadz ketika membahas adab makan, beliau cenderung kpd pendapat yg mengatakan bahwa makan dg tangan, meskipun lebih dari 3 jari, itu yg lebih mengikuti sunnah dibandingkan makan bukan dg tangan (menggunakan sendok)
bolehnya makan dg 3 jari berdasarkan penjelasan beliau, dikarenakan suatu keringanan bahwa makanan kita berbeda dg makanan ketika zaman Rasul yg biasanya berupa roti gandum adapun kita berupa nasi yg susah kalau menggunakan 3 jari.
dan adapun mengenai makan dg sendok, beliau menjelaskan bahwa itu termasuk tasyabbuh dg org kafir.
mohon penjelasan ustadz bagaimana mengenai pendapat tsb?? sy benar2 masih bingung mengenai hal ini.
sebelumnya syukron jiddan atas jawabannya
Kalau makan soto gimana ya ?
#sabur
Baca tulisan di atas, barulah berkomentar
#ummu
Yang tepat, sendok tidaklah terhitung tasyabbuh dengan orang kafir. Baca tulisan di atas dengan baik.
asllammualikum wr . wb .
maaf,ustadz makan dengan 3 jari memang sunah nabi SAW
lalu beliau melanjutkan nya lagi secara bertahap hingga sampai 5 jari . ituuyg saya tahu .
makan dengan tangan dengan niat menghidupkan sunah nabi muhammad SAW , akan bernilai ibadah .
tlah di teliti : karna makan dng tangan ada enzim2 yg membantuh pertumbuhan, perttumbuhan gigi , dll
maka mau tidur , mandi , bangun tidur , makan ,minum , smua apapun yg kita lakukan dng niat menghidupkn sunnah nabi SAW akan brnilai ibadah ,
Dari Ibnu Abbas ra. bahwa Nabi SAW yang berkata: “Barangsiapa yang berpegang dengan sunnahku, ketika merata kerusakan pada ummatku, maka baginya pahala seratus orang yang mati syahid”. (Riwayat Baihaqi)
#Bisnis
Menghidupkan sunnah Nabi adalah suatu yang terpuji namun hadits yang anda bawakan adalah hadits yang lemah.
Di mana yang bisa mendapatkan keterangan valid tentang enzim-enzim tersebut?
Di mana anda baca hadits yang mengatakan Nabi makan dengan 5 jari?
Makan dengan tiga jari merupakan adab Islam yang sepatutnya tidak ditinggalkan oleh kaum muslimin. Al-Imaam Muslim rahimahullah berkata :
حدثنا يحيى بن يحيى. أخبرنا أبو معاوية عن هشام بن عروة، عن عبدالرحمن بن سعد، عن ابن كعب بن مالك، عن أبيه. قال : كان رسول الله صلى الله عليه وسلم يأكل بثلاث أصابع. ويلعق يده قبل أن يمسحها.
Telah menceritakan kepada kami Yahyaa bin Yahyaa : Telah mengkhabarkan kepadaku Abu Mu’aawiyyah, dari Hisyaam bin ‘Urwah, dari ‘Abdurrahman bin Sa’d, dari Ibnu Ka’b bin Maalik, dari ayahnya, ia berkata : “Adalah Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam makan dengan tiga jari, dan menjilat tangannya sebelum mengusapnya dengan sapu tangan” [Shahih Muslim no. 2032].
Akan tetapi jika makanan itu susah untuk diambil dan dimakan dengan tiga jari, boleh menggunakan lebih dari tiga jari. Telah berkata Al-Qaadliy ‘Iyaadl rahimahullah :
وَالْأَكْلُ بِأَكْثَرَ مِنْهَا مِنْ الشَّرَهِ وَسُوءِ الْأَدَبِ ، وَلِأَنَّهُ غَيْرُ مُضْطَرٍّ لِذَلِكَ لِجَمْعِهِ اللُّقْمَةَ وَإِمْسَاكِهَا مِنْ جِهَاتِهَا الثَّلَاثِ ، وَإِنْ اُضْطُرَّ إلَى الْأَكْلِ بِأَكْثَرَ مِنْ ثَلَاثَةِ أَصَابِعَ ، لِخِفَّةِ الطَّعَامِ وَعَدَمِ تَلْفِيقِهِ بِالثَّلَاثِ يَدْعَمُهُ بِالرَّابِعَةِ أَوْ الْخَامِسَةِ .
“Makan dengan lebih dari tiga jari termasuk keburukan dan jeleknya adab. Hal itu dikarenakan tidak ada kebutuhan yang mengharuskan menggunakan lebih dari tiga jari untuk mengumpulkan suapan makanan dan memegangnya. Namun jika ada kebutuhan untuk makan lebih dari tiga jari, karena ringan/lembutnya makanan dan tidak dapat diambil dengan tiga jari, maka ia boleh menggunakan jari yang keempat atau kelima” [Fathul-Baariy, 9/578].
‘Illat hukum menggunakan lebih dari tiga jari adalah karena ada kebutuhan. Hal itu sama dengan penggunaan sendok, ia pun boleh dipakai karena kebutuhan (untuk makan makanan yang berkuah, sup, dan yang lain sebagainya).
Oleh karenanya, makan dengan sendok tidaklah lebih utama daripada makan lebih dari tiga jari dengan melihat ‘illat hukum yang sama.
Wallaahu ta’ala a’lam.
http://abul-jauzaa.blogspot.com/2010/10/makan-lebih-dari-tiga-jari-menyelisihi.html
Kesimpulan yang bisa saya ambil :
# Makan dengan sendok bukanlah tasyabbuh atau menyelisihi sunnah,tergantung kebutuhan [misal ketika makan makanan yang berkuah,dll]
# Begitu juga dengan makan menggunakan lebih dari tiga jari,jika kebutuhan yang mengharuskan menggunakan lebih dari tiga jari maka hal itu di bolehkan
# Makan dengan sendok tidaklah lebih utama daripada makan lebih dari tiga jari dengan melihat ‘illat hukum yang sama,wallahu a’lam…
#ummu
Perkataan seorang ulama bukanlah hujjah yang menunjukkan salahnya perkataan ulama yang lain.
jadi kesimpulannya, kalo makan nasi tu, pake 3 jari? 5 jari? atau pake sendok?
#nunk
Pake sendok saja
kalau makan makanan khas timur tengah seperti roti chanai, pakai 3 jari cocok. tapi kalau makan nasi pakai 3 jari saya rasa susah, malah biasanya pakai 5 jari, kalau makan mi nggak pakai garpu atau sumpit juga susah ngambilnya dengan 3 jari. saya suka makan mi ayam pakai sumpit, gimana dong saya nggak mau dibilang niru orang kafir. pakai sumpit karena saya merasa memang alat makan paling cocok/ memudahkan makan mi ayam ya pakai sumpit itu
@adnan
Untuk makan mie ayam yang paling mudah adalah dengan memakai garpu, bukan sumpit.
Salam Ustaz,
Apa hukumnya kalau kita makan dgn suapan tangan dr seorg sahabat cina?
Ada yg bgtahu saya, tak boleh berkongsi makan (sepinggan & sesudu dgn org cina). So nak tau juga apa hukum kalau seorg sahabat cina suapkan kita makanan menggunakn jarinya.
Tq ustaz.